Pagi itu hari minggu yang sangat cerah sekali. Lina menikmati liburan dan bermain dengan adiknya. Tukang sayur, tukang bubur ayam dan tukang bubur kacang ijo sejak tadi bolak balik di gang Bunga. Gang rumah Lina.
"Yurrr,sayur!" Tukang sayur teriak membelanjakan sayurnya.
"Tinggg,tingg! Tukang bubur ayam mendentingkan mangkok dengan sendok.
"Burrr,cang ijoo! Tukang bubur kacang ijo juga mendentingkan mangkok dengan sendok.
Pagi itu Lina sedang bermain dengan adiknya untuk memahami nama-nama buah pada buku yang disediakan Ibu. Ia duduk di teras depan rumah. Dikala minggu sangat ramai dengan para penjual yang berkeliaran di sekitar gang rumahnya. Banyak pedagang baik sayur, bubur ayam, bubur kacang ijo, bahkan penjual mainan pun jalan tak berhenti. Sembari menunggu tukang sayur lewat. Waktu tukang sayur lewat, Lina bergegas memanggil ibunya yang sedang membereskan rumah.
"Yurrr,sayur!" Tukang sayur teriak membelanjakan sayurnya.
Mendengarkan teriakan itu, ia bergegas menghampiri Bu Tina dan menyuruhnya untuk berhenti di depan rumah. Sembari memanggil ibu, Lina menitipkan adiknya kepada Ayah untuk dijaga agar tetap terjaga pengawasannya karena adiknya suka jalan kesana kemari.
"Sayur Bu Tinah,sebentar saya panggil ibu" Jawab Lina sembari lari memanggil Ibu.
"Ayah, ini Lina titip adik ya, mau manggil Ibu sebentar ke belakang!" Pinta Lina kepada Ayahnya.
"Iya nak, sini adiknya Ayah gendong dulu" Jawab Ayah
Lina jalan dengan terbirit-birit untuk segera memanggil ibunya. Ia sangat suka sekali berbelanja karena sering membantu ibunya untuk memasak. Hal ini membuat Lina senang dengan ingin cepat-cepat berbelanja.