Empirisme adalah sebuah aliran filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Artinya, segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia ini didapatkan melalui panca indera kita (melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan mengecap) dan pengalaman langsung.
Mengapa Empirisme Penting?
 * Fokus pada bukti: Empirisme mendorong kita untuk mencari bukti konkret sebelum menarik kesimpulan.
 * Metode ilmiah: Empirisme menjadi dasar bagi metode ilmiah yang kita gunakan untuk memahami dunia.
 * Penolakan terhadap ide-ide bawaan: Empirisme menolak anggapan bahwa manusia dilahirkan dengan ide-ide yang sudah ada sebelumnya.
Tokoh Penting dalam Empirisme
 * John Locke: Mengusulkan teori tabula rasa (pikiran seperti kertas kosong) yang diisi oleh pengalaman.
 * David Hume: Menekankan pentingnya hubungan sebab-akibat dalam pengalaman.
 * George Berkeley: Berpendapat bahwa keberadaan sesuatu hanya dapat dipastikan jika ada yang merasakannya.
Kritik terhadap Empirisme
Meskipun empirisme memiliki pengaruh besar, namun ada juga kritik yang ditujukan padanya. Beberapa kritikus berpendapat bahwa:
 * Tidak semua pengetahuan berasal dari pengalaman: Misalnya, pengetahuan matematika seringkali didapatkan melalui penalaran logis, bukan pengalaman langsung.
 * Pengalaman bersifat subjektif: Pengalaman setiap orang berbeda, sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan tentang kebenaran universal.
Empirisme adalah sebuah aliran filsafat yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Meskipun ada kritik, namun prinsip-prinsip dasar empirisme tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H