Pernah berkunjung ke salah satu daerah ngapak di Jawa Tengah? Ya, Tegal yang merupakan daerah di wilayah pantai utara.Â
Berbicara tentang Tegal, pasti hal yang terlintas di pikiran Anda berupa Warung Tegal atau warteg yang begitu menjamur di Ibu Kota Jakata. Padahal, selain terkenal akan wartegnya, ternyata Tegal juga mempunyai berbagai makanan khas yang siap menggoyang lidah Anda.
Meski bukan kota besar, namun kota yang dijuluki "Kota Bahari" ini bisa dibilang sebagai gudangnya kuliner lezat di Jawa Tengah, lho. Dengan didukung lokasinya yang strategis, yakni tepat di area jalur pantura, membuat banyak wisatawan sering singgah hanya untuk sekadar istirahat dan mencicipi kuliner khas Tegal.Â
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap daerah pasti selalu melekat oleh ragam kuliner khasnya. Begitu pula dengan Tegal. Di Kota Tegal, terdapat jajanan tradisional yang khas bernama kue tempel. Jajanan yang tidak pernah Anda temui di kota lain selain Tegal.
Jajanan ini sangat legendaris karena sudah ada sejak tahun 1940-an. Mungkin remaja saat ini sedikit sekali yang mengetahui keberadaan kue tempel ini.Â
Ya, karena memang jajanan asli Tegal ini sudah jarang dijumpai, padahal sangat popular pada jaman dulu. Apalagi di era 40-an, dimana kue ini sangat popular dan banyak disukai warga Jepang dan Belanda.
Hanya sedikit orang yang masih mempertahankan jajanan kue tempel hingga saat ini. Itupun rata-rata penjualnya sudah umur ke atas (lanjut usia). Salah satu penjualnya yang berhasil Saya temui adalah Tante Ay Tjoen atau Mamah Cun (76).
Ditemui di Jalan Raya HOS Cokroaminoto, Pekauman, Kecamatan Tegal Barat, tempat ia menjajakan dagangannya dengan lapak yang cukup sederhana.Â
Hanya dengan sebuah meja kecil, etalase, "jengkok" kecil, dan kompor tentunya untuk memasak. Ia tampak sibuk dan sangat lihai memasak kue tempel. Alih-alih dilupakan dan tertinggal karena sudah jarang dijumpai, kue tempel Mamah Cun sangat laris manis dan selalu ramai oleh pembeli.