Mohon tunggu...
Siti Suhanah
Siti Suhanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mikom Universitas Bakrie

Saya adalah seorang individu yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam segala hal yang saya lakukan. Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, saya dapat mencapai segala impian dan tujuan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Rahasia Komunikasi yang Membuat Anak Selalu Merasa Dicintai

8 Januari 2025   18:11 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Bahagia - https://www.popbela.com/relationship/single/anatasia-anjani/kata-kata-keluarga-bahagia

Mengapa Komunikasi Itu Penting?


Komunikasi dalam keluarga lebih dari sekadar bertukar kata. Ini adalah jembatan yang menghubungkan kasih sayang, pengertian, dan kepercayaan. Sayangnya, di tengah kesibukan sehari-hari, komunikasi sering kali hanya menjadi rutinitas tanpa makna. Pertanyaan seperti, "Sudah makan?" atau "Tugas sekolah sudah selesai?" kerap menggantikan dialog yang seharusnya membangun ikatan emosional.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Communication mengungkapkan fakta menarik: keluarga yang meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati memiliki hubungan emosional yang lebih kuat. Lebih dari itu, anak-anak dari keluarga ini cenderung tumbuh dengan rasa percaya diri, kemampuan mengelola stres, serta hubungan sosial yang lebih baik.

Jika komunikasi begitu penting, mengapa banyak keluarga masih merasa kesulitan? Jawabannya ada pada tantangan sehari-hari yang sering tidak disadari.

Tantangan dalam Menjalin Komunikasi dengan Anak


Banyak orang tua memiliki niat baik untuk berkomunikasi dengan anak mereka. Namun, ada beberapa kebiasaan yang tanpa sadar menjadi penghalang, di antaranya:

  1. Menyalahkan atau Menghakimi
    Ketika anak melakukan kesalahan, kritik sering kali menjadi respons pertama. Padahal, yang dibutuhkan anak adalah empati dan arahan, bukan vonis.

  2. Multitasking Saat Anak Berbicara
    Mendengarkan sambil memeriksa ponsel? Kebiasaan ini terlihat sepele, tetapi bisa membuat anak merasa diabaikan.

  3. Kurangnya Kesadaran pada Bahasa Nonverbal
    Nada suara, gestur tubuh, atau tatapan mata kita sering kali "berbicara" lebih keras daripada kata-kata. Jika kita terlihat tidak sabar, anak pun enggan berbagi.

Keluarga Sederhana - https://www.facebook.com/278850049383001/photos/a.278850069382999/278851879382818/
Keluarga Sederhana - https://www.facebook.com/278850049383001/photos/a.278850069382999/278851879382818/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun