Nama : Siti Nursolikhah Febriati
Kelas : 12 IPS 3
SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang
                    Kearifan Lokal dalam Seni Pertunjukkan Tradisional Randai Minangkabau
Randai merupakan kesenian khas Minangkabau, atau teater rakyat tradisional. Kesenian ini berasal dari masyarakat Minangkabau Sumatera Barat, Indonesia, dan memadukan nyanyian, tari, drama, dan seni bela diri silat.Â
Pertunjukan randai biasanya berlangsung selama upacara  dan festival tradisional, dengan cerita yang rumit terkadang berlangsung  beberapa malam. Pertunjukan randai ditampilkan dalam formal teater untuk memastikan kesetaraan dan kesatuan antara penonton dan  pemain.Â
Unsur pertunjukan randai meliputi tari pencak silat, nyanyian, dan adegan teatrikal secara bergantian. Kisah Landai didasarkan pada legenda dan cerita rakyat Minangkabau. Awalnya, baik laki-laki maupun perempuan berperan dalam Randai Monogatari, namun sejak tahun 1960-an, perempuan juga mulai bermunculan.
Randai muncul pada awal abad ke-20 sebagai perpaduan seni bela diri lokal, bercerita, dan seni pertunjukan tradisional lainnya. Pertunjukan randai merupakan seni pertunjukan yang sarat dengan pesan dan nasehat. Selain itu, randai juga menjadi media penyampaian kaba dan cerita rakyat melalui nyanyian dan gerakan tari Gurindam yang berasal dari silat.
Pertunjukan randai biasanya diadakan di luar ruangan tanpa panggung, sehingga tidak ada batas antara pemain dan penonton. Dialog dalam randai menggunakan bahasa Minang, dengan  lirik pantun yang bersifat prosa dan sugestif.  Seni Randai menarik perhatian karena mencerminkan kepribadian karakter tidak hanya dalam kostum dan tata rias, tetapi juga dalam Grindham dan lagu.Â
Karena keunikan dan keindahannya, kesenian randai merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warisan budaya Minangkabau dan patut dilestarikan untuk masa yang akan datang.Â
Pengaruh Iptek terhadap seni pertunjukan tradisional randai minangkabau