Bagi Rasulullah sendiri, Khadijah sangat istimewa. Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Beliau berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Rasulullah menjawab, "Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya,” jawab Rasulullah.
Khadijah memang telah mengorbankan semuanya. Kekayaannya, kebangsawanannya, dan kemuliaannya dalam mendukung dakwah Nabi Muhammad. Khadijah adalah orang yang mula-mula masuk Islam. Dia pula yang pertama kali diajari salat dan wudu oleh Nabi Muhammad SAW.
Teladan dari Khadijah yang patut dicontoh
Teladan yang bisa dicontoh dari Khadijah adalah sikap Khadijah tersebut sungguh baik untuk menjadi contoh bagi perempuan-perempuan muslim. Perempuan harus bisa menjaga kehormatannya walaupun di tengah pekerjaan ada banyak orang yang berusaha untuk menggodanya. Khadijah memiliki gelar Sayyidah Nisa’ Quraisy (pemuka perempuan Quraisy). Gelar tersebut hanya diberikan kepada orang yang memiliki kesempurnaan sifat. Orang-orang sepakat bahwa Khadijah memiliki kelebihan baik fisik maupun perilaku. Ia tak memiliki perilaku yang disembunyikan dari orang lain dan juga tidak memiliki obsesi tertentu.
Walaupun ada orang yang membenci dirinya, Khadijah tak pernah sibuk dengan urusan orang lain atau membicarakannya. Khadijah lebih memilih untuk merenung dan mempertanyakan rahasia yang ada dibalik kehidupan. MasyaAllah. Demikian, sebagai umat Islam kita bisa mencontoh sikap Khadijah. Ia tak pernah sibuk dengan orang-orang yang membicarakannya. Jadi, kita ada orang yang membicarakan kita lebih baik jika kita tetap diam, melakukan muhasabah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Siti Nuronniah PBSI Universitas Ahmad Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H