Pandemi Covid-19 ini sangat jelas memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas masyarakat di Indonesia khususnya didalam dunia pendidikan. Masalah yang sering ditemui dalam dunia pendidikan selama pandemi ini salah satunya sistem yang dipakai untuk proses pembelajaran dianggap sedikit kurang efektif karena ruang yang lebih sempit dalam mengungkapkan pendapat. Seperti yang kita ketahui, selama proses belajar daring mulai banyak keluhan muncul seperti, jaringan yang tidak mendukung untuk melakukan pertemuan melalui via online, ketidakmampuan dalam membeli kuota internet, tidak semua siswa memiliki telepon seluler, dan lain sebagainya.
Dari (medcom.id) terdapat hasil survei yang dilakukan selama masa pandemi oleh salah satu peneliti Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) yakni Febbi Meidawati, mengungkapkan bahwa sebanyak 50,9% guru meyakini peserta didiknya mengalami penurunan capaian belajar di beberapa mata pelajaran dan bahkan 37,0% guru meyakini peserta didiknya menurun capaian belajarnya di seluruh mata pelajaran. Hanya 12,1% guru yang meyakini capaian belajar peserta didiknya tidak menurun di masa pandemi.
Dari hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa setiap pendidik memiliki keyakinan yang berbeda-beda terhadap hasil belajar yang dicapai oleh para siswanya masing-masing. Tidak sedikit pendidik yang menggunakan media audiovisual sebagai alat dalam proses pembelajaran karena dengan pembelajaran melalui Zoom Meeting, Google Meet, dan lain sebagainya, media audiovisual merupakan salah satu media yang memenuhi kriteria dalam melakukan proses pembelajaran. Namun, tetap media tidak bisa menjadi senderan utama para guru dalam melihat hasil belajar para siswa karena itu dikembalikan kepada siswa itu masing-masing.
Maka dari itu, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para pendidik dalam menyajikan materi baik menggunakan media audio, visual, audiovisual, maupun media lainnya. Baik guru maupun dosen perlu memperhatikan masing-masing materi pembelajaran yang akan diajarkan dan mencari cara yang kreatif untuk disajikan kepada para siswa dan dapat dengan mudah dimengerti oleh para siswa ataupun mahasiswa. Selain itu juga, diperlukan kerjasama dari para peserta didik agar proses pembelajaran baik menggunakan media audiovisual ataupun media lainnya dapat berjalan dengan efektif dan para peserta didik mampu mendpatkan hasil belajar yang diinginkan.
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat terlihat bahwa media apapun yang digunakan khususnya pada pembahasan ini menggunakan media audiovisual tidak menjadi acuan utama bagi para pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa tetapi semua media akan berjalan secara efektif apabila para peserta didik dapat bekerjasama dengan cara memperhatikan dan memahami setiap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Selain itu, perlu diperhatikan juga bagi para pendidik dalam meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media online seperti menggunakan fitur-fitur yang ada didalam aplikasi tatap muka yaitu Google Meet, Zoom Meeting, Google Classroom, dan lain sebagainya. Para pendidik juga dapat menampilkan sebuah video pembelajaran yang lebih interaktif seperti animasi gambar, pemutaran film documenter, dan hal lain yang lebih menarik agar penyajian materi tidak terlalu konstektual sehingga dapat meningkatkan motivasi bagi para peserta didik.
Referensi
Nurfadhillah, Septy, dkk. 2021. "PENGEMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SAAT PANDEMI COVID-19 UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN GONDRONG 3". Jurnal Edukasi dan Sains 3(2): 277-288.
Nuriansyah, Fazar. 2020. "EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI SAAT AWAL PANDEMI COVID-19". Jurnal Pendidikan Ekonomi Indonesia 1(2): 61-65
Nurrita, Teni. 2018. "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA". MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, Hadist, Syari;ah dan Tarbiyah 3(1): 171-187.
