Mohon tunggu...
siti qotiyah
siti qotiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas ahmad dahlan

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Matematika di Tengah Pandemi Covid-19

13 Juli 2021   12:20 Diperbarui: 13 Juli 2021   12:50 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Oleh : SITI QOTIYAH

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Memasuki tahun kedua pandemi covid-19 yang melanda di berbagai belahan dunia tentu saja telah mengubah berbagai kebiasaan kita tak terkecuali di bidang Pendidikan formal sekolah. 

Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka disekolah menjadi salah satu kerinduan banyak murid yang dinilai paling effektif dalam pembelajaran. Tetapi semua berubah dan harus beradaptasi ditengah pandemi, pembelajaran jarak jauh atau DARING merupakan salah satu alternatif pencegahan penularan covid-19.

Diantara pelajaran disekolah , matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang mengalami hambatan paling berarti. Hal ini dikarenakan matematika memerlukan pemahaman konsep dan juga penerapan serta pengaplikasian. Mulai dari kerumitan penyampaian materi hingga kendala sinyal saat penyampaian materi menjadi hambatan adanya progress dalam pembelajaran matematika.

Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang diterbitkan pada maret 2019 lalu memotret sekelumit masalah pendidikan Indonesia. Dalam kategori kemampuan membaca, sains, dan matematika, skor Indonesia tergolong rendah karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara. 

PISA merupakan survei evaluasi sistem pendidikan di dunia yang mengukur kinerja siswa kelas pendidikan menengah. Penilaian ini dilakukan setiap tiga tahun sekali dan dibagi menjadi tiga poin utama, yaitu literasi, matematika, dan sains. 

Hasil pada tahun 2018 mengukur kemampuan 600 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara. Pada kategori matematika, Indonesia berada di peringkat ke-7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379. Turun dari peringkat 63 pada tahun 2015.

Dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran tatap muka saja kemampuan bermatematika anak Indonesia masih kurang baik apalagi sekarang pembelajaran dilakukan secara daring. Karena adanya pandemi anak-anak harus terbiasa belajar secara daring dan harus lebih aktif untuk belajar mandiri dirumah baik dengan literasi maupun pengaplikasian matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun