Mohon tunggu...
Siti Ruqoiyah
Siti Ruqoiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mujahadah Pagi Sebagai Rutinitas Peserta Didik Mi Ma'arif Al Huda Canggal

22 Oktober 2024   21:35 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mujahadah pagi merupakan sebuah rutinitas yang sangat berarti dan telah menjadi hal penting bagi peserta didik MI Maarif Al Huda Canggal. Setiap pagi, sebelum proses pembelajaran dimulai, peserta didik berkumpul untuk melaksanakan kegiatan ini. Mujahadah pagi bukan hanya sekadar ritual keagamaan; lebih dari itu, kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum menghadapi hari yang baru. Dalam rutinitas ini, peserta didik diajak untuk merenung, berdoa, dan menetapkan niat baik yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pendidikan, mujahadah pagi berfungsi sebagai pengantar yang memperkuat semangat belajar dan menumbuhkan rasa disiplin di kalangan peserta didik.

MI Maarif Al Huda Canggal didirikan dengan visi untuk menciptakan generasi disiplin beribadah dan berakhlak mulia. Sekolah ini berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta didik melalui berbagai aktivitas positif dan produktif. MI Maarif Al-Huda berlokasi di Canggal Kledung Temanggung, sebuah daerah yang kaya akan budaya dan nilai-nilai lokal. Dalam konteks tersebut, mujahadah pagi berperan sebagai salah satu program unggulan yang dirancang untuk memperkuat ikatan spiritual di antara peserta didik. Melalui kegiatan ini, peserta didik merasakan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membangun budi pekerti dan keimanan yang kokoh.

Pelaksanaan mujahadah pagi di MI Maarif Al-Huda Canggal berlangsung setiap hari di lapangan sekolah, dimulai sekitar pukul 07.00 – 07.30 Suasana pada saat itu selalu terasa tenang dan penuh semangat. Peserta didik memulai kegiatan dengan membaca Asmaul Husna secara bersama-sama. Bacaan ini tidak hanya menjadi pembuka kegiatan, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan makna setiap ayat yang dibaca. Setelah membaca Asmaul Husna, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama, di mana semua peserta didik diajak untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa ini mencakup permohonan agar hari yang akan dijalani dilalui dengan baik, penuh berkah, dan mendapatkan petunjuk dari Allah. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran diri dan tanggung jawab, sehingga setiap peserta didik dapat memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam belajar dan berinteraksi dengan orang lain.

Mpagi juga mengajarkan disiplin. Dalam menjalani rutinitas ini, peserta didik belajar untuk menghargai waktu dan memahami pentingnya komitmen terhadap kegiatan yang telah dijadwalkan. Disiplin ini tidak hanya diterapkan dalam konteks mujahadah pagi, tetapi juga berdampak pada cara peserta didik mengatur waktu mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Manfaat lain yang tak kalah penting adalah pembentukan karakter. Dengan rutin mengikuti mujahadah pagi, peserta didik diajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti saling menghargai, berbagi, dan memiliki rasa empati terhadap sesama. Kegiatan ini membantu peserta didik untuk tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik.

Meskipun banyak manfaat yang dirasakan, pelaksanaan mujahadah pagi juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah konsistensi peserta didik dalam mengikuti kegiatan ini. Terkadang, beberapa peserta didik merasa enggan untuk mengikuti mujahadah. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar.

Untuk mengatasi tantangan ini, pihak sekolah mengajak orang tua untuk berperan aktif dalam membangun kebiasaan baik di rumah.

Mujahadah pagi tidak hanya berdampak pada aspek spiritual dan karakter peserta didik, tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap proses pembelajaran. Ketika peserta didik merasa tenang dan fokus setelah mengikuti mujahadah, mereka dapat menyerap pelajaran dengan lebih baik. Banyak guru yang menyadari bahwa peserta didik yang rutin mengikuti mujahadah pagi cenderung lebih aktif dan berpartisipasi dalam kelas.

Secara keseluruhan, mujahadah pagi di MI Maarif Al Huda Canggal telah menjadi bagian integral dari rutinitas peserta didik. Kegiatan ini bukan hanya sekadar berdoa, tetapi juga tentang membangun karakter, disiplin, dan sikap positif dalam diri setiap peserta didik. Melalui mujahadah pagi, peserta didik tidak hanya mempersiapkan diri untuk belajar, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan mereka di masa depan. Harapan besar agar tradisi mujahadah pagi ini dapat terus berlangsung dan menjadi inspirasi bagi peserta didik di sekolah lain.

Dengan dukungan yang kuat dari seluruh pihak, termasuk guru, orang tua, dan komunitas, mujahadah pagi akan terus membantu peserta didik tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun