Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dongeng Kancil: Buaya dan Kerbau

26 Januari 2015   01:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14221860101719178146

[caption id="attachment_366074" align="aligncenter" width="473" caption="Sumber Gambar: syamrullah.blogspot.com"][/caption]

Membaca tulisan yang tersebar baik di dumay atau di media cetak, sekarang sedang usum/musim cerita tentang fabel -- ada cecak, komodo, buaya, banteng bahkan pernah lihat gambar/karikatur naga dan banyak yang lain.juga.

Sejak kecil saya lihatnya cerita itu di dongeng fantasi anak2, dan yang paling banyak di dongeng folklore kancil.
Anehnya dijaman ini si-Kancil gak pernah dimunculkan  pada “ dongeng “ negeri antah berantah yang sekarang lagi nge-top.
Apa mempunyai dampak kurang baik ya,  karena di situ mengajarkan anak2 untuk belajar menipu/berbohong meskipun untuk menyelamatkan diri atau menolong mahluk lain ?.

Sekarang  yang lagi naik daun adalah cicak , buaya juga banteng meskipun di folklore Indonesia cerita itu gak ada. Kalau tentang buaya ada di dongeng kancil, kalau cicak dan banteng ? …gak ada kayaknya. Bukan banteng ding tapi kerbau yang ada di cerita Kancil.

Masih ingat enggak cerita Kancil-buaya dan kerbau ? Mmmm, ... yuk ini ceritanya :
Kalau keliru dibetulin sendiri, saya agak lupa2 ingat

Alkisah, … harus gitu kalau ndongeng, ada buaya yang terhimpit pohon besar, dia berusaha melepaskan diri, tapi tidak berhasil.
Ada sekawanan kerbau lewat dan karena kasihan kemudian menolong buaya itu untuk lepas dari himpitan pohon besar (beringin kayaknya ya ? …ups..).

Eh alih2 berterima kasih, malah dia menggigit salah satu kerbau itu yang pasti berteriak-teriak minta tolong, … dan kebetulan lewatlah si Kancil yang cerdik,  dan suka blusukan kemana-mana. Berceriteralah kerbau itu asal muasal kejadian itu.

Anehnya si Kancil kok malah bukan membela si kerbau, malah mencacinya –
"Kamu itu kok ya bodoh, dalam kehidupan ini, orang memang tidak harus membalas budi . Contohnya lihat itu tikar usang yang dibuang orang. Dahulu waktu masih baru tikar itu memberi kenikmatan pada pemiliknya, disayang-sayang, .… tetapi sesudah robek semua, dibuang begitu saja tanpa kasihan."

Kemudian si Kancil menghampiri si Buaya, “Aku gak percaya dengan omongan kerbau goblok itu, tanpa melihat dengan mata kepalaku sendiri. Untuk membuktikan itu, coba peragakan sekali lagi bagaimana awal mulanya. Engkau nanti boleh mencaplok kerbau2 dungu itu.”

Karena geram tidak di percaya oleh Kancil, buaya itu melepaskan gigitannya dan tentu terlepaslah kerbau itu dari gigitan si buaya.
Mereka kemudian beramai-ramai mengangkat pohon itu dan menindihnya lagi ditubuh buaya.

Terus ceritanya tamat , kalau mau neruskan ya silahkan dengan imajinasinya masing2 saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun