Mohon tunggu...
Siti Sofiyah
Siti Sofiyah Mohon Tunggu... Guru - Jawa Timur

Siswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pada Masa Khulafaur Rasyidin

3 Januari 2025   19:25 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:25 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGERTIAN KHULAFAUR RASYIDIN

    pengertian khulafaur rasyidin ( ) atau khalifah ar-rasyidin adalah empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat. Khulafaur Rasyidin ini dapat diartikan secara harfiah sebagai para pemimpin yang mendapatkan petunjuk. Empat sahabat Rasul yang termasuk dalam khulafaur rasyidin adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

    Keempat sahabat Rasulullah tersebut termasuk orang-orang yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW sejak awal. Keempat khalifah tersebut juga dipilih berdasarkan konsensus bersama umat Islam.Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin merupakan masa yang penting dalam perjalanan Islam. periode ini dianggap sebagai periode pertama pembentukkan fiqih Islam.

PENDIDIDKAN PADA MASA KHOLIFAH ABU BAKAR AS-SIDDIQ

    Setelah Nabi wafat, sebagai pemimpin umat Islam adalah Abu Bakar as-Siddiq sebagai khalifah. Khalifah adalah pemimpin yang di angkat setelah Nabi wafat untuk menggantikan Nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintahan. Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan hadits.

Pola pendidikan pada masa Abu Bakar masih seperti pada masa Nabi, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikannya.

     Dari segi materi pendidikan Islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimana, akhlak, ibadah, kesehatan dan lain sebagainya.

 1. Pendidikan Keimanan, yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib di sembahadalah Allah.

 2. Pendidikan Akhlak, seperti adab masuk rumah oaring, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat, dan lain sebagainya. Pendidikan ibadah seperti pelaksanaan sholat, puasa, dan haji.

3. Kesehatan seperti tentang kebersihan, gerak-gerik dalam sholat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani. 

Menurut ahmad syalabih, lembaga untuk belajar membaca, menulis ini disebut kuttab. Kuttab merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk setelah masjid. Lembaga pendidikan islam adalah masjid, masjid dijadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempat pertemuan dan lembaga pendidikan islam, sebagai tempat sholat berjama'ah, tempat membaca Al-Qur'an dan sebagainya.

Masa Umar bin Khatab (13-23 H: 634-644 M)

    Umar bin al-Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin al-Khattab bin abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Pada masa khalifah Umar bin khattab, sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak di perbolehkan keluar dari daerah kecuali atas izin khalifah dan dalam waktu yang terbatas. Jadi, kalau ada di antara umat islam yang ingin belajar hadis harus pergi ke madinah, ini berari bahwa penyebaran dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah.

Masa khalifah Usman bin Affan (23-35 H: 644-656 M

    Nama lengkapnya adlah Usman ibn Umaiyyah. Beliau masuk islam atas seruan Abu Bakar as-Shidiq. Usman bin Affan adalah termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Usman diangkat menjadi khalifah dari pemilihan panitia enam yan di tunjuk oleh khalifah Umar bin Khatab menjelang beliau akan wafat. 

    Usman bin affan adalah seorang lemah lembut dan termasuk saudagar besar dan kaya serta sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Walaupun usman bin affan memiliki beberapa kelebihan, tapi dalam hal pemikiran kreatif tidak muncul, justru kelemahan-lembutnya itu dimanfaatkan oleh keluarga bani ummaiyah yang pernah memegang kekuatan politik sebelum islam untuk meningkatkan dan memberikan kedudukannya sebagai pemimpin kaum Quraisy pada masa islam. Karena peluang yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga bani ummaiyah untuk menduduki jabatan penting menyebabkan timbulnya berbagai protes dan sikap oposisi yang datang hampir dari seluruh daerah. Gerakan itu berakhir dengan pembunuhan terhadap khalifah Utsman bin Affan.

Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H: 656-661 M)

       Pada kepemimpinan Ali bin abi thalib ini umat islam di guncang oleh peperangan saudara yaitu peperangan ali bin abi thalib dan aisyah (istri nabi Muhammad) beserta talhah dan Abdullah bin zubair karena kesalahpahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap khlifah ke tiga yaitu utsman bin affan. Peperangan tersebut terkenal dengan istilah perang zamal (unta) karena pada waktu perang aisyah mengendarai unta sebagai kendaraan perangnya. Setelah mengatasi peperangan aisyah, muncul juga pemberontakan yang lain sehingga masa kekuasaan khalifah ali tidak pernah mendapat ketenangan dan kedamaian.

      Dan keadaan ini pun tidak akan mampu membentuk lingkungan yang kondusif terhadap keberlangsungan pendidikan terlebih dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kericuhan politik pada masa ali bin abi thalib berkuasa, kegiatan pendidikan mendapat hambatan dan gangguan yang sangat tinggi. Konsekuensi logisnya adalah pemerintahan ali bin abi thalib tidak memfokuskan kegiatan pemerintahannya pada peningkatan pendidikan secara akseleratif.

Kesimpulan

     Masa pemerintahan Abu Bakar sangat singkat (632-634) tetapi sangat penting. terutama berperan melawan Riddah (Kemurtadan), orang yang mengaku sebagai Nabi dan orang-orang yang enggan membayar pajak. Abu Bakar memusatkan perhatian untuk memerangi para pemberontak, dalam penumpasan ini banyak umat Islam yang gugur, terdiri dari para sahabat Rasulullah dan hafidz Alquran. Karena itu Umar ibn Khattab menyarankan kepada khalifah Abu Bakar untuk mengumpulkan ayat Alquran. Realisasinya diutusnya Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan semua tulisan Alquran.

     Khalifah Umar Ibnu Khattab merupakan seorang pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah, beliau juga menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar pasar, serta mengangkat guru-guru untuk tiap-tiap daerah yang ditaklukkan. Mereka bertugas mengajarkan isi Alquran, fiqih, dan ajaran Islam lainnya kepada penduduk yang baru masuk Islam. Mata pelajaran agama Islam pada masa khalifah Umar lebih maju dan lebih luas, serta lebih lengkap. 

     Pola pendidikan pada masa Usman ini lebih merakyat dan lebih mudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin mempelajari ajaran Islam karena pusat pendidikan lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bisa memilih tempat yang mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.

     Periode Ali Ibnu Abi Thalib kegiatan pendidikan pada saat itu mengalami hambatan dengan adanya perang saudara. Ali tidak sempat memikirkan masalah pendidikan, karena yang lebih penting dan mendesak memberikan jaminan keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam segala kegiatan kehidupan, yaitu mempersatukan kembali kesatuan umat, tetapi Ali tidak berhasil. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun