Mohon tunggu...
Siti rahmaniaoktaviani
Siti rahmaniaoktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra Indonesia

Suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Dalang dalam Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Gathutkaca Wisuda oleh Ki Hasmin Guno Prayitno

18 Desember 2023   12:35 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:46 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama team cagar kesenian wayang (dokpri)

Kelas: 05SIDP003

Disusun Oleh :

Affifa Widya Zahra (211010700269)

Kholiffia Dina Ayu P (211010700067)

Nurlaeli Khomsiyah (211010700069)

Salsa Qirana Alzahra (211010700271)

Muhammad cholilurrahman (211010700070)

PENDAHULUAN

Menurut (Kresna, 2012:21) Wayang merupakan seni pertunjukan tradisional

kebudayaan Jawa sering diartikan sebagai "bayangan" atau abiguitas yang dapat bergerak

sesuai dengan penafsiran dalang terhadap lakonnya. Berdasarkan alur cerita, bayangan juga

dapat dipandang sebagai gambaran watak manusia dan watak sebagai gambaran kehidupan.

Dalam seni pertunjukan dapat menghibur penonton dan pecinta dengan membuat seni

pertunjukan yang menampilkan hidangan. Dibutuhkan kerja sama, persiapan, kerja keras dan

disiplin. Orang yang terlibat dibalik seni wayang adalah dalang. Dalang mampu

menghipnotis penonton dan penonton yang mengulurkan tangan kepada dalang. Peran dalang

seperti dalam konser, dalang adalah aktor kreatif, koreografer, artis, sutradara dan lain-lain.

Wayang juga merupakan salah satu seni pertunjukan orang-orang yang masih hidup

banyak penggemarnya sejauh ini. Teater wayang yang diperankan oleh dalang dengan

menggerakkan tokoh-tokoh wayang yang dipilih sesuai dengan cerita yang dibawa. Dalam

setiap pertunjukannya, dalang dibantu oleh sindhen dan para penabuh sebagai musisi sinden

dan gamelan atau niyaga, sehingga pementasan wayang melibatkan banyak orang (Gunarjo,

2011-9).

Dalang bisa disebut juga sebagai tuhan dipementasan wayang, karena dalang

merupakan manusia yang sebagai pencipta jalannya suatu cerita, artinya manusia merupakan

makhluk yang kreatif, ada 3 tingkatan kehidupan manusia, (1) estetis, (2) etis, dan (3)

Religius. Dalam kehidupan estetik seorang mausia dapat menangkap dunia lingkungan yang

bagus.Kemudian dia menuangkan rasa kagum tersebut didalam sesuatu yang berbentuk seni.

Pada tingkat etis,orang akan mencoba meningkatkan kehidupan estisya dalam bentuk tindakan-tindakan manusiawi, yaitu bertindak secara bebas dan mengambil sebuah keputusan

yang dapat di pertanggung jawabkan. Pada tahap akhir,manusiaakhirnya lebih sadar akan

hidupnya yang harus memiliki tujuan. Segala sebuah tindakan kan di pertanggung jawabkan

kepada yang lebih tinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Endraswara,217:5.

PEMBAHASAN

Dengan menciptakan seni pertunjukan yang menyajikan hidangan yang mampu

menyenangkan penonton dan pecinta kuliner. Dibutuhkan kerjasama, persiapan, kerja keras

dan disiplin. Orang yang menampilkan seni pertunjukan wayang adalah dalang. Dalang

berusaha menghipnotis penonton dan penontonnya, salah satu yang turut andil dalam hal ini

adalah dalang. Peran dalang ibarat konser, dalang adalah aktor, koreografer, artis, sutradara,

dan sebagainya.

Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang,

sebuah tradisi teater boneka Indonesia. Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting

dalam pertunjukan wayang, antara lain: Dalang merupakan seorang pencipta yang jenius

dalam seni wayang, namun sayangnya banyak orang yang belum mengetahui siapa

sebenarnya dalang tersebut. Terlebih lagi, dalang seringkali dilupakan oleh para pecinta seni.

Jika masyarakat dan penikmat wayang golek, maka kreatifitas dan kerja keras dalang tidak

bisa dipisahkan. Bagaimana dalang bisa terus-menerus menyajikan cerita baru dan mampu

tampil, berdialog, dan memerankan banyak karakter.

Pertunjukan wayang kulit Gatot Kaca Wisuda yang berlangsung di Museum Wayang,

Kota Tua, merupakan momen yang berkesan bagi para penonton, termasuk sejumlah

mahasiswa Universitas Pamulang prodi Sastra Indonesia. Mereka dapat menikmati keindahan

seni wayang kulit dan merasakan kekayaan cerita dalam lakon Gatot Kaca Wisuda yang

dipentaskan oleh Ki Kasmin Guno Prayitno. Melalui partisipasi dalam acara seni tradisional

seperti ini, diharapkan generasi muda dapat tetap mencintai dan melestarikan seni dan budaya

Indonesia.

Wayang kulit Gatot Kaca Wisuda mengisahkan tentang asal usul Gatot Kaca hingga

menjadi raja. Gatot Kaca adalah seorang tokoh pewayangan yang kuat dan berani, merupakan

salah satu karakter penting dalam epik Mahabharata, sebuah kisah epik India kuno. Ia adalah

sekutu para Pandawa, yang berperang melawan Korawa. Gatot Kaca adalah putra Bima, salah

satu tokoh pewayangan terkemuka yang juga dikenal dengan sebutan "Bima Suci." Ia memiliki kekuatan fisik dan ketangguhan dalam pertempuran yang luar biasa, sehingga

membuatnya menjadi pahlawan yang dihormati. Cerita wayang kulit Gatot Kaca Wisuda juga

mencerminkan ajaran moral, mitos penciptaan, dan cerita epik yang merujuk pada epik

Mahabharata.

Peran Dalang Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Ghatut Kaca Wisuda Oleh KI. 

Jasmin Guno Prayinto

Disinilah peran dalang dalam seni pertunjukan wayang kulit Ghatut Kaca Wisuda

Oleh Ki. Jasmin Guno Prayinto, harus diketahui oleh semua kalangan. Karena naluri kreatif

yang tumbuh pada sebagian seniman seperti dalang, masih terus berkembang mengikuti

jaman dengan menyajikan karangan yang modern.


Peran Dalang Dalam Pementas Wayang

1. Narator: Dalang berperan sebagai narator yang menyampaikan cerita dan dialog antar

tokoh wayang.

2. Pemeran Utama: Dalang juga sering berperan sebagai tokoh utama dalam pertunjukan

wayang.

3. Musikalisasi: Dalang memimpin alunan musik dan melakukan berbagai efek suara

untuk menunjang atmosfer pertunjukan.

4. Pencipta Cerita: Dalang sering memiliki peran sebagai pencipta cerita dan penulis

naskah pertunjukan.

5. Penentu Alur Cerita: Dalang memiliki hak untuk memutuskan alur cerita dan

memodifikasi naskah sesuai dengan kebutuhan.

6. Pemimpin Pertunjukan: Dalang adalah pemimpin pertunjukan dan memimpin semua

elemen pertunjukan, seperti tari, musik, dan para pemain wayang.

Dengan memiliki peran dan fungsi yang beragam, Dalang memainkan peran penting dalam

membawa hidup dan mempertahankan tradisi Wayang sebagai bentuk seni budaya Indonesia.

Keahlian Yang Harus di Miliki Dalang Dalam Pementasan Wayang

Menurut Raden Ngabehi Ranggawarsito, ada 12 bidang keahlian yang harus dimiliki

oleh seorang dalang. Tanpa memiliki keahlian-keahlian tersebut, seorang dalang akan

mengalami kesulitan dalam menyampaikan cerita atau pesan kepada penonton. Inilah bidang-

bidang yang dimaksud.

1. Antarwacana adalah kemampuan untuk membedakan suara masing-masing tokoh

wayang dalam sebuah dialog.

2. Ranggep adalah kemampuan untuk membuat pertunjukan wayang menjadi lebih

menarik dan tidak membosankan.

3. Enges adalah kemampuan untuk membedakan dialog antara tokoh wayang yang

sudah memiliki keluarga dan yang belum.

4. Tutug adalah kemampuan untuk selalu mempergunakan dialog tokoh dalam cerita

secara utuh dan tidak pernah memperpendeknya.

5. Sabetan adalah kemampuan untuk memainkan atau menggerakkan tokoh wayang.

6. Keahlian melawak: Untuk membuat acara pewayangan menjadi tidak membosankan,

dalang harus memiliki keahlian dalam bercanda.

7. Ahli bermain musik atau syair. Para dalang juga juga harus pandai bermain berbagai

jenis musik sebagai pengiring pertunjukan wayang.

8. Tata bahasa yang baik. Dalang juga harus memahami bagaimana menggunakan tata

bahasa yang tepat untuk setiap tokoh wayang, seperti para dewa, pendeta, raksasa,

ksatria, dan lain-lain. Dalam pewayangan, ada beberapa jenis tokoh dengan tata

bahasa yang berbeda.

9. Memahami kawi radya. Dalang juga harus memahami kawi radya, yaitu kemampuan

untuk menggambarkan suasana kerajaan dari tiap kerajaan.

10. Mahir berbahasa kawi. Dalang juga harus ahli dan memahami bahasa Kawi yang

digunakan untuk menjelaskan nama lain dari para tokoh.

11. Seorang dalang juga harus memahami mengenai parama sastra, yaitu pakem dalam

pagelaran yang berhubungan dengan suasana emosi seperti suluk, greget, tegang,

terkejut, atau marah.

12. Dalang juga harus mengerti awi carita, yaitu persiapan jenis wayang yang akan

digunakan dalam acara pewayangan.

Jenis -Jenis Dalang Dalam Pertunjukan Wayang

1. Dalang Guna, memainkan cerita yang disenangi oleh penonton. Cerita yang

dibawakan kosong, tidak wejengan dan sekedar ramai saja. Lakon yang dimainkan

lakon perang dan sedikit gending.

2. Dalang purba, dalang yang bisa merasakan halus kasarnya manusia. Cerita wayang

yang dimainkan sering dijadikan panutan hidup manusia sehari-hari. Cara memberi petunjuk dilontarkan dengan bahasa yang halus, agar wejangan dapat masuk ke dalam

hati penonton.

3. Dalang populer, memiliki hubungan kekeluargaan dengan salah seorang dalang

tersohor. Seperti dalang Ki Panut Dharmoko, Ki Anom Suroto, Ki Enthus Susmono,

Ki manteb Sudarsono, dan Ki Maryono. Begitu banyak dalang yang mahir dalam

bidangnya, namun tidak terlalu terkenal karena tidak memiliki kharisma. Faktor

keturunan jadi salah satu unsur pendukung penting bagi identitas seorang dalang.

4. Dalang sejati, yaitu seorang yang memainkan tiap lakon wayang, berisi pendidikan

yang baik dan panutan bagi para penonton. Seperti ilmu kebatinan, wejangan, sampai

kesejatian.

5. Dalang wesasa, adalah dalang yang mahir memainkan wayang dengan

mempermainkan kata-kata. Dalang ini sangat pandai dalam bermain kata-kata,

sehingga mampu membawa penonton larut dalam cerita.

6. Sedangakn dalang wikalpa, adalah dalang yang memainkan wayang berdasarkan

pakemnya. Cerita disampaikan seperti ajaran saat belajar menjadi dalang. Jadi, lebih

pada menirukan apa yang telah di pelajari dari dalang-dalang yang sebelumnya.

Sarana Dan Prasarana Dalam Pementasan Wayang

1. Kelir, erat kaitannya dengan seni pagelaran wayang kulit, alat ini berwarna putih

yang biasanya digunakan dalang untuk memainkan boneka wayang atau yang sering

disebut boneka (wayang) bayangan.

2. Panggung, ruangan untuk pertunjukan teater yang biasa digunakan oleh dalang untuk

menyampaikan cerita wayang kepada penonton.

3. Blencong, dalam dunia pedalangan alat ini digunakan sebagai alat penerangan saat

pertunjukan wayang, bahan bakar yang digunakan adalah minyak kelapa.

4. Cempala Keprak, alat yang digunakan oleh dalang untuk memukul kotak wayang

(dog..dog..) seperti itu bunyinya. Kotak wayang ini biasa digunakan untuk

menyimpan wayang. Sedangkan fungsi cempala adalah untuk memberi isyarat kepada

penabuh gamelan dan pesindhen serta membangun suasana dalam pertunjukan.

5. Gedebong atau pohon pisang dalam pertunjukan Wayang Kulit berfungsi untuk

tempat menjejerkan wayang-wayang yang mengambil posisi di kelir. Pada saat tokoh

wayang yang dimainkan berada pada posisi berdiri, menunduk, maupun duduk,

tangkai wayang ditancapkan pada gadebong. Gadebong juga berfungsi untuk

menancapkan kayu perentang pada pinggir kelir (kanan dan kiri) dengan posisi

vertikal (jelujuh), agar kelir menjadi kencang dan tidak tertekuk-tekuk.

DAFRTAR PUSTAKA

Gunarjo, Nursodik. 2011. Wayang Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam

Diseminasi Informasi. Jakarta: Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik

Indonesia.

Kresna, Ardian. 2012. Mengenal Wayang. Yogyakarta: Laksana.

Jazuli, M. (2011). Model pewarisan kompetensi dalang. Harmonia: Journal of Arts Research

and Education, 11(1).

Prayoga, D. S. (2018, November). Peran Dalang dalam Seni Pertunjukan Wayang Kulit. In

SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis Teknologi)

(Vol. 1, pp. 210-217).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun