Mohon tunggu...
Siti Suhanah
Siti Suhanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mikom Universitas Bakrie

Saya adalah seorang individu yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam segala hal yang saya lakukan. Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, saya dapat mencapai segala impian dan tujuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye Digital Khofifah Indar Parawansa : Strategi Membangun Citra di Pilgub Jawa Timur 2024

10 Januari 2025   15:45 Diperbarui: 10 Januari 2025   15:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 menjadi salah satu ajang politik yang menarik perhatian publik. Dengan kehadiran beberapa kandidat kuat, kontestasi ini tidak hanya menjadi persaingan elektoral biasa, tetapi juga mencerminkan bagaimana teknologi digital telah mengubah lanskap kampanye politik. Salah satu kandidat yang menjadi sorotan adalah Khofifah Indar Parawansa, petahana yang dikenal memanfaatkan media sosial dan teknologi digital secara strategis untuk membangun personal branding.

Kampanye Digital: Lebih dari Sekadar MediaEra digital membawa perubahan besar dalam cara kandidat politik berkomunikasi dengan masyarakat. Jika dahulu media massa menjadi saluran utama, kini media sosial menawarkan platform yang lebih personal dan interaktif. Khofifah, melalui akun Instagram resminya (@khofifah.ip), telah berhasil mengadopsi pendekatan ini untuk membangun citra dirinya.

Dengan jumlah pengikut lebih dari 1,1 juta, akun tersebut aktif mempublikasikan berbagai kegiatan, mulai dari program kerja, dialog dengan masyarakat, hingga perayaan budaya dan keagamaan. Unggahan-unggahan ini mencerminkan sisi humanis Khofifah sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Selain itu, media sosial memungkinkan Khofifah untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Pendekatan ini penting, mengingat generasi muda menjadi kelompok pemilih yang semakin dominan di Jawa Timur.

Strategi Berdasarkan Data

Menurut survei dari Indikator Politik Indonesia, pasangan Khofifah-Emil mencatat elektabilitas tertinggi sebesar 61,2%, jauh di atas pasangan Risma-Zahrul yang hanya meraih 26%. Data ini menunjukkan bahwa strategi digital yang diterapkan tidak hanya menjangkau audiens yang lebih luas, tetapi juga memengaruhi preferensi pemilih.

Penggunaan media sosial yang konsisten dipadukan dengan analisis data yang kuat menjadi keunggulan Khofifah. Misalnya, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jawa Timur memiliki 34,06 juta pengguna internet, menjadikannya provinsi dengan penetrasi digital yang tinggi. Dengan populasi pengguna internet sebesar itu, kampanye digital yang terencana dapat menjangkau hampir setiap lapisan masyarakat.

Multimedia untuk Menyampaikan Pesan

Selain Instagram, Khofifah memanfaatkan berbagai bentuk konten multimedia seperti video pendek, infografis, dan animasi. Konten-konten ini digunakan untuk menyampaikan program kerja, capaian pemerintahan, dan visi-misi dengan cara yang mudah dipahami.

Sebagai contoh, salah satu unggahan Khofifah menyoroti capaian Jawa Timur sebagai provinsi dengan produksi pangan tertinggi di Indonesia. Dalam konten tersebut, data statistik dipadukan dengan visual menarik yang membuat pesan lebih mudah dicerna. Hal ini penting dalam komunikasi politik, karena masyarakat cenderung lebih mudah memahami informasi yang disampaikan secara visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun