Pernah mengalami di situasi "ah dia biasa-biasa saja kok, nggak jelimet-jelimet amat kerjanya, nggak pintar-pintar amat, kerjaan dia standar lah, tapi kok sebentar saja dia sudah bisa jadi kepercayaan Bos ? Sudah naik jabatan aja nih si mamat, padahal kan aku lebih lama di perusahaan ini ?
Bagaimana pembaca yang budiman ? Pernah mengalami di posisi seperti di atas ? Atau mungkin pernah punya teman yang mengalami seperti fenomena di atas ?
Pernah dong, ya dasar orangnya saja pintar "cari muka", "pintar mengambil hati Bos". Eits, nggak boleh prasangka buruk loh. Hehe.
Tidak dapat dipungkiri untuk mencapai tujuan tertentu Kita pasti melibatkan orang-orang sekitar. "Aku bisa sendiri", " aku mampu sendiri". Ingat Kita mahluk sosial segala sesuatunya pasti berhubungan dengan manusia lainnya.
Kabar baiknya berhubungan dengan orang lain adalah sebuah kemampuan atau keterampilan. Sehingga Kita tidak perlu berkecil hati jika tidak dianugrahi kemampuan berhubungan dengan orang lain. Atau mungkin punya alasan saya kan intovert, susah mau komunikasi. Jangan khawatir, Kita bisa melatihnya, Kita bisa meningkatkannya.
Dengan demikian jika Kita sudah memiliki kemampuan berhubungan dengan orang lain serta memiliki kemampuan mengatur diri sendiri, kita bisa dengan mudah mencapai tujuan-tujuan hidup.
Berbicara terkait kemampuan berhubungan dengan orang lain (Interpersonal) dan keterampilan mengatur diri sendiri (Intrapersonal) Kita tidak asing lagi dengan kata soft skill.Â
Soft skill dipahami sebagai keterampilan non teknis. Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri.Â
keterampilan-keterampilan tersebut bukanlah sebuah keniscayaan. Keterampilan tersebut bisa disebabkan pola asuh sejak kecil, lingkungan hidupnya serta kultur budaya yang dialaminya tentu saja sangat mempengaruhi seseorang memiliki keterampilan-keterampilan tersebut.
penguasaan soft skill lebih besar dibandingkan penguasaan hard skill. Jika dipersentasekan untuk penguasaan soft skill sebesar 85 % sedangkan hard skill 15 %. Berbagai pekerjaan kita memerlukan hard skill betul adanya. Hanya saja penguasaan soft skill lebih banyak untuk menyempurnakan hard skill yang kita miliki.
Ada beberapa atribut yang harus diperhatikan dalam kemampuan-kemampuan tersebut, baik itu kemampuan berhubungan dengan orang lain ataupun kemampuan dalam mengatur diri sendiri.
Menurut Annisa Mardatillah ada sepuluh atribut soft skill yang harus kita miliki. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah berpikir inovatif kreatif, kejujuran, disiplin, komitmen, memecahkam masalah, kepemimpinan,  komunikasi, self marketing, motivasi, dan networking. So, Mari Kita ulas lebih rinci.
1. Kemampuan Berpikir Inovatif dan Kreatif.
Inovatif berarti bersedia melakukan perbaikan, meningkatkan, melengkapinya sehingga manfaatnya semakin banyak. Kreatif berarti mampu membuat sesuatu itu semakin mudah digunakan dengan manfaat yang luar biasa.Â
Untuk bisa memiliki kemampuan berpikir inovatif dan kreatif berarti Kita dituntut sesering mungkin melakukan perbandingan, perbandingan dalam artian untuk kebaikan. Semakin banyak Kita melihat serta mengamati kemudian berani mengaplikasikan ide-ide yang dimiliki, dengan demikian Kita akan semakin mudah memiliki kemampuan berpikir inovatif dan kreatif.
Seperti saat ini saya mengajar di salah satu sekolah dasar swasta. Dalam proses pembelajaran yang saya lakukan tentu menuntut untuk bisa berpikir inovatif dan kreatif. Belum lagi proses Belajar Dari Rumah (BDR) seperti ini memang benar-benar memaksa saya untuk inovatif dan kreatif. Keadaan yang memaksa untuk bisa berpikir inovatif dan kreatif saya nikmati sebagai proses pengasahan soft skill yang sudah saya miliki. berpikir inovatif dan kreatif sejatinya untuk mengatasi masalah-masalah yang sedang kita alami.Â
2. Kemampuan Untuk Jujur
Kejujuran tidak serta merta hanya berkata yang sebenarnya tidak berbohong. Kejujuran dalam artian bersikap sesuai dengan kebenaran, kejujuran berarti menjaga. Baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Kemampuan untuk jujur tidak mudah dimiliki jika tidak dengan tekat yang kuat, dan memiliki keyakinan dengan kebohongan yang diciptakan berakibat tidak baik, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Â
Dalam lingkungan kerja tentu kejujuran sebagai satu karakter yang harus kita miliki. Mungkin teman-teman pernah mendengar istilah "bodoh tak mengapa bisa diobati dengan belajar, tapi kalau ketidakjujuran tidak ada obatnya". Setuju atau tidak dengan ungkapan tersebut kembali kepada teman-teman lagi. Menurut saya dari ungkapan tersebut menunjukan betapa pentinggnya kejujuran.
3. Disiplin
Disiplin berarti stabil, mampu menertibkan diri sendiri serta mampu mengendalikan diri. Hingga apapun yang terjadi pekerjaan tersebut tetap dilaksanakan. Tak perduli dalam kondisi apapun pekerjaan yang sudah menjadi perioritasnya tetap akan dilaksanakan.Â
Saya sendiri masih berat dalam mendisipkan diri, ada saja gangguannya. Yang kecapean lah, yang lupa lah, yang mepet lah. Dengan alasan-alasan pembenaran lainnya. Beberapa ketetapan yang sudah disepakati dilanggar. Seperti saat ini saya sedang mendispilinkan diri membaca buku satu buku satu hari. di bulan pertama saya mampu melaksanakannya dengan baik. masuk bulan kedua hampir setengahnya saja.Â
Dalam mengasah kemampuan diri untuk berdisiplin ini ada baiknya kita mampu mengelola waktu dengan baik, hingga kita tetap memperioritaskan pekerjaan-pekerjaan utama. saya sih ngerasainnya gitu hihi.
4. Komitmen
Komitmen berarti bersedia memberikan semua perhatian kepada sesuatu serta bersedia memberikan yang terbaik. Menjadikan pekerjaan tersebut bagian dari hidup, hingga kita berkomiten mengerahkan seluruh perhatian.
komitmen bisa berupa cerminan-cerminan kepercayaan kita terhadap sesuatu hingga dengan suka rela memberikan semua perhatian yang dimiliki.
5. Memecahkan Masalah
Kemampuan mengatasi masalah sangat penting, pada dasarnya kehidupan Kita tentang seni menyelesaikan masalah. Apakah masalah itu akan selesai jika sudah teratasi ? Â Tidak datang lagi ? Tidak mungkin, masalah itu akan tetap ada. Tidak semua orang bisa mengatasi masalah yang dialaminya, bahkah banyak yang menunda menyelesaikannya.
Saya sendiri bukan orang yang mampu mengatasi masalah dengan baik. Kemampuan mengatasi masalah yang saya miliki masih banyak perlu latihan. dimulai hal-hal kecil, hingga terbiasa dan bahkan dapat meminimalisir masalah yang kita alami.
Masalah yang kita alami bisa berbentuk sebab kelalaian yang kita lakukan. Penundaan-penundaan hingga yang tadinya masalah tersebut kecil bisa menjadi besar dan membutuhkan energi lebih untuk meneyelesaikannya.Â
6. Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud mampu mempengaruhi orang lain, hingga orang tersebut bersedia melakukan tanpa diminta. Kepemimpinan tentu dengan syarat setelah Kita bisa memperlakukan orang lain dengan baik. Kemampuan memimpin yang kita miliki untuk mengendalikan semua yang terkait dengan pekerjaan yang kita miliki.Â
 Kemampuan memimpin terlebih dalam memimpin diri sendiri sangat penting. jika kita mampu memimpin diri kita sendiri dengan demikian memimpin orang lain juga akan lebih mudah tentunya.Â
7. Komunikasi
Berbicara tentang komunikasi Kita pasti tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Namun, dalam pengaplikasiannya tidak lah sesederhana yang Kita ketahui. Jika Kita maksudkan mampu berkomunikasi terkait dengan menyampaikan pesan hingga orang yang Kita maksudkan dapat menerima pesan tersebut dengan baik. Tidak sepenuhnya salah, hanya saja komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi yang mampu mengendalikan diri dan dapat menguraikan permasalahan yang dihadapi. Hingga orang yang dituju mengerti letak permasalahannya.
Di dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering dengan masalah-masalah kecil berujung kesalahpahaman akibat komunikasi. Tidak jarang hanya penyampaian yang kurang tepat berakibat masalah besar. Masalah komunikasi tentu semakin terasa jika pekerjaan kita terkait tim. koordinasi-koordinasi yang dilakukan tentu peran komunikasi yang baik. koordinasi antara anggota tim tentu tidak akan baik jika koordinasi yang terjalin tidak baik disebabkan salah seorang tim tidak mengerti menyampaikan kendala yang sedang dialaminya.
8. Self Marketing
Self marketing yang dimaksudkan di sini lebih kepada unjuk kebolehan. Unjuk kamampuan yang sudah dimiliki. Hingga Kita menjadi sebuah rujukan atas kepiawan Kita terhadap sesuatu hal. penguasaan-penguasaan kita terhadap bidang tertentu hingga kita mampu berkompetisi dengan sportif. yakin dengan kemampuan yang dimiliki.Â
Rasanya sah-sah saja sih melakukan penawaran dengan kemampuan yang dimiliki. Misalnya berani berkompetisi. kompetisi-kompetisi yang dilakukan menjadi proses pembelajaran. Ada perbandingan yang dilakukan sehingga memperluas wawasan. jika wawasan kita semakin luas tentu saja kita bisa memandang segala sesuatunya dari berbagai persfektif. Kalau kata orang dulu-dulu "nggak jago kandang", hehe.
Dengan unjuk kebolehan disini berarti kita bisa mengetahui "apasih potensi dalam diri saya ?", Jangan-jangan kita masih bingung jika ditanya terkait potensi yang kita miliki. Jika begitu tidak menutup kemungkinan akan cendrung rendah diri, karena kita tidak tahu dengan potensi yang sudah dimiliki. Padahal, Â tentu saja kita sudah dilengkapi dengan potensi-potensi yang luar biasa oleh Sang Pencipta.
9. Motivasi
Motivasi yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan mendorong diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Jika kedaan sedang melemahkan, tidak semangat mengerjakan sesuatu maka dengan kemampuan motivasi yang Kita miliki Kita dapat memunculkan dorongan dalam diri Kita sendiri. Motivasi yang kita miliki menjadi kekuatan untuk melakukan sesuatu. Proses-prose yang membuat lebih bersemangat sehingga segera melakukan pergerakan tanpa menunggu komando.
10. Networking
Networking yang dimaksud di sini adalah jaringan pertemanan yang Kita miliki. Hubungan-hubungan baik yang Kita miliki dengan orang lain. Hingga jika Ada sesuatu yang harus Kita atasi mereka dapat membantu. Jaringan yang Kita miliki seperti ketersediaan kekuatan. Bisa juga dikatakan networking sebagai jalan pintas.Â
Misalnya saya sedang membuka usaha Healthy Eating karena saya sudah menjalin pertemanan yang baik dengan salah satu supplier produk-produk makanan sehat tentu saya tak perlu mencari-cari supplier yang tidak saya kenal. Dengan adanya supplier tersebut menutup beberapa resiko. sebut saja penipuan atau harga yang mahal.Â
saya mempunyai teman baik pemimpin sebuah komunitas misalnya, tentu dengan lebih mudah saya menawarkan produk healty eating yang saya miliki. Saya tidak perlu menjajakan satu persatu cukup menghubungi pemimpin komunitas tersebut. Lebih mudah bukan ? Dengan jaringan yang kita miliki.
Sepuluh atribut soft skill itu penting banget ya kita miliki ? iya benar penting sekali. Saya merasakan betul bagaimana memiliki kemampuan komunikasi yang buruk. Sederhana sepertinya ? iya sepertinya. Nyatanya saya harus terlambat dari beberapa pencapaian-pencapain dalam hidup yang sudah saya rencanakan.
Tulisan ini hanya ingin berbagi beberapa pengalaman yang saya alami, syukur jika menjadi kebaikan hingga teman-teman yang membaca tak perlu mengalaminya lagi.
Selamat berakhir pekan sampai jumpa dicerita selanjutnya. Sehat selalu ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H