Kamu tau nggak sih kalau Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).Â
Hmm, tapi apa sih kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral itu?
Namanya kebijakan dari Bank Indonesia, pasti ada hubungannya nilai Rupiah, nih. Yups! Kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral adalah kebijakan yang bertujuan untuk mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sekarang, kita cari tahu yuk, kira-kira apa saja sih dampak dari kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral terhadap UMKM itu?Â
Kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral dapat berdampak baik dan buruk terhadap UMKM. Berikut adalah beberapa dampak kebijakan moneter dari Bank Indonesia terhadap UMKM, Yuk kita bahas satu-satu, ya!
Kenaikan suku bunga
Ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga, hal ini dapat berdampak pada UMKM dalam beberapa hal. Pertama, ketika biaya pinjaman meningkat, UMKM yang membutuhkan modal akan kesulitan mendapatkan pinjaman. Kedua, kenaikan suku bunga dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap produk UMKM juga menurun.
Pengembangan UMKM
Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya untuk memberikan kontribusi yang terbaik melalui kebijakan pengembangan UMKM dalam meningkatkan akses keuangan. Pengembangan UMKM BI bertujuan pula untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan manajerial SDM serta inovasi dari UMKM.
Stabilitas sistem keuanganÂ
UMKM dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian. Bank Indonesia memperkuat kerangka Inflation Targeting Framework (ITF) menjadi Flexible ITF dengan makin memperkuat dalam menjaga stabilitas harga dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan.
Penurunan suku bunga
Saat ini, suku bunga perbankan terlalu tinggi padahal suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sudah berupaya diturunkan oleh Bank Indonesia. Dengan kerangka kebijakan moneter yang berpijak pada inflasi seharusnya dengan kondisi inflasi saat ini yang relatif rendah dan terjaga, Bank Indonesia dapat secara bertahap menurunkan BI Rate dan mengontrol perbankan agar ikut menurunkan suku bunga pinjaman. Efek penurunan suku bunga akan mendorong akses masyarakat terhadap perbankan.
Nah, sekarang berarti kamu udah paham bukan, dampak apa saja dari kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral terhadap UMKM?
Jadi dapat disimpulkan, bahwa kebijakan moneter dari Bank Indonesia atau bank sentral terhadap UMKM dapat berdampak baik dan buruk. Kenaikan suku bunga dapat menyebabkan kesulitan bagi UMKM dalam memperoleh modal dan menurunkan daya beli masyarakat. Namun, pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan dan kapasitas manajerial UMKM. UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian. Penurunan suku bunga dapat mendorong akses masyarakat terhadap perbankan. Bank Indonesia juga melakukan komunikasi kebijakan moneter kepada masyarakat untuk memengaruhi ekspektasi dan perilaku dalam kegiatan konsumsi, produksi, dan investasi serta mengurangi ketidakpastian ke depan. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus mempertimbangkan dampak kebijakan moneter terhadap UMKM dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan mengendalikan inflasi.
Sampai jumpa di bahasan berikutnya bareng aku, ya gais! Tetap semangat belajarnya yaa, hehe. Dadah~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H