Mohon tunggu...
Siti ruwiyahsari
Siti ruwiyahsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

ไม่สามารถแสดงตัวเอง

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Morpologi: Pengertian dan Proses Morpologi Beserta Contohnya

11 November 2022   13:59 Diperbarui: 11 November 2022   14:27 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa adalah alat yang paling penting dalam komunikasi manusia dalam konteks itu, dan bahasa merupakan alat yang paling tepat untuk menyatakan hasrat, perasaan, gagasan, dan hal-hal lain kepada orang lain, agar komunikator memahami apa yang dikatakannya. Begitu penting fungsi bahasa dalam kehidupan sosial manusia sehingga kita pasti harus memahami apa dan bagaimana memanfaatkan bahasa secara baik dan benar.

Istilah morfologi diturunkan dari bahasa Inggris morphology artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Pada awalnya, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics yaitu studi tentang morfem. Namun, seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian lebih populer adalah morfologi.

Secara etimologis, istilah morfologi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan antara morfem yang artinya "bentuk" dan logos yang artinya "ilmu". Morfologi merupakan bagian dari kajian linguistik mikro untuk menelaah morfem dan kata serta kombinasi-kombinasinya. Di dalam proses morfologi, yang menjadi bentuk terkecil adalah morfem dan bentuk terbesarnya ialah kata. Penggunaan kata-kata dalam berbahasa adalah sesuatu yang penting untuk dipelajari. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bentuk-bentuk dan pembentukan kata. Perubahan pada bentuk kata akan mengakibatkan terjadinya perubahan makna pada kata tersebut. Misalnya kata /tari/, dapat diubah menjadi /menari/, dan /tarian/. Kedua kata tersebut adalah bentukan baru, dengan menambahkan morfem {meN-} dan yang kedua dengan morfem{-an} pada kedua bentuk dasar atau kata. Kedua bentukan baru tersebut mengalami perubahan makna dari yang semula. Perubahan-perubahan bentuk dengan berbagai akibatnya inilah yang dikaji dalam morfologi.

Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks. Proses morfologi juga diartikan sebagai proses pembentukan kata dengan menghubungkan morfem satu dengan morfem lainnya.

Kata merupakan satuan terbesar dalam tataran morfologi. Dalam bahasa Indonesia terdapat proses pembentukan kata yang biasa disebut dengan proses morfologi baik itu afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan. Hal ini sejalan dengan teori proses morfologi yang dikemukakan oleh Chaer (2015:7) bahwa proses morfologi merupakan proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar dengan alat pembentuk kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan).

A.Afiksasi

Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan kata dasarnya dengan afiks (imbuhan) sehingga kata tersebut mengalami makna baru (makna gramatikal. Terdapat beberapa macam-macam afiksasi dalam bahasa Indonesia, yaitu prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran).

1.Prefiks (awalan)

Prefiks merupakan salah satu jenis afiksasi yang produktif. Pengertian prefiks atau awalan adalah afiks yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar. Berikut ini diuraikan jenis-jenis prefiks dalam bahasa Indonesia yang meliputi prefiks {ber-}, {ke-}, {se-}, {peN-}, {di-}, {meN-}, dan {ter-}.

Contoh prefiks {ber-} diantaranya:

Ber- + kerja = bekerja

Ber- + main = bermain

Ber- + ajar = belajar

Contoh prefiks {ke-} diantaranya:

Ke- + satu = kesatu

Ke- + hendak = kehendak

Ke- + kasih = kekasih

Ke- + tahu = ketahu

Contoh prefiks {se-} diantaranya:

Se- + rumah = serumah

Se- + minggu = seminggu

Se- + luas = seluas

Se- + belum = sebelum

Contoh prefiks {peN-} diantaranya:

peN- + ambil = pengambil

peN- + garap = penggarap

peN- + makan = pemakan

peN- + latih = pelatih

peN- + datang = pendatang

peN- + jual = penjual

peN- + pukul = pemukul

peN- + sayang = penyayang

Contoh prefiks {di-} diantaranya:

Dia ditangkap polisi tadi malam.

Adik sedang belajar di perpustakaan.

Pada kalimat di atas, di- pada kata ditangkap adalah sebuah prefiks, sedangkan di- pada kata di perpustakaan merupakan sebuah kata depan.

Contoh prefiks {meN-} diantaranya:

meN- + ambil = mengambil

meN- + latih = melatih

meN- + tanam = menanam

meN- + fitnah = memfitnah

meN- + jawab = menjawab

meN- + tik = mengetik

Contoh prefiks {Ter-} diantaranya:

Ter- + angkat = terangkat

Ter- + kejut = terkejut

Ter- + lena = terlena

Ter- + rasa = terasa

Ter- + rawat = terawat

2.Infiks (Sisipan)

Pengertian infiks atau sisipan adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar. Infiksasi dalam bahasa Indonesia kini sudah tidak produktif lagi. Pembubuhan infiks tersebut di antara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar.

Pemakaian infiks dalam bahasa Indonesia hanya terbatas pada kata-kata tertentu. Infiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah {-el-}, {-em-}. {-er-}, dan {-in-}.

Contoh infiks {-el-} diantaranya:

Telunjuk gadis itu luka tergores pisau.

Anak itu sedang bermain dengan gelembung-gelembung sabun.

Contoh infiks {-em-} diantaranya:

Setiap hari aku mendengar gemerincing delman lewat di depan rumahku.

Anak itu gemetar ketakutan ketika ketahuan mencuri.

Contoh infiks {-er-} diantaranya:

Seruling itu terbuat dari bambu.

Gerigi gergaji itu sudah tumpul.

Contoh infiks {-in-} diantaranya:

Kita harus menjaga kesinambungan antara kedua pernyataan itu.

3.Sufiks (akhiran)

Pengertian sufiks adalah morfem terikat yang ditempatkan di bagian belakang kata. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Putrayasa yang menyatakan sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang diletakkan di belakang suatu bentuk dasar dalam membentuk kata.

Kridalaksana menyebutkan sufiks-sufiks dalam bahasa Indonesia yaitu sufiks {-an}, {-i}, {-kan}, {-nya}, {-in}, {-al}, {-il}, {-iah}, {-fi}, {-ik}, {-is}, {-istis}, {-at}, {-si}, {-ika}, {-ir}, {-ur}, {-ris}, {-us}, {-isme}, {-is}, {-isasi}, {-isida}, {-ita}, {-or}, dan {-tas}. Selain sufiks-sufiks di atas, terdapat pula sufiks serapan lain, seperti {-man, {-wan}, dan {-wati}.

Contoh sufiks {-an} yaitu :

Seluruh daratan Eropa sudah dikuasai tentara sekutu.

Ia pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Contoh sufiks {-i} yaitu :

Tentara itu menembaki benteng musuh.

Desa yang akan kita kunjungi berada di balik bukit itu.

Contoh sufiks {-kan} yaitu :

Tolong bukakan pintunya.

Jangan bidikkan pistol itu kepadaku.

B.Reduplikasi

Reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan mengulang kata dasarnya untuk membuat makna baru, biasanya makna yang dihasilkan itu jamak dan penegasan.

Reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata atau unsur kata. Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan perulangan utuh maupun sebagian. Contohnya adalah sayur-mayur, tanam-tanaman, tanah-tanah, kupu-kupu, kura-kura, anak-anak, laki-laki, mobil-mobilan, pohon-pohon, hiruk-pikuk, berlari-lari, mondar-mandir, salam -salaman, tolong-menolong, dan lain sebagainya.

C.Pemajemukan (komposisi)

Pemajemukan (komposisi) adalah penggabungan 2 buah kata dasar aehingga menghasilkan kata majemuk.

Contohnya : kepala surat, kepala kantor, daun telinga, mata rantai, perut bumi, makan hati, saputangan, orangtua, matahari, baca tulis, pulang pergi, meja hijau, tolak peluru, rumah tangga, polisi tidur, pagar ayu, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun