Mohon tunggu...
Siti nur Samsiah
Siti nur Samsiah Mohon Tunggu... Diplomat - Tugas filsafat hubungan internasional

Calon diplomat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Invasi Irak terhadap Kuwait dalam Pandangan Realisme

14 Maret 2020   07:10 Diperbarui: 10 April 2020   21:29 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Invasi terhadap Kuwait merupakan pelanggaran yang dilakukan terhadap piagam PBB yang sudah disepakati bersama,konflik ini terjadi pada tanggal 2 Agustus 1990.

Setelah perang delapan tahun dengan iran dalam perang iran dan irak, ekonomi irak merosot sehingga irak sangat membutuhkan dana yang sangat besar sebagai penunjang ekonominya, irak membutuhkan dana yang sangat besar sebagai menunjang pemasukan ekonominya. Sebagai penunjang ekonominya, irak membutuhkan petro dolar, sementara itu harga petro dolar rendah akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta uni emirat arab yang dianggap saddm Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas lading minyak aumeyla.

Setelah itu, Kuwait membantu irak dengan mengirimkan minyak secara gratis. Selain itu perang antara iran dan irak selesai setelah dewan PBB mengeluarkan resolusi no.660 tahun 1990 dan Kuwait memerintahkan irak untuk meninggalkan Kuwait sampai batas tanggal 29 november 1990. Tetapi, irak tidak melaksanakan syarat tersebut, maka USA menyerang irak pada tanggal 15 januari 1990  melalui hak veto dewan keamanan PBB bersama kelompok inggris dan perancis. Dan akhirnya dengan cara tersebut irak memenuhi syarat yang diajukan oleh dewan perwakilan PBB.

Menurut pandangan realisme, irak hanya mementingkan kebutuhannya setelah irak dapat memenuhi kebutuhan dan kekurangannya,dia tidak mau memenuhi syarat yang telah diberikan oleh dewan perwakilan PBB untuk meninggalkan Kuwait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun