Mohon tunggu...
Siti Rahmawati
Siti Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Teknik Kimia-Universitas Diponegoro

Nama Siti Rahmawati,lahir di Magelang 22 Juni 1999,Mahasiswa Universitas Diponegoro Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menumbuhkan Empati Generasi Muda di Tengah Pandemi Covid 19

26 Oktober 2020   19:04 Diperbarui: 26 Oktober 2020   19:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid-19 awal mulanya ditemukan di China dan tidak dianggap sebagai ancaman global. Namun penyebaran pandemic Covid-19 bisa di ibaratkan terbukanya kotak pandora, benar-benar begitu cepat dan meluas sehingga sangat mengkhawatirkan karena telah menginfeksi banyak orang dan memakan banyak korban jiwa pada beberapa negara di belahan dunia. (Liputan6.com , 2 Maret 2020).

Saat pandemi covid 19 mulai mereda di China, ternyata di Indonesia terdeteksi untuk pertamakalinya dua orangpositif  covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020 (kumparan.com). Awalnya positif covid-19 hanya ditemukan DKI Jakarta, kemudian dalam  rentang waktu yang singkat penularan covid-19 terus meningkat dengan  menginfeksi banyak orang.  

Hal ini membuat  pemerintah berinisiatif untuk membuat kebijakan social distancing maupun physical distancing. Hal ini dimaksudkan  untuk mengurangi  interaksi  antar   manusia yang  menjadi  salah  satu  faktor  cepat  menyebarnya covid-19.Salah satu kebijakan yang mungkin sampai saat ini ada beberapa yang masih menerapkannya adalah kebijakan work from home (WFH) yang telah di sahkan  melalui Surat Edaran Nomor 965/932 yang di tanda tangani secara elektronik oleh  PJ Sekda Jateng yaitu  Herru Setiadhie, tanggal 17 Maret 2020.

Adanya pandemi ini menimbulkan berbagai keresahan pada generasi pemuda yang masih berkecimpung pada dunia pendidikan.Namun dibalik keresahan tersebut ada hikmah dibalik musibah pandemi covid 19 yang bisa kita terapkan.Salah satunya yaitu membangun serta menumbuhkan empati diberbagai pihak baik dari kalangan medis, pasien, maupun masyarakat di lingkungan sekitar kita.

Empati itu harus kita tunjukkan kepada tenaga kesehatan beserta tim pendukung yang sudah berjuang di garis depan dalam memeriksa, merawat dan melayani pasien yang terkena penyakit ini. Meskipun banyak penyakit lain yang lebih mematikan dari Covid-19, daya penularan penyakit ini sangat tinggi sehingga kemungkinan untuk tertular penyakit bagi para pejuang di garda depan itu juga sangat besar.

Empati juga dapat berupa kepedulian kita kepada kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang mungkin kehilangan pekerjaan pada massa pandemi. Bentuk-bentuk uluran tangan kita yang mungkin dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena dampak ekonomi dari musibah ini sangatlah dibutuhkan.

Selain itu  generasi muda juga dapat menumbuhkan empati sekaligus mumpuni dalam Revolusi Industri 4.0, Covid-19 telah mempercepat kita untuk beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0 agar bisa bertahan hidup. Virus korona ini tengah membawa kita memasuki "normal baru". Termasuk cara berpikir baru.Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memaksimalkan teknologi untuk kebutuhan sehari- hari guna mengurangi kontak secara langsung yang dapat berpotensi dalam penyebaran Covid 19.

Covid 19 ini muncul juga bukan karena keinginan sendiri,namun tak lain merupakan skenario yang sudah diatur oleh Tuhan,dan kita sebagai manusia harus bisa mengambil hikmah dari setiap musibah yang sudah menimpa bumi ini.

Pada suatu  malam hari mari kita merenung sejenak.Kita hanyalah manusia pendosa yang nantinya akan kembali pada sang pencipta. Betapa kecil dan tak berarti apa-apanya diri kita ,kita sadari itu betul adanya. "Kesombongan yang ada pun runtuh oleh makhluk seperti aku. Yang hanya berukuran nano meter. Kalian pun harus lebih sadar akan Sang Maha Kuasa"bisik corona. 

Sikap empati kita pun muncul. Meskipun ada peraturan social distancing dan tidak bisa pergi ke mana-mana, namun lewat jari dan handphone, kita bisa mengirim donasi. Saling membantu kepada yang membutuhkan.Semoga lekas pulih bumi ini dengan manusia manusia yang bisa mengontrol diri akan haknya di bumi.Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun