Mohon tunggu...
Siti Ruqoiyah
Siti Ruqoiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Mencegah Plagiarisme

22 Desember 2023   18:15 Diperbarui: 22 Desember 2023   18:21 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Plagiarisme

Plagiarisme berasal dari dua kata latin yaitu plagiarius yang artinya penculik dan plagiare artinya mencuri. Plagiarisme cara mudah dan cepat dalam menulis atau membuat ilmiah yaitu dengan mengcopy paste karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiarisme dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, dalam karya o terdapat kesamaan tanpa merubah teks asli dengan kata-kata sendiri tetap dianggap plagiarisme tanpa alasan apapun. Menurut Lester, plagiarisme yaitu mengemukakan pendapat atau kata-kata orang lain dijadikan seolah-olah sebagai pendapat kita sendiri. Peraturan Menteri Pendidikan RI Indonesia No. 17 Tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja untuk mendapatkan atau mencoba atau nilai untuk membuat suatu karya ilmiah, dengan cara mengutip sebagian ataupun secara seluruh karya atau karya ilmiah orang lain yang dijadikan sebagai karya ilmiah sendiri tanpa mencantumkan sumber yang tepat, jales, dan memadai. 

Dalam dunia pendidikan banyak yang menggunakan plagiarisme, dan plagiarisme sendiri digolongkan sebagai ketidakjujuran. Karena ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang melakukan plagiarisme, contohnya siswa atau mahasiswa dikejar deadline dan tidak ada larangan dari gurunya. Sehingga mereka dengan mudah untuk melakukan plagiarisme supaya cepat selesai tugasnya. Oleh karena itu, siswa atau mahasiswa di didik atau diberitahu tentang plagiarisme dan cara mengutip yang benar untuk menghindari kegiatan plagiarisme.

Jenis-jenis plagiarisme

Jenis-jenis plagiarisme terdapat beberapa dengan berdasarkan yang berbeda. 

1. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dikutip, ada beberapa yaitu:

a. Plagiarisme ide

Plagiarisme yang sering dihubungkan dengan karya tulis, namun plagiarisme tidak hanya untuk karya tulis, akan tetapi juga untuk seni seperti lagu, seni tari, film dan lain sebagainya. Dalam karya tulis ilmiah, plagiarisme ide sering dihubungkan dengan laporan hasil penelitian replikatif. Penelitian replikatif merupakan penelitian yang secara garis besarnya yaitu mengulang penelitian orang lain, dengan tujuan menambah data, menguji hipotesis apakah hasil yang ditemukan dalam suatu populasi. Dalam penelitian replikatif ini sebenarnya peneliti sedang meminjam ide orang lain, bahkan sama dengan desain penelitian serta analisis dengan penelitian sebelumnya. 

b. Plagiarisme isi

Plagiarisme isi merupakan falsifikasi data atau fabrikasi data, karena peneliti tidak mempunyai data atau datanya tidak seperti yang diharapkan. Sehingga, peneliti mengutip data seseorang atau orang lain dengan menimbulkan kesan sebagai datanya sendiri, jelas melakukan plagiarisme berat yang tidak bisa ditoleransikan. 

c. Plagiarisme kata demi kata 

Plagiarisme ini paling mudah untuk ditentukan, sebagian kecil (kalimat), dapat satu paragraf atau bahkan bisa seluruh isi makalah atau karya tulis lainya, walaupun ditulis dengan bahasa lain. 

d. Plagiarisme total atau mosaik

Dalam plagiarisme ini peneliti menyalin dengan diselang-seling atau disisipkan, sehingga sulit dideteksi. Penulis meminjam kata atau kalimat dari penulis lain, kemudian menyambungkan atau menggabungkan dengan kata atau kalima dari penulis lain tanpa memberikan rujukan. Sehingga terlihat kalimat tersebut kalimat asli penulis. 

2. Plagiarisme berdasarkan sengaja ataupun tidak sengaja

Penulis menggunakan ide, kata, kalimat atau paragraf orang lain tanpa menyebutkan sumber, bisa disebut dengan disengaja. Namun, jika penulis tidak mengetahui tidak boleh dilakukan, sehingga disebut dengan tidak sengaja. Akan tetapi, kedua kegiatan tersebut diberi penilaian yang sama, dan mendapatkan sanksi yang sama. 

3. Plagiarisme berdasarkan presentasi kata, kata, kalimat, paragraf yang dikutip, yaitu: 

a. Plagiarisme ringan : <30%

b. Plagiarisme sedang: 30%-70%

c. Plagiarisme berat atau total:>70%

Angka-angka tersebut dibuat sesuai dengan kepantasan tanpa dasar kuantitatif yang definitif.

Etika mencegah dalam menggunakan plagiarisme

Pentingnya memperhatikan sumber referensi yang digunakan untuk menulis karya ilmiah. Dan utamakan referensi dalam bentuk karya ilmiah atau paling representatif, dan hindari referensi yang tidak jelas sumbernya. Jika mengambil dari website atau blogspot dipastikan bahwa tulisannya ditulis sendiri oleh pemilik website atau blogspot tersebut. Kemudian, untuk mencegah plagiarisme dengan cara meparafase tanpa mengubah makna dari kalimat tersebut. Dan tetap dicantumkan sumber dan nama penulis, atau biasa kita menggunakan foot note atau catatan kaki. Langkah selanjutnya, yaitu melakukan uji plagiarisme dengan cara cek Turnitin atau yang lainya. Untuk pengecekan tersebut ada yang mengenakan biaya dan gratis. Tiap instansi memiliki standar yang berbeda dalam uji plagiarisme. Namun, harus kita sadari bahwa kelemahan dari uji online tidak bisa mendeteksi tulisan dicetak menggunakan kertas. Dan terdapat beberapa tulisan yang tidak dikategorikan sebagai bentuk plagiarisme, yaitu judul, abstrak, dan daftar pustaka.

Pencet plagiarisme menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk pengelola jurnal. Dan yang paling penting mencegah plagiarisme dimulai dari diri sendiri dan melakukan kaidah penulisan dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan membangun akademik dengan suasana jujur dan integritas hingga menciptakan etika publikasi. 

Selain langkah diatas, ada beberapa cara yaitu: 

a. Kenali terlebih dahulu dan pahami apa itu plagiarisme

Plagiarisme merupakan bentuk yang tidak diperbolehkan yaitu mengutip karya ilmiah secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa mencantumkan sumber yang tepat dan memadai.

b. Pahami konteks tulisan 

Saat kamu menulis sebuah karya ilmiah, kamu harus memahami konteks tulisan tersebut. Apa yang ingin kamu sampaikan, pesan dan lainnya. Agar mudah untuk dipahami dan tulisanmu tidak asal-asalan.

c. Buat kutipan atau sitasi

Jika kamu menemukan ide atau pendapat dari sumber lain yang ingin digunakan, maka harus dicantumkan nama sumber atau membuat kutipan dengan tanda kutip. 

d. Membuat daftar pustaka 

Yang terakhir, membuat daftar pustaka yang benar dan tepat. Untuk menunjukkan semua sumber yang kita gunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun