3. Korupsi dan Penyalahgunaan Anggaran
Korupsi di sektor pendidikan dapat menghambat implementasi kebijakan ini. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk kenaikan gaji sering kali tidak sampai ke tangan yang berhak.
4. Resistensi dan Masalah Administrasi
Proses kenaikan gaji sering menghadapi resistensi dari pihak-pihak tertentu atau masalah administrasi, seperti data guru yang tidak akurat atau proses birokrasi yang lambat.
5. Ketimpangan Fokus pada Sektor Pendidikan Lain
Jika terlalu fokus pada kenaikan gaji guru, sektor lain seperti penyediaan alat pembelajaran, pengembangan infrastruktur, dan perbaikan kurikulum dapat terabaikan. Solusi untuk tantangan ini membutuhkan pendekatan holistik, pengawasan yang ketat, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan institusi pendidikan.
Kenaikan gaji guru merupakan langkah positif yang menunjukkan penghargaan terhadap peran penting guru dalam pendidikan. Namun, untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan, kebijakan ini harus diiringi dengan upaya peningkatan kompetensi guru, perbaikan sistem pendidikan, dan pengawasan yang ketat. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif, kenaikan gaji guru dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H