Semua itu bertujuan untuk memilah-memilih, menyaring pribadi yang benar prima, untuk memimpin negara besar dan kaya raya ini.
Tapi lama- lama kok jadi membosankan ya, karena bertele-tele, entek ngamek kurang golek, dicari-cari yang dipersoalkan, selalu ulang-alik diomongkan.
Bahkan kadang sampai banyak juga yang jadi geram, murka, terus berbaku kata di hape, Â bahkan sering keluar jalur, saling olok pribadi, padahal aslinya mereka gak kenal secara nyata.
Jadi abai dan gak ngerti gimananya masing, gak faham juntrungannya, tapi terus labrak dan tabrak saja.
Saking kurang kerjaan, hal2 yang gak ada hubungannya dengan track record sang pemimpin, sang pesohor, juga terus diubek-ubek.
Masalah pribadi dipersoalkan, bahkan diramal sampai tuntas, kayak mau nulis primbon, outo- biografi yang bersangkutan.
Sebenarnya sih, hal itu ada baiknya juga, jadi kita bisa tau  "Siapa sebenarnya beliau", istilahnya kita tidak beli pemimpin dalam kardus, ... eh, salah, beli kucing dalam karung ding, ... sorry.
Cuma kalau berlebihan, rasanya muak, alih-alih menambah pengetahuan, malah membuat silang sengkarut, sengketa dan perpecahan diantara kita.
Jadi, kita lihat apakah Gemini dengan gandengan barunya Pisces, bisa laju dan terus maju jaya, untuk menyelesaikan masa lima tahun yang akan datang dengan gemilang bagi negara tercinta kita Indonesia.
Semoga.