Implementasi Model Literasi Pathways to  Knowledge untuk Meningkatkan Literasi Informasi pada Kelompok Masyarakat Panti Asuhan Mizan  Amanah
Literasi informasi, seperti yang didefinisikan oleh American Library Association (ALA), merupakan kemampuan seorang individu untuk mengenali kapan informasi tersebut dibutuhkan serta untuk menemukan, mengevaluasi, efektif menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai format.Â
Tujuan implementasi literasi informasi adalah untuk membantu individu memahami, mengevaluasi, menggunakan, dan berpartisipasi secara efektif dalam mengakses dan menggunakan informasi.Â
Beberapa tujuan khusus dari literasi informasi meliputi, Membantu individu memahami kebutuhan informasi mereka dan bagaimana cara mencarinya dengan efektif, Mengajarkan individu bagaimana mengevaluasi keandalan dan kualitas informasi yang mereka temukan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, Memperkenalkan individu pada berbagai sumber informasi dan teknologi, termasuk perpustakaan, internet, dan media sosial, Mengajarkan individu tentang hak kekayaan intelektual, termasuk hak cipta dan penggunaan etis informasi, Mendorong partisipasi aktif dalam komunitas informasi, termasuk berbagi informasi dan mendiskusikan isu-isu terkait informasi.Â
Dengan menerapkan literasi informasi, individu dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan terampil serta dapat berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat informasi modern. Â
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi salah satu hal penting bagi kemajuan suatu negara. Salah satu aspek yang turut mempengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah literasi, terutama literasi informasi.Â
Literasi informasi tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga untuk kelompok masyarakat tertentu seperti panti asuhan Mizan Amanah. Panti Asuhan Mizan Amanah merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kebutuhan literasi informasi yang tinggi agar mampu memperoleh informasi yang relevan dan akurat dalam mengembangkan kemampuan memahami informasi.Â
Dalam meningkatkan literasi informasi pada kelompok masyarakat Panti Asuhan Mizan Amanah, diperlukan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplementasikan model literasi Pathways to Knowledge. Model literasi Pathways to Knowledge memiliki enam Langkah Langkah dasar yaitu, Apprecitaon and Enjoymen, Presearch, Search, Interpretation, Communication, Evaluation.Â
Model ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan literasi informasi pada berbagai kelompok masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan model literasi Pathways To Knowledge pada kelompok masyarakat Panti asuhan Mizan Amanah adalah dengan mengadakan kegiatan diskusi dan Berbicara tentang gambar yaitu mengajak anak untuk berbicara tentang gambar-gambar hewan yang mereka lihat dalam media yang kami paparkan.Â
Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan berbicara dan membangun kosa kata anak anak. Berbicara tentang gambar dapat menjadi wadah bagi anak anak di Panti Asuhan Mizan Amanah untuk berdiskusi dan mendapatkan informasi seputar dunia literasi.Â
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak anak tersebut dapat meningkatkan kemampuan literasi informasinya serta memperluas jaringan literasinya. Dalam mengadakan kegiatan ini, perlu adanya pembinaan dan pelatihan mengenai model literasi Pathways to Knowledge.Â
Hal ini bertujuan agar kami memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai konsep literasi informasi dan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan berbicara tentang gambar. Selain dapat meningkatkan literasi informasi pada anak anak di Panti Asuhan Mizan Amanah, kegiatan berbicara tentang gambar, juga dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar. Melalui kegiatan ini, kami akan memberikan dukungan dan motivasi dalam mengembangkan kemampuan literasinya.Â
Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik bagi anak anak di Panti Asuhan Mizan Amanah. Dalam rangka meningkatkan literasi informasi pada kelompok masyarakat Panti Asuhan Mizan Amanah, implementasi model literasi Pathways to Knowledge dan kegiatan berbicara tentang gambar dapat menjadi salah satu strategi yang efektif.Â
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak anak di Panti Asuhan Mizan Amanah dapat meningkatkan kemampuan literasi informasinya serta memperluas jaringan literasinya sehingga mampu mengembangkan kreativitasnya dengan lebih baik dan berkualitas.Â
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan menggunakan model Pathways to Knowledge dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi informasi pada kelompok masyarakat Panti Asuhan Mizan Amanah. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan berupa berbicara tentang gambar hewan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sesuai dengan modul literasi yang kami pakai. Tahapan-tahapan tersebut meliputi: Appreciation and Enjoymen, Presearch, Search, Interpretation, Communication, dan Evaluation. Pertama, kita melakukan observasi dan izin kepada pihak Panti Asuhan Mizan Amanah untuk melakukan kegiatan peningkatan literasi tersebut di tempat tersebut, dan setelah kami mendapatkan izin kami langsung mengakrabkan diri kepada anak anak di panti asuhan tersebut guna dapat saling terhubung satu sama lain agar dapat menjalankan kegiatan tersebut. Pada tahap Appreciation and Enjoymen, disini kita hanya akan membuat suasana menjadi ceria agar anak anak tertarik untuk mengikuti kegiatan ini, dengan bahasa yang sangat simple dan baik di dengar oleh anak anak tersebut, mereka akan menjadi bersemangat. Di tahap Presearch kami memulai kegiatan tersebut dengan menunjukan media kami yang berupa 6 gambar untuk mereka mendapatkan informasi, diantaranya adalah gambar beruang dan kucing, pinguin dan bangao, ikan dan hiu.Â
Setelah tahap Presearch, terdapat tahap Search yaitu dimana mereka sudah mulai mengidentifikasi masing masing gambar dan mereka mulai menyebutkan isi isi dari gambar tersebut, pada saat pelaksanaan contoh salah satu anak ada menyebutkan gambar hewan hiu yang memiliki taring, sirip dan berenang di air. Selanjutnya adalah tahap Interpretation yaitu dimana anak anak tersebut diarahkan untuk mengumpulkan dan mengelompokkan jenis jenis gambar yang telah mereka tentukan dan mendifinisikan, ditahap ini mayoritas anak anak masih lancar dalam melakukan perbandingan dan mencari kesamaan antar gambar. Setelah tahap Interpretation, ada tahap Communication dimana anak anak akan diharuskan untuk menjelaskan gambar yang mereka dapatkan, tahapan ini akan dilakukan dengan menyuruh mereka menutup mata lalu mengambil salah satu gambar secara acak, dan sesudah mereka menemukan gambar secara acak, mereka akan mengkomunikasikannya di depan kami dan anak anak lainnya, tetapi terdapat anak yang sulit mengkomunikasikannya dikarenakan mungkin anak tersebut mempunyai rasa kurang percaya diri untuk tampil di depan. Setelah itu adalah tahap Evaluation, Di akhir tahapan kami memberikan hadiah berupa beberapa makanan dan permen sebagai apresiasi kami kepada mereka dan agar mereka menjadi sangat senang karena telah melakukan kegiatan tersebut. Dalam kesimpulannya,pelaksanaan pengabdian dengan menggunakan model literasi Pathways to Knowledge dapat dikatakan berhasil dan efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi informasi kelompok masyarakat Panti Asuhan Mizan Amanah. Hal ini dapat dilihat dari adanya evaluasi yang telah kami lakukan terhadap bagaimana mereka dapat menjelaskan gambar gambar hewan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan pengabdian dengan menggunakan model literasi Pathways to Knowledge dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif dalam meningkatkan
literasi informasi. Selain itu, kegiatan berbicara tentang gambar gambar hewan juga terbukti efektif
meningkatkan kreatifitas dan meningkatkan literasi informasi anak anak tersebut. Hal ini terlihat dari positifnya respon mereka terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan banyaknya anak anak yang merasa senang. Pemberian reward atau hadiah sebagai apresiasi kami kepada anak anak tersebut juga sangat efektif dalam membantu kegiatan ini, dikarenakan mereka menjadi sangat lebih ceria dan meraasa sangat senang setelah mendapat reward dari kami. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan berbicara tentang gambar, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain kurangnya waktu yang tersedia bagi kami untuk melakukan kegiatan tersebut di tempat tersebut dikarenakan beberapa kendala dalam mengerjakan projek ini salah satu nya berpindah kelompok masyarakat, karena kurangnya waktu jadi pelaksanaan hanya 1 hari, tetapi dengan 1 hari itu semua kegiatan dan rancangan kami sudah terlaksanakan. beberapa anak anak kurang aktif dalam mengikuti kegiatan yang kami adakan, seperti contoh nya anak anak yang merasa malu untuk menyampaikan perasaannya dan ide ide mereka. Tetapi masih banyak anak anak yang aktif dalam kegiatan tersebut, jadi permasalahan tersebut tidak terlalu berat. Dalam konteks pengembangan literasi informasi di masyarakat, model Pathways to Knowledge juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan program literasi informasi yang efektif. Model ini dapat diterapkan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti anak SD, dan anak anak TK, dan masyarakat umum.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penerapan model literasi Pathways to Knowledge mdapat memberikan dampak positif pada peningkatan literasi informasi anak anak tersebut. Hal ini terlihat dari peningkatan pemahaman peserta terhadap
gambar ditemukan, kemampuan untuk memilih gambar yang relevan, serta kemampuan untuk menyampaikan informasi yang telah mereka dapat kepada kami dan anak anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H