Selagi menunggu matang, adonan ditutup dengan daun pisang dan tutup panci. Diamkan hingga membentuk kerak. Bau kerak gosong inilah yang dicari dari kue tempel.Â
Tidak perlu khawatir, Anda bisa request tingkat kegosongan sesuai yang Anda inginkan. Setelah semuanya matang, adonan yang tadinya dibentuk lingkaran ini dilipat menjadi setengah lingkaran. Tadaaa, kue tempel lezat siap dinikmati. Satu potong kue tempel hanya dibanderol Rp7.000, sudah cukup untuk mengganjal perut Anda.
Tampilan boleh saja jadul, tempat boleh saja emperan kaki lima. Namun soal rasa, kue tempel ini bak bintang lima. Kue tempel memiliki cita rasa yang manis nan gurih, tidak begitu pekat di lidah.Â
Tak lupa aroma sangit yang khas dan harum menambah selera makan. Sangat cocok untuk dijadikan teman minum teh wasgitel (wangi, panas, legi, kentel) saat masih hangat sembari melihat pemandangan Kota Tegal.Â
Selain rasanya yang nikmat, kue ini tidak menggunakan bahan pengawet, jadi bisa dibilang kue tempel adalah cemilan yang sehat.
Dari pagi hingga sore hari, Mamah Cun tidak pernah sepi dari pelanggan. Apalagi ketika bulan puasa dan menjelang waktu berbuka di sore hari. Lapak dagang Mamah Cun sampai tidak terlihat akibat ramainya pembeli. Kue tempel dapat Anda jadikan sebagai menu takjil saat berbuka puasa.
Mamah Cun mengungkapkan, pembeli kue tempel ini tidak hanya dari masyarakat Tegal. Namun, banyak pula yang datang dari luar Kota Tegal karena sudah sangat terkenal.Â
Seperti kota tetangga, Kota Brebes misalnya. Nah, jika Anda berkunjung ke Kota Tegal wajib banget untuk mencoba kue tempel Mamah Cun.Â
Untuk Anda yang domisili di Kota Tegal, yuk ramaikan lapak Mamah Cun di Jalan HOS Cokroaminoto! Mampir dan jangan lupa mencoba agar kuliner ini tetap ada pelanggan setianya dan bisa terus eksis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H