Mohon tunggu...
Siti salbiah
Siti salbiah Mohon Tunggu... Penulis - Active

Assalamualaikum, saya mahasiswa universitas pamulang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Kewarganegaraan.. Selamat mengujungi artikel saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Model ASSURE dalam Perencanaan Pembelajaran

10 April 2021   10:12 Diperbarui: 10 April 2021   10:30 11655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju pesat sehingga hubungannya sangat begitu dekat dengan sebuah perkembangan tekhnologi yang ada. Maka dari percepatan perkembangan tersebut seorang guru saat ini di tuntut harus mampu menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran yang efektif dan efesien sehingga dapat membuat atau merencanakan model perencanaan pembelajaran dengan baik agar nantinya proses dalam belajar mengajar dapat berjalan dan terkontrol dengan baik dan sistematis. Kali ini saya sebagai penulis ingin membahas tentang salah satu  model dalam perencanaan pembelajaran, yakni model ASSURE.

Model ASSURE (Analyze learners, State objectives, Select methods, media, and materials, Require learner participation, Evaluate and revise) merupakan sebuah model pembelajaran atau bisa juga suatu prosuder panduan yang bertujuan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang menggabungkan antara materi, metode, dan media. Dimana Pada setiap  kegiatan belajar-mengajar, guru harus menyertakan metode dan media yang akan dibutuhkan dalam memberikan materi di dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Model ASSURE  berorientasi pada ruang kelas, dimana dalam model ini sangatlah cocok digunkan untuk mengembangkan bahan ajar yang berbasis teknologi, strategi dan metode pembelajaran, media dan teknologi untuk pembelajaran.

Berikut ini manfaat dari model ASSURE, menurut (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007) :

1. Sederhana, dan relatif sehingga mudah untuk diterapkan.

2. Karena sederhana, maka dalam model ini dapat dikembangkan sendiri oleh para pengajar.

3. Komponen Kegiatan Belajar Mengajarnya sudah lengkap.

4. Adapun yang terakhir pesera didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk Kegiatan Belajar Mengajar

 Berikut ini Langkah-Langkah Desain Model ASSURE dalam pembelajaran :

1. Menganalisis Karakteristik Peserta Didik (Analyzer learner characteristic)

Dimana dalam tujuan utama para guru adalah memenuhi kebutuhan unik setiap peserta didik, sehingga mereka nantinya bisa mencapai tingkatan belajar yang maksimum. Dalam Desain model ASSURE akan memberikan pendekatan yang sistematis baik untuk menganalisis karakteristik para peserta didik yang memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar.

Terdapat beberapa aspek penting dalam menganalisis karakter peserta didik antara lain sebagai berikut :

a. Karakteristik Umum

Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi peserta didik, gender (jenis kelamin), kesukuan sampai dengan sikap dan ketertarikan yang selalu berubah-ubah. Ketika akan merencanakan kelompok kerja/kegiatan seluruh kelas harus pertimbangkan perbedaan gender yang mungkin berdampak pada perhatian dan keselarasan peserta didik untuk turut serta. Contohnya dikelas A akan membentuk kelompok gender campuran mungkin bekerja lebih baik pada tingkat sekolah dasar.

Analisis karakteristik seperti sikap dan ketertarikan yang dapat dipertimbangkan menggunakan pendekatan pengajaran yang sangat menarik, seperti demonstrasi video yang sangat menarik, kegiatan permainan, atau kegiatan yang berbasis teknologi.

b. Kemampuan Awal

kemempuan atau kompetensi awal atau bisa dikatakan prasyarat  yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mengikuti aktivitas pembelajaran. Baik untuk mengetahui kemampuan awal yang merupakan persyaratan dalam mengikuti suatu program pembelajaran diperlukan adanya pre-tes (formal) dan berupa pertanyaan (informal). Dimana kegiatan ini dilakukan oleh para guru bertujuan untuk menghindari asumsi yang kerap dilakukan bahwa seluruh peserta didik telah memiliki kemampuan awal yang diperlukan sebelum mengikuti program pembelajaran.

c. Gaya Belajar

Gaya belajar dalam hal ini merupakan sebagai suatu cara tentang bagaimana seorang individu melakuakan persepsi, berinteraksi, dan merespon secara emosional terhadap lingkungan belajar. Sebagai seorang guru, tentunya akan menemukan perbedaan dalam cara-cara peserta didik belajar atau memproses informasi.

(Smaldino, 2011) mengemukan konsep-konsep kecerdasan majemuk atau multiple intelligences yang dapat membedakan kecenderungan belajar dan minat yang dimiliki oleh seseorang dengan orang lain. Ia mengembangkan konsep kecerdasan majemuk yang mengidentifikasi sembilan aspek kecerdasan: Verbal/linguistic (bahasa), Logis /matematis (ilmiah/kuantitatif), Visual/spasial, Musical/ritmis, Ragawi/kinestetik(menari/olahraga), Antar personal (memahami orang lain), Intra personal (memahami diri sendiri), Naturalis, Eksistensialis. Sertakan ganjaran intrinsik dan ekstrinsik yang peserta didik terima dari pengajaran.

2. Menetapkan Tujuan Pembelajaran (State performance objectives)

Dimana standar dan tujuan dapat bersumber dari kurikulum.Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan dari apa yang akan dicapai para peserta didik, bukan bagaimana mata pelajaran yang diajarkan. Bagian-bagian berikut ini membahas pentingnya standar dan tujuan, daftar periksa tujuan "ABCD"

Perumusan tujuan peserta didik atau kompetensi dapat dilakukan dengan menggunakan rumusan ABCD sebagai berikut.

a. Audience, peserta didik dengan segala karakteristiknya.

b. Behavior, kata kerja yang menjabarkan kemampuan yang harus disukai.

c. Conditiones, situasi kondisi yang memungkinkan bagi peserta didik dapat belajar dengan baik.

d. Degree, persyaratan khusus yang dirumuskan sebagai standar baku pencapaian tujuan peserta didik.[3]

3. Memilih Metode, Media dan Materi pelajaran (Select methods, media, and materials)

a. Memilih Strategi

memilih strategi terbagi menjadi dua (2) jenis yaitu strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada peserta didik. Dimana dalam strategi guru adalah kegiatan yang akan anda gunakan untuk mengajarkan mata pelajaran, sebagai misal, menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video. Sedangkan strategi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif, seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian di internet, dan membaca sebuah artikel.

b. Memilih Teknologi dan Media

Proses pembelajaran tidak selalu dengan ceramah. Ketika guru telah memilih strategi yang tepat, untuk selanjutnya dapat menggunakan teknologi dan media yang sesuai. Ada beberapa kriteria saat memilih teknologi dan media, antara lain; Selaras dengan standard, hasil, dan tujuan; Informasi yang terbaru dan akurat; Bahasa yang sesuai usia; Tingkat ketertarikan dan keterlibatan; Kualitas teknis; Mudah digunakan; Aman.

c. Memilih, Mengubah atau Merancang Materi

- Memilih materi yang tersedia

- Mengubah materi yang ada

- Merancang materi baru

Sehingga dari ketiganya dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaraanya.

4. Menggunakan Teknologi, Media dan Materi (Utilize materials)

Setelah semua sudah di rancang, siapkanlah teknologi yang digunakan, media yang diperlukan dan materi yang akan diajarkan. Smalldino dkk mengajukan rumus 5P dalam langkah ini: Preview the materials (kaji bahan ajar); Prepare the materials (siapkan bahan ajar); Prepare environment (siapkan lingkungan); Prepare the learners (siapkan peserta didik); Provide the learning experience (tentukan pengalaman belajar)

5. Mengaktifan Keterlibatan Peserta Didik (Requires learner participation)

Proses pembelajaran seharusnya melibatkan para peserta didik agar aktif mental dalam pembelajaran. Peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan akan dengan mudah mempelajari materi yang diajarkan. Pemberian umpan balik akan memotivasi peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Salah satuya dengan latihan, baik itu diberi tugas,maupun kuis.

6. Mengevaluasi dan Merevisi (Evaluation and revision)

Setelah mendesain aktivitas pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi. Tahap evaluasi dan revisi ini meliputi; menilai prestasi belajar peserta didik; dan mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi dan media. Tahap evaluasi dalam model ini dilakukan untuk menilai efektifitas peserta didik dan juga hasil belajar peserta didik. Proses evaluasi terhadap semua komponen peserta didik perlu dilakukan agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program.

Dari penjelasan diatas, bisa disimpukan bagaimana cara menerapkan model ASSURE ini dikelas.

Contoh Penerapan model ASSURE :

(A) Analisa Peserta Didik

a) Karakteristik Umum

Usia : 14-15 tahun

kelas : 9 Smp

Sosio-Ekonomi : Bawah

Etnis : Populasi etnik yang jarang dijumpai dikota

 b) Kompetensi Dasar Spesifik Secara umum

siswa dapat: * Membuat dan menyimpan dokumen pengolah kata * Berselancar di internet * Membuat dan menyimpan video digital * Merespon via komunikasi verbal dan tertulis yang kefasihannya berkisar dari tingkat bawah hingga tingkat atas 

c) Gaya Belajar Kecenderungan auditory, audio-visual. Siswa terlihat belajar dengan lebih baik dengan kegiatan yang menggabungkan teknologi dan media.

 (S) Menyatakan standar dan tujuan Penerapan Model ASSURE 

a) Standar Kurikulum -- Dewan Nasional Guru Bahasa Inggris #4: Para siswa menyesuaikan penggunaan bahasa lisan, tertulis, dan visual (misalnya konvensi, gaya, kosakata) untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai hadirin untuk berbagai tujuan. 

Teknologi -- Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Siswa #3. Perkakas Produktivitas Teknologi: Penggunaan perkakas teknologi oleh para siswa untuk meningkatkan belajar, meningkatkan produktivitas, mendorong kreativitas.

(S)  menyatakan standar dan tujuan Penerapan Model ASSURE 

b. Tujuan, Di mana dalam hal ini peserta didik diberikan pertanyaan-pertanyaan berikut agar nantinya para siswa kelas akan memperlihatkan kemampuan mereka untuk menyampaikan pemikiran reflektif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam refleksi tertulis atau dalam video yang sesuai dengan kriteria "Refleksi Tahun Pamungkas" yang terdaftar di lembar tugas. * Contoh pertanyaan nya sebagai berikut "Apa yang telah saya pelajari tentang diri saya, kemampuan membaca, menulis, belajar dan secara keseluruhan selama setahun terakhir?" * "Apa yang Anda harapkan untuk mencapai area-area tersebut di tahun selanjutnya jika Anda berada di tingkat selanjutnya?"

(S) menyatakan standar dan tujuan Penerapan Model ASSURE 

b. Tujuan, yang kedua  Dengan menggunakan piranti lunak DreamWeaver, dimana para peserta didik kelas 9 akan membuat sebuah halaman berjudul "Refleksi Tahun Pamungkas" yang sesuai dengan kriteria pemformatan untuk disertakan di dalam folder "refleksi" portofolio elektronik mereka. Dengan menggunakan berkas-berkas dari tugas sebelumnya, para siswa kelas 9 akan bisa menambah refleksi tertulis mereka atau mengunggah refleksi video mereka dalam format bisa diakses ke halaman "Refleksi Tahun Pamungkas" dalam folder portofolio elektronik mereka.

(S) memilih strategi, media, dan materi Penerapan Model ASSURE 

a. Memilih Strategi Strategi terpusat pada guru untuk meninjau tujuan keseluruhan dalam menggunakan sebuah portofolio elektronik dan memperkenalkan panduan bagi siswa untuk menyelesaikan refleksi akhir mereka. Strategi terpusat pada siswa untuk membuat refleksi tertulis atau video mengenai apa yang telah dipelajari.

(S ) memilih strategi, media, dan materi Penerapan Model ASSURE 

b. Memilih Media Pembelajaran melibatkan piranti lunak Blackboard, Dreamweaver, dan iMovie. 

c. Memilih Materi Materi dibuat oleh guru, terdiri dari lembar tugas siswa yang dibuat guru untuk menjelaskan rincian pembuatan dan penambahan refleksi akhir untuk portofolio elektronik.

(S) memanfaatkan strategi, media, dan materi Penerapan Model ASSURE 

a. Pratinjau Teknologi, Media, dan Material Guru mempratinjau peta situs dan sifat-sifat pemilihan dari Dreamweaver, dan bagaimana menggunakan kamera video digital dan piranti lunak iMovie. 

b. Menyiapkan Teknologi, Media, dan Material Guru membuat sebuah buku petunjuk yang menjelaskan apa yang para siswa harus lakukan untuk menyelesaikan "Refleksi Akhir Tahun" dalam format tertulis atau video. 

c.Menyiapkan Lingkungan Pembelajaran akan berlangsung di laboratorium komputer dan studio rekaman video. Lab komputer diperiksa apakah piranti lunak Dreamweaver dan iMovie dapat bekerja dengan baik.

(U)  memanfaatkan strategi, media, dan materi Penerapan Model ASSURE 

d. Mempersiapkan Peserta Didik Guru memperkenalkan mata pelajaran dan menelaah tujuan-tujuan belajar. Setiap siswa menerima buku petunjuk dan dilengkapi dengan kriteria evaluasi untuk refleksi. 

e. Menyediakan Pengalaman Belajar Guru memandu siswa dengan menelaah bagaimana cara menambahkan refleksi ke dalam portofolio elektronik mereka, dan memantau saat mereka membuat refleksi.

(R) melibatkan peserta didik Penerapan Model ASSURE 

a. Latihan Para siswa secara individu menuliskan respons terhadap pertanyaan refleksi dalam bentuk tertulis atau video (dibebaskan). 

b. Umpan Balik Guru mengunakan kriteria penugasan untuk menelaah portofolio elektronik setiap siswa. Ia menambahkan komentar untuk setiap berkas portofolio.

(E ) evaluasi dan revisi Penerapan Model ASSURE 

a. Penilaian Pencapaian Peserta Didik Skala Penilaian Refleksi 1 = Respons minimal, menyatakan fakta-fakta 2 = Respon cukup, mengungkapkan refleksi yang menengah 3 = Respon terperinci memperlihatkan refleksi yang bermakna Skala Penilaian Teknologi 1 = Tidak melengkapi tugas seperti yang dijelaskan 2 = Melengkapi tugas seperti yang dijelaskan 

b. Evaluasi dan Revisi Strategi, Teknologi, dan Media Guru mewancarai siswa secara informal untuk menemukan evaluasi proses pembelajaran. Siswa juga diberi angket penilaian untuk keseluruhan proses pembelajaran

Adapun kelebihan Model ASSURE :

1. Memanfaatkan sumber eksternal dan teknologi 

2. Memberikan kesempatan pada guru untuk kreatif dalam memilih dan menggunakan media serta teknologi baru 

3. Bermacam-macam aktivitas yang dapat direncakan 

4. Kebutuhan siswa dan levelnya ikut dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran Kelebihan Model ASSURE

Adapun kelemahan Model ASSURE :

1. Hanya terfokus pada satu topik 

2. Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan 

3. Materi yang didapatkan online bisa saja merupakan bentuk iklan suatu organisasi atau produk 

4. Evaluasi dilakukan di langkah terakhir, sedangkan evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran diabaikan. Kekurangan Model ASSURE

Sekian penjelasan artikel Model ASSURE dalam pembelajaran ini, saya selaku penulis meminta maaf jika tulisan saya masih berantakan dan belum tertata dengan rapi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membaca..

Nama penulis : Siti Salbiah

Kelas : 06PPKM001 Reg B V.442

Semester : Enam (6)

Universitas Pamulang

Fakutas Pendidikan dan Ilmu Keguruan

Prodi Pendidikan Kewarganegaraan

" Artikel ini dibuat untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah perencanaan dalam pembelajaran PPKN"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun