Relokasi Puncak Bogor - Pedagang Kaki Lima Mendapat perlawanan. Satpol PP Terluka
Pembongkaran dilakukan sejak Senin (24/6/2024). Sejumlah pedagang protes hingga melakukan aksi bakar sampah di tengah jalan dan menyebabkan kemacetan
Kamis (27/06/2024) Petugas yang hendak membongkar dengan backoe dihadang oleh warga hingga menyundul petugas yang sedang berjaga hingga terjadi kericuhan
Terlihat petugas dan warga saling dorong, hingga petugas kepolisian turun ke lokasi. Kericuhan pun tak terhindarkan.
"Tembak aing sok tembak, tembak sekalian," kata salah satu warga.
PKL Tolak Relokasi Gunung MasÂ
Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menegaskan penertiban dilakukan untuk memanfaatkan rest area di Gunung Mas yang telah selesai dibangun.
"Yang namanya penolakan itu biasa, ini sebenarnya bukan penggusuran tetapi penertiban, penataan kawasan Puncak Bogor. Terutama sepanjang jalur ini, karena pemerintah pusat telah menyiapkan rest area dengan anggaran yang cukup fantastis, tapi tidak dimanfaatkan selama ini," kata Asmawa kepada wartawan di Puncak, Senin (24/6)
'' Pedagang yang tidak memiliki izin sepanjang jalur Puncak memang harus dipindahkan, ditata direst area.
Masalah ada yang kontra wajar, tetapi itupun kurang lebih hanya 80 pedagang hari ini. Tetapi ada kurang lebih 300 pedagang yang sudah menaruh kontrak untuk menempati ini. Jadi porsinya 70% semuanya setuju
Anggota Satpol PP Terluka
Aparat gabungan masih melakukan pembersihan puing-puing sisa bangunan yang dibongkar di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, hingga Rabu (26/6/2024) Saat kegiatan berlangsung, masih ada bangunan yang berdiri.
"Petugas melaksanakan kegiatan pembersihan dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) pakai alat berat juga. Dari situ di Gantole ternyata ada bangunan belum dibongkar, bangunan WC sewaan ada 3 sama kamar juga di situ," kata Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara, kepada wartawan, Rabu (26/6).
Peristiwa itu terjadi pada siang hari. Rhama mengatakan, saat itu, pemilik bangunan tidak terima. Pemilik bangunan tidak ingin dibongkar.
"Di situ si pemiliknya nggak terima, nggak mau dibongkar lagi. Kita mau ngeruk puingnya nggak terima. Akhirnya yang ngarahin backhoe PUPR disundul pakai kepala orang itu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H