Mohon tunggu...
Siti Salsabila
Siti Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Singaperbangsa Karawang

Mahasiswa Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang dengan kemampuan dasar di bidang Jurnalistik. Memiliki ketertarikan dalam isu Politik, Perempuan dan Hak Asasi Manusia baik dalam lanskap nasional, regional, maupun internasional. Menguasai pengetahuan dasar mobile journalism, fotografi, dan etika jurnalistik. Pernah aktif sebagai Staff Department Research and Advocacy Amnesty Unsika sehingga mampu mengumpulkan fakta lapangan dan membuat produk jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eropa Untung dan Rugi! Pengaruh Perluasan Keanggotaan Uni Eropa terhadap Perdagangan di kawasan Eropa

3 Agustus 2024   14:24 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perluasan dengan masuknya negara-negara baru telah terjadi beberapa kali dalam sejarah Uni Eropa, hingga kini Uni Eropa beranggotakan 27 negara dengan 10 kandidat negara dan 1 kandidat potensial yang terlibat dalam proses aksesi. Transformasi anggota Uni Eropa telah berkontribusi dengan memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilitas perdagangan dan kemakmuran ekonomi di kawasan Eropa. Tujuan Uni Eropa salah satunya adalah menghadirkan perdagangan Eropa yang kuat dengan bersama-sama menggunakan Euro dalam melakukan bisnis. Selain itu, ada juga perjanjian EEC yang bertujuan menciptakan pasar bersama antara negara-negara anggota. Di satu sisi, akan tercapai adanya Customs Union, termasuk penghapusan bea masuk dan pajak (TCC) bagi negara ketiga (negara non-anggota). Implementasinya, integrasi bersama melalui harmonisasi kebijakan nasional negara-negara anggota, empat kebebasan pergerakan barang, jasa, tenaga kerja, dan modal. Partisipasi dalam pasar tunggal, Uni Eropa investasi akan meningkatkan jangkauan perdagangan anggota setiap tahun. Dengan cara ini, barang, jasa, manusia, dan bahkan uang dapat berpindah dengan bebas dari satu negara Uni Eropa ke negara lain, sehingga meningkatkan cakupan perdagangan Uni Eropa.

Ternyata, pembesaran juga merupakan peluang bagi Uni Eropa untuk meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan negara-negara anggota barunya melalui sektor perdagangan, dengan harapan pemekaran akan membangun integrasi melalui reformasi ekonomi dan sosial di 51 negara anggota barunya sehingga membuat jaringan perdagangan yang lebih luas. Kondisi yang menguntungkan ini akan menarik investor asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perluasan ini meningkatkan peluang pertumbuhan dan kesejahteraan serta membantu mengamankan transportasi penting dan pasokan energi. Agenda perluasan saat ini mencakup Balkan Barat dan Turki, dengan kemungkinan terbukanya keanggotaan Uni Eropa segera setelah persyaratan yang diperlukan terpenuhi. Jika proses aksesi berjalan lancar dan sukses, diharapkan perusahaan-perusahaan dari negara-negara Uni Eropa akan merelokasi pabriknya ke negara/kandidat lokasi baru mengingat upah yang lebih rendah sehingga mengurangi biaya produksi.

Bukan saja negara-negara Uni Eropa, tetapi juga kandidat baru/aksesi diharapkan mendapat manfaat ekonomi dari keanggotaan, khususnya dalam hal akses pasar, dan dalam beberapa kasus juga dari penerapan aturan ekonomi pasar Uni Eropa. Negara-negara baru/kandidat akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan perdagangan bebas dengan negara-negara Uni Eropa. Kemungkinan perpindahan industri dari Uni Eropa ke negara-negara baru/anggota membawa manfaat berupa peningkatan investasi dan terbukanya lapangan kerja. Tidak dapat disangkal bahwa negara-negara baru dan calon anggota Uni Eropa sangat antusias, termasuk negara-negara Eropa. Sebab, menurut mereka, sangat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan negara-negara tersebut.

Namun, sebelum bergabung, calon negara anggota harus berkomitmen untuk beroperasi dalam sistem ekonomi pasar dan menghormati prinsip-prinsip umum regulasi ekonomi dan moneter Uni Eropa. Di sisi lain, prinsip saling mengakui telah diadopsi ketika menerapkan Pasar Tunggal Eropa. Prinsip ini mengharuskan setiap negara anggota untuk menerima/mengakui di dalam wilayahnya berbagai produk dan jasa yang diproduksi/disediakan dan diperdagangkan secara sah antara negara anggota Uni Eropa lainnya. Kebijakan nasional Uni Eropa konsisten dengan komitmen multilateral, yaitu WTO. Perluasan Uni Eropa juga mengharuskan negara-negara anggota baru untuk memutuskan kebijakan bea cukai dan non-tarif yang saat ini berlaku di Uni Eropa, sesuai dengan prinsip-prinsip Kebijakan Komersial Bersama (CCP), yang akan dihormati dan diterapkan. Mengingat kebijakan anti-dumping dan anti-subsidi Uni Eropa saat ini, negara-negara baru atau calon anggota Uni Eropa harus secara otomatis mematuhi beberapa prinsip CCP dengan menerapkan peraturan yang berlaku.
Misalnya, pada rencana pertumbuhan baru untuk Balkan Barat yang merupakan salah satu bagian dari kawasan Eropa, berdasarkan pada empat pilar komitmen yang mana nantinya akan membawa pengaruh bagi negara-negara Uni Eropa juga negara calon anggota, yaitu: Pertama, integrasi ekonomi ke dalam pasar internal Uni Eropa akan diperkuat, asalkan negara-negara Balkan Barat mampu beradaptasi dengan aturan pasar internal sejalan dengan pasar bersama regional dan sektor serta wilayah terkait dibuka secara bersamaan untuk semua negara tetangga. Dengan beberapa prioritas seperti pergerakan barang bebas, pergerakan bebas jasa dan pekerja, akses ke Area Pembayaran Euro Tunggal (SEPA), mempromosikan transportasi jalan raya, integrasi pasar energi dan dekarbonisasi, pasar tunggal digital, serta integrasi ke dalam rantai pasokan industry.
Hal ini memperkuat integrasi ekonomi Balkan Barat melalui pasar regional bersama berdasarkan peraturan dan standar Uni Eropa, dengan potensi pertumbuhan ekonomi sebesar 10%. Pasar Regional Bersama (CRM) melayani pasar kecil dan terfragmentasi dan penting untuk meningkatkan daya saing komunitas bisnis, menarik investor, dan mempertahankan pekerja. Berdasarkan peraturan Uni Eropa, hal ini merupakan batu loncatan menuju peluang di pasar internal. Peluang integrasi yang signifikan di pasar internal Uni Eropa hanya akan muncul jika kawasan  mampu menerapkan integrasi ekonomi regional. Selain itu juga dapat mempercepat reformasi mendasar, termasuk dalam mendukung negara-negara Balkan Barat menuju keanggotaan Uni Eropa dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk dengan menarik investasi asing dan memperkuat stabilitas regional. Tidak hanya itu, komitmen ini juga membantu meningkatkan dukungan Uni Eropa untuk mendukung reformasi melalui Fasilitas Reformasi dan Pertumbuhan Balkan Barat untuk periode 2024-2027, dengan hibah sebesar €2 miliar dan pinjaman lunak sebesar €4 miliar, yang akan dilunasi sesuai kebutuhan. Bahkan, terdapat usulan instrumen baru senilai 6 miliar Uni Eroparo dengan bentuk kerja sama perdagangan dengan mitra di Balkan Barat untuk melaksanakan reformasi sosio-ekonomi dan fundamental tertentu.
Itu adalah satu dari pengaruh perluasan keanggotaan Uni Eropa, ternyata perluasan juga dapat membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi Uni Eropa. Misalnya, ketika Ukraina menyatakan  ingin bergabung dengan Uni Eropa. Bagi Rusia, ekspansi Uni Eropa  ke Eropa Timur, termasuk ke Ukraina, merupakan semacam penghinaan terhadap kekuatan Rusia. Untuk mempertahankan pengaruhnya di Eropa Timur, Rusia harus melakukan intervensi dalam konflik Ukraina. Intervensi Rusia ini pada akhirnya menyebabkan Uni Eropa memberlakukan embargo ekonomi terhadap Rusia sebagai upaya perlindungan terhadap Ukraina. Adanya kebijakan embargo ekonomi telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kekurangan energi di banyak negara Uni Eropa. Sebab, negara-negara Uni Eropa sangat bergantung pada pasokan energi yang di jual Rusia. Sebagai negara yang bergantung pada pasokan energi dari Rusia, Uni Eropa biasanya melakukan negosiasi untuk menghindari gangguan pasokan gas.
Jadi, ketika kita berbicara soal perluasan keanggotaan di Uni Eropa, tentu saja akan memberikan pengaruh pada perekonomian, politik, pertahanan dan keamanan kawasan, dan tentu saja kebijakan luar negeri Uni Eropa juga bagi mereka yang ingin bergabung. Misalnya dalam perekonomian, bagi sector perdagangan dengan masuknya negara-negara baru seperti negara-negara Eropa Timur ke Uni Eropa diperkirakan akan menyebabkan “isolasionisme” dan “ketegangan” dalam perdagangan luar negeri, namun di sisi lain juga kita akan melihat terjadinya “keterbukaan” di kawasan Eropa. Sedangkan bagi negara-negara anggota baru dan negara-negara yang baru bergabung akan terpengaruh dengan adanya dorongan standardisasi yang ketat terhadap produk impornya. Perluasan yang digunakan sebagai instrumen politik telah terbukti mampu mendukung kebijakan strategis semakin kuat di bidang stabilitas, keamanan dan pencegahan konflik. Terlebih lagi, bagi Eropa, yang telah mengalami perpecahan dan konflik yang kronis, jadi perluasan wilayah merupakan cara yang efektif untuk menghindari hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun