Kitapun pulang bersama, dalam satu payung dibawah gerimis yang masih amat halus.
Ditengah jalan, berpapasan dengan Ajie, yang mau menjemputku dengan membawa payung.
Mereka segera saling menyapa ramah, rupanya pak Achsan dan Ajie sudah kenal.
Sebulan kemudian ...
Pagi hari waktu mau minum teh panas, dimeja makan ada lumpia Semarang sekotak, juga bandeng presto jumbo gendut yang menggiurkan.
"Loh ini dari siapa mbok Rah ?"
" Itu bu, dari ayahnya pak Doni, depan rumah, beliau baru datang dari Semarang pagi tadi, ... "
Siangnya pak Achsan berkunjung, kuucapkan terima kasih atas oleh2-nya.
Entah kenapa, pembicaraan kita langsung nyambung.
Ada benang merah persamaan nasip dari perjalanan hidup kita yang sudah panjang.
Sama2 pernah ditinggalkan oleh orang terdekat dan ada beberapa penyakit yang pernah diderita.