Mohon tunggu...
Siti Nurul Jannah
Siti Nurul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang suka sesuatu yang berkaitan dengan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Bagdad menjadi Pusat Peradaban Islam pada Dunia

23 Mei 2024   22:35 Diperbarui: 23 Mei 2024   22:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagdad, kota yang namanya terukir  tinta emas dalam sejarah, pernah menjadi mercusuar peradaban dunia pada Masa Keemasan Islam di bawah naungan Dinasti Abbasiyah dulu (750-1258 M) .Bagdad didirikan oleh Khalifah al-Mansur pada tahun 762 M dan selama berabad-abad berkembang menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan perdagangan yang tak tertandingi

Bagdad adalah magnet yang menarik para cendekiawan dan pemikir dari seluruh  dunia Kota ini adalah rumah bagi Baitul Hikma, perpustakaan dan pusat penerjemahan terlengkap pada masa itu
Di sini, karya ilmiah  berbagai peradaban seperti Yunani, Persia, India, dan Tiongkok diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, membuka pintu ilmu pengetahuan ke dunia Islam dan memicu kemajuan pesat di berbagai bidang 

Para ilmuwan Bagdad memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang seperti matematika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan sastra. Selebriti seperti Ibnu Sina (Avicenna), al-Khawarizmi, dan al-Ghazali belajar dan berkarya di Bagdad, menciptakan karya-karya monumental yang terus mempengaruhi peradaban manusia hingga saat ini.

Bagdad bukan hanya kota yang unggul secara intelektual, namun juga  pusat perekonomian komersial yang ramai Letak Bagdad yang strategis di tepian Sungai Tigris yang menghubungkan berbagai jalur perdagangan darat dan laut menjadikannya pusat penting bagi para pedagang dari seluruh dunia Kekayaan dan kemakmuran Bagdad tercermin dalam arsitekturnya yang megah, pasar yang ramai, dan kehidupan masyarakat  kosmopolitan. Kota ini menjadi simbol kejayaan dan kemewahan Islam, menarik para penyair, seniman, dan musisi yang bekerja untuk  dan menghibur  khalifah dan rakyatnya.

Kejayaan Bagdad pada masa Bani Abbasiyah sudah berakhir, namun warisannya masih terasa hingga saat ini, Kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang dicapai di Bagdad memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peradaban manusia, dan pengaruhnya masih terasa hingga saat ini di berbagai bidang ilmu pengetahuan.  Sejarah Bagdad sebagai pusat peradaban dunia mengingatkan kita akan kekuatan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam memajukan peradaban dan membangun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun