Mohon tunggu...
Siti Suryani
Siti Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Siti Suryani, 20 tahun. Selalu memberikan yang terbaik yang saya bisa dan senang belajar hal baru.

Seorang mahasiswi yang sedang berjuang menyelesaikan S-1.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memperkenalkan Aplikasi dan Situs Edukatif untuk Mengembangkan Literasi Digital di Bidang Pendidikan

6 Februari 2022   17:52 Diperbarui: 6 Februari 2022   17:53 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar, terkhusus untuk bidang pendidikan di Indonesia. Karena pandemi Covid-19 ini, banyak perubahan yang terjadi di bidang pendidikan. 

Salah satunya, yaitu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang biasanya dilaksanakan secara langsung di dalam kelas, tapi karena pandemi Covid-19 menjadikan KBM dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). 

Walaupun dilaksanakan secara daring, tetapi guru, siswa dan orang tua dituntut untuk bisa menghadirkan proses pembelajaran yang efektif dan aktif walaupun dilaksanakan dari rumah masing-masing.

Pandemi Covid-19 memicu percepatan transformasi teknologi di bidang pendidikan. Karena pandemi ini, sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran menjadi ditutup, dan proses pembelajaran dilaksanakan secara daring atau diberlakukan sistem Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ). Proses pembelajaran secara daring mengharuskan guru, siswa, bahkan orang tua dan orang-orang yang terlibat di bidang pendidikan untuk melek teknologi.

Untuk meningkatkan pemahaman teknologi, khususnya untuk orang-orang yang terlibat di bidang pendidikan, saat ini pemerintah menggencarkan Literasi Digital. 

Literasi Digital merupakan salah satu literasi yang telah ditetapkan oleh World Economic Forum pada tahun 2015. Literasi digital tidak hanya penting bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan lembaga pendidikan, hingga masyarakat luas.

"Literasi digital pada dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai pendidikan 4.0. Kami percaya bahwa peningkatan literasi digital membutuhkan dukungan dari seluruh pihak agar dapat terciptanya ekosistem pendidikan yang bermutu." kata Arya Sanjaya, Direktur Utama PT Duta Digital Informatika.

Dalam upaya mengembangkan Literasi Digital di Indonesia, saat ini sudah banyak muncul aplikasi serta situs-situs edukatif untuk membantu memfasilitasi siswa dan guru agar terciptanya proses pembelajaran yang aktif dan efektif walaupun dilaksankan secara daring atau PJJ.

Beberapa aplikasi dan juga situs-situs edukatif yang bisa digunakan untuk membantu siswa belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Duolingo: Belajar Bahasa Inggris 


Aplikasi Duolingo merupakan aplikasi edukatif yang bisa digunakan untuk mempelajari bahasa asing. Di aplikasi Duolingo ini, belajar bahasa asing menjadi lebih mudah, karena akan diajarkan secara bertahap. Banyak bahasa asing yang bisa dipelajari melalui aplikasi Duolingo, mulai dari bahasa asing Asia sampai dengan bahasa asing Eropa, semuanya tersedia. 

2. Math Land 


Aplikasi Math Land merupakan aplikasi edukatif yang dikemas dalam bentuk game. Aplikasi ini cocok untuk anak usia PAUD dan TK. Permainan ini berkisah tentang bajak laut bernama Ray, kemudian anak-anak harus menyelesaikan masalah matematika untuk membuka kunci mata-mata dan berlayar di laut. Aplikasi Math Land ini dapat mengasah kemampuan berhitung anak. 

3. Marbel - Belajar Budaya Nusantara 


Sesuai nama aplikasinya, aplikasi Marbel - Belajar Budaya Nusantara merupakan aplikasi yang akan memberikan pengetuan terkait budaya yang ada di Indonesia. 

Selain siswa belajar mengenai sains dan teknologi, alangkah lebih bagus jika siswa juga mengenal kebudayan bangsa sendiri. Nah di aplikasi ini, siswa bisa mengenal mengenai rumah adat, pakaian, tarian, sampai dengan peralatan musik dari berbagai daerah yang ada di Nusantara. 

3. Quipper School 


Aplikasi ini menawarkan cara belajar inovatif untuk proses belajar dan mengajar. Quipper School mendukung guru untuk mengelola tugas dan pekerjaan rumah yang lebih efektif. Sehingga, guru dapat mengenali kekuatan dan kelemahan siswa lebih mudah. Aplikasi ini cocok digunakan untuk siswa SMP, dan SMA.

5. Ruangguru 


Aplikasi Ruangguru merupakan layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru. 

6. Zenius

Situs Website edukasi ini akan memberikan materi sesuai dengan materi sekolah dalam masa belajar 12 tahun. Semua materi, mulai dari SD hingga SMA ada di dalamnya. Website ini cukup populer di kalangan pelajar, terutama ketika mendekati Ujian Nasional. Bahkan, untuk siswa yang akan melanjutkan ke universitas, situs ini menyediakan materi SBMPTN. 

7. Coursera

Situs Website ini sangat cocok untuk seorang mahasiswa atau dosen, karena di dalamnya bisa bertukar materi, berbagi jurnal, serta riset yang telah dilakukan, yang tentunya sangat bermanfaat bagi para mahasiswa.

Coursera juga menyediakan berbagai kursus dengan bekerja sama dengan berbagai universitas. Website ini menyediakan berbagai materi dari beragam jurusan, mulai dari teknik, kedokteran, ilmu sosial, dsb. 

Jika bergabung dengan Coursera sebagai member dalam program berbayar, Coursera sudah menyiapkan sertifikat sebagai bukti telah menempuh program yang diberikan situs edukasi ini. 

8. Wikipedia 

Situs Website ini tentunya tidak asing lagi, karena website ini merupakan salah satu website terbesar yang ada di dunia. Ada banyak sekali materi pelajaran yang terdapat di dalamnya yang dapat diakses dengan mudah. Mulai dari meteri sejarah, budaya, teknologi ekonomi, hingga sains. 

Itulah 5 aplikasi edukasi dan 3 situs edukasi yang bisa dijadikan sebagai rekomendasi siswa dan guru, bahkan mahasiswa dan dosen, selama proses pembelajaran daring saat ini. 

Kemudian, dalam upaya mengembangkan Literasi Digital di Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan KKN Tematik semester ganjil dengan tema "Mengembangkan Literasi Digital dan Rekognisi MBKM - Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek". Dengan sasaran Program Literasi Digital, yaitu: Kelompok Masyarakat (Posyandu, Posdaya, PKK, Karang Taruna, Majelis Taklim, dll). 

Terimakasih telah mengikuti hingga akhir, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca. Sampai bertemu di artikel selanjutnya! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun