Bayangkan saja, nyaris sebulan penuh Kaum Muslimin Madinah dikepung 10 ribu ternyata gabungan kabilah-kabilah besar Jazirah Arab. Jangankan kesusahan makan, untuk pergi ke kamar kecil saja para sahabat sangat kesusahan saking daruratnya keadaan. Sekali pandangan, musuh bisa nekat menerjang.
Namun para alumni Ramadhan ini teguh dalam pendirian, mantap dalam sikapnya, kokoh dalam perjuangannya. Dengan izin Allah pengepungan itu kandas, pasukan musyrikin tak berdaya dan tenda-tenda mereka terbang ditiup angin puting beliung dengan hebatnya. Seorang tentara musyrikin masuk Islam dan berhasil memecah belah kesatuan musuh, Nu'aim bin Mas'ud namanya.
Abu Sufyan lagi-lagi pulang dengan tangan hampa. Ia tahu, ia sedang berhadapan dengan manusia-manusia tak biasa.
Ya, mereka adalah alumni sejati dari madrasah Ramadhan terbaik sepanjang masa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H