Oleh Siti Sulamah
Bacalah! Dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Wahyu pertama dari Allah Yang Maha Pencipta yang diturunkan pada Nabi Terakhir Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam adalah perintah membaca. Perintah ini tentu saja juga berlaku untuk keseluruhan manusia akhir zaman. 14 abad yang lalu Sang Pencipta sudah memerintahkan kepada hambanya untuk membaca. Dalam hal ini, membaca bukan hanya terbatas pada apa yang tersurat yang bisa dilihat oleh indra penglihatan. Â Akan tetapi segala bentuk wacana yang ada di sekitar bisa didengar, dilihat, dan dirasa.
Allah telah menciptakan jagad raya yang terbentang, dengan semua makhluk yang berada di dalamnya.  Ayat-ayat atau tanda -tanda kekuasaan Allah sungguh sangat luas. Manusia tidak mungkin menjangkau semua itu. Dalam Q.S. Al  Kahfi Ayat 109, Allah berfirman,  Katakanlah (Muhammad), "Seandainya laut menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan sebanyak itu (pula)."Demikian juga  Q.S. Lukman ayat 27, Allah berfirman, "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa Mahabijaksana.Apa yang sudah diketahui manusia hanyalah sebagian kecil dari ciptaan yang Maha kuasa.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, dan Allah  melengkapinya dengan akal,  pikiran,  dan hati nurani. Dengan akal dan pikirannya manusia memiliki kebebasan untuk  memilih. Manakah jalan yang akan ditempuhnya.  Karena memilki  akal pikiran itulah  kelak manusia harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.
Gerakan Literasi yang beberapa tahun terakhir ini digalakkan 0leh pemerintah  pada dasarnya hanya meng-update- manusia akhir zaman. Gerakan literasi Allah yang menyuruh.  Jika kita ingin maju, berkualitas, menjadi pemenang, sejahtera, selamat dunia dan akhirat, maka jadilah seorang literer. sebab dengan menjadi seorang pembaca, tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa. Di era teknologi informasi tidak ada lagi yang tidak ada, tidak ada lagi yang tidak bisa. Semua ada semua bisa.  Bertanyalah, maka kamu akan tahu. Dalam Quran Surat An Nahl ayat ;43 dan Al Anbiya ayat: 7, Allah berfirman yang artinya" Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak tahu."
Peserta didk, sebagai ujung tombak calon penentu masa depan, perlu memiliki rasa dan karsa. Peserta didik yang memiliki kebiasaan membaca, akan tercipta generasi yang cerdas, terampil, kompetitif, tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan GLS sedikit banyak membawa nuansa baru dalam kehidupan siswa. Meskipun tidak banyak, tapi ada juga siswa yang mampu menelurkan karyanya.
Berikut hasil karya siswa dari buah dari Gerakan Literasi Sekolah:
PAHLAWAN PANDEMI
Mereka bekerja siang maupun malam
Menyimpan lelah dalam-dalam
Tak bisa berkumpul dengan keluarga
Demi menyelamatkan banyak raga
Puisi 2
LAWAN BERSAMA
Mereka satu persatu gugur
Namun semangatnya tak kan luntur
Mereka berkorban susah payah
Kita bantu dengan tetap di rumah
Buah Pena
Tiara Loken (kelas 8.5)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H