Mohon tunggu...
Siti Saroh
Siti Saroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah

Jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembentukan Karakter Anak Melalui Pendidikan Prasekolah

1 November 2023   09:24 Diperbarui: 1 November 2023   09:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan prasekolah merupakan proses perkembangan anak  sejak lahir sampai usia 6 tahun. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu anak berkembang secara mental dan fisik sehingga siap melanjutkan studi. Selain itu, pendidikan sejak usia dini dapat mendorong perkembangan emosional  dan intelektual anak terhadap karakter individu.
 Tujuan pendidikan karakter sejak  dini adalah untuk membentuk budi pekerti yang baik pada anak agar ketika  dewasa menjadi manusia yang baik, berakhlak mulia, dan  dapat membawa manfaat bagi orang lain dan lingkungan.
 Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
 Metode pengembangan karakter Sebagaimana telah dijelaskan di atas, untuk membangun  karakter seseorang memerlukan suatu metode yang dapat membangkitkan semangat pembentukan karakter, seperti:
a.  Metode Operant, yaitu membuahkan hasil sosialisasi proses melalui pengobatan, Metode kognitif, yaitu hasil sosialisasi yang tercipta dari proses berpikir.
b. Metode observasi, yaitu hasil sosialisasi yang dihasilkan melalui pemodelan.
 c. Metode pembelajaran, yaitu hasil sosialisasi yang dihasilkan melalui partisipasi terarah.
 d. Metode sosial adat, termasuk penggunaan mekanisme tradisional, kelompok penekan, ritual, dan elemen sosial tradisional lainnya untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
e. Konteks Pendidikan Karakter Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia telah dikembangkan sejak berdirinya negara ini, dimana Presiden pertama Republik Indonesia khususnya adalah M.Ir. Ir.Soekarno mengemukakan gagasan  pentingnya pembentukan jati diri bangsa.
 Nilai-nilai karakter yang berlaku saat itu adalah mengedepankan kemandirian, kedaulatan, dan keyakinan pada kekuatan diri sendiri. Mengingat pembentukan karakter bersifat spiritual dan kontekstual, maka dapat berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan tujuannya, tergantung pada nilai dan standar yang berbeda.
 Perubahan tersebut dapat terjadi karena faktor-faktor tertentu yang cenderung  mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan yang tidak lebih baik tidak akan menciptakan karakter yang  lebih baik.Dari situlah kita akan memikirkan apa jadinya jika lingkungan tidak baik. Hal ini tentu juga akan menimbulkan dampak negatif.
 Kita sangat membutuhkan cara untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.
 Pendidikan karakter bermanfaat bagi seseorang untuk memilah mana yang baik bagi dirinya dan mana yang tidak.

Adapun isi kegiatan dalam pendidikan prasekolah  di Taman Kanak-kanak meliputi 

pengembangan : 

1. Moral Pancasila

2. Agama

3. Disiplin

4. Kemampuan berbahasa

5. Daya pikir

6. Daya cipta

7. Perasaan/emosi

8. Kemampuan bermasyarakat

9. Keterampilan

10. Jasmani. 

Dengan adanya program-program pendidikan prasekolah tersebut di harapkan mampu untuk membentuk dan mengembangkan karakter serta potensi anak sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun