Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Imlek Komed] Imlek bersama Sahabat

5 Februari 2019   15:35 Diperbarui: 5 Februari 2019   15:59 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeruknya besar mulus dengan warna kuning menyala, rasanya amat manis segar.

 

Makna dari pernak-pernik Imlek                                

Saya pernah bertanya, kenapa kok mereka gandrung dengan warna merah, dihari Imlek itu. Penasaran, karena saya lihat hampir semua yang ada  dirumah mereka, yaitu segala pernak -pernik  di-meja, aneka hiasan di dinding, sampai baju mereka selalu didominasi dengan warna merah menyala

Ternyata ada ceritanya : Waktu itu, konon masyarakat Tionghoa takut sekali dengan adanya  Nian, yaitu mahluk raksasa kerdil menyeramkan yang sering mengganggu mereka.

Nian, konon muncul dari laut, berkaki satu, ganas, beringas, suka merampas persediaan makanan mereka, bahkan juga memangsa warga disitu.

Mereka berduka, putus asa, karena selalu diteror oleh Nian yang mengerikan itu.

Namun, pada suatu hari, ada seorang anak kecil, berbaju merah- terang, yang sedang bermain diluar saat Nian datang.

Anehnya Nian malah lari ketakutan melihat anak kecil berbaju merah itu, jadi orang-orang kemudian berkesimpulan jika predator itu amat takut dengan sesuatu yang berwarna merah.

Selanjutnya untuk menakuti agar Nian tidak berani kembali mendekati  kawasan mereka lagi, masyarakat sering memasang/memakai atribut warna merah menyala dan membunyikan mercon atau petasan yang mengagetkan.

Begitulah asal mula mengapa mereka suka dengan warna merah menyala, dan main petasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun