Namun, nampaknya dampak negatif yang diperoleh jauh lebih banyak daripada dampak positifnya. Seperti pada contoh kasus yang telah terjadi di Jepang.
Perlu diketahui, mengabadikan seluruh waktu untuk bekerja bisa sangat berbahaya. Karena gaya hidup kita menjadi tidak sehat dan memberi pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh.Â
Ia bisa berisiko terkena penyakit hipertensi, sakit jantung, diabetes, tidur jadi tidak tenang dan terganggu, anxiety (cemas), burn out (kelelahan emosional,fisik, dan mental akibat stres), bahkan sampai depresi.Â
Selain penyakit yang berisiko, gaya hidup Hustle Culture juga dapat mengurangi waktu berkumpul bersama keluarga dan teman. Akibatnya hidup menjadi tidak menyenangkan dan tidak seimbang (balance).
Jadi pada intinya, bukan berarti kerja keras dan menjadi produktif itu salah guna mempertahankan hidup. Kita hanya perlu untuk memutar otak akan hal itu dengan menikmati segala prosesnya, tidak memforsir diri, mensyukuri atas apa yang telah kita lakukan, dan memberi reward pada diri sendiri atas apa yang telah dilakukan.Â
Hal ini dilakukan supaya tubuh kita tetap sehat, kreatifitas lebih terpacu, dan terhindar dari jebakan kebosanan rutinitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H