Mohon tunggu...
Siti Shofia Latifah Azzahra
Siti Shofia Latifah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030013)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Self Reward atau Impulsive Buying, Hati-hati Jebakan, Nih?

8 Maret 2021   15:56 Diperbarui: 14 Maret 2021   03:47 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan yang baru saja selesai belanja. (sumber: pixabay.com/gonghuimin468)

Sumber gambar: safe.zone
Sumber gambar: safe.zone

Pernah ga guys kalian ada di posisi tersebut? Atau jangan-jangan selama ini, kalian melakukan hal yang sama?

Perlu diingat ya, self reward bukan hanya sekedar tentang menghabiskan uang untuk kebahagiaan sesaat. Lalu, dalam bentuk apa sih self reward yang ideal itu?

Ada banyak bangeeet guys. Kurang lebih sedikit contoh yang udah disebutin di atas tadi. Intinya, apapun self reward yang kamu lakukan, pastikan kamu senantiasa bahagia dan tidak stress.

Memberikan penghargaan untuk diri sendiri sangat dianjurkan, asal masih dalam batas yang wajar dan pada porsi yang pas. Kalau sampai uang kalian selalu habis karena self reward, mungkin itu hanya kedok saja. Inilah yang dinamakan jebakan.

Jebakan ini bisa terjadi karena sebenarnya yang dilakukan adalah "impulsive buying" tetapi berkedok atau bersembunyi dibalik kata "self reward". 

Biasanya orang yang memiliki kecenderungan impulsive buying mengalami dorongan yang sangat kuat untuk membeli sesuatu. Dan umumnya dilakukan karena pelampiasan rasa lelah, stress, atau depresi. 

Hati-hati ya, guys! Biasanya ini terjadi apabila kita tidak punya sistem budgeting yang jelas. Tak hanya yang sifatnya keuangan, namun dalam hal yang sifatnya hiburan juga perlu budgeting supaya porsinya pas.

Dalam hal keuangan, sebelum kita melakukan self reward, baiknya kita memastikan apakah kebutuhan prioritas kita sudah teralokasikan dengan baik? 

Jika sudah, langkah selanjutnya adalah menentukan batas maksimal pengeluaran untuk self reward. Ini diperlukan untuk menghindari jebolnya kantong karena pembelanjaan yang berlebihan.

Selain budgeting, kita juga harus mengatur jadwal. Menghadiahi diri sendiri perlu dilakukan secara rutin. Perlu ditekankan disini, rutin ya bukan sering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun