Tentu muncul pertanyaan di benak teman teman semua, mengapa zionis bisa sebrutal itu? Kenapa mereka tidak peduli lagi dengan respon internasional?
Ada banyak cara pandang zionisme yang tidak hanya berbahaya bagi Palestina, tapi juga bagi dunia. Mereka bisa dibilang adalah contoh penjajahan gaya lama yang masih bertahan hingga hari ini. Mereka adalah pelaku apartheid yang sudah usang. Namun nyatanya masih mereka yakini, bahkan sampai tega menumpahkan darah.
1. Prasangka Sebagai Bangsa Pilihan Tuhan
Dalam banyak sekali pembahasan tentang zionisme, orang-orang zionis meyakini bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan. Dalam Taurat mereka telah banyak diubah, dikatakan hal seperti ini :Â
"Dan Tuhanmu telah memilihmuuntuk menjadi bangsa utama di atas seluruh bangsa-bangsa yang hidup di atas bumi".
Hal ini lah kata pakar kepalestinaan, yang membuat zionis tak ambil pusing ketika harus menumpahkan darah warga Palestina  dan selain Yahudi.
 .
Dari situlah, terbangun paradigma merka yang meremehkan umat lain dan menamai bangsa lain dengan istilah-istilah cela serta ejekan. Kemudian prasangka mereka semakin membuat mereka berangan-angan bahwa mereka berhak untuk menguasai seluruh dunia sebab mereka menyangka dirinya sebagai anak Tuhan. (Mausu'atul Adyan)
2. Bagi mereka, Palestina adalah negara tanpa bangsa dan untuk bangsa tanpa negara
"Sebuah tanah tanpa sebuah bangsa untuk sebuah bangsa tanpah sebuah tanah". Adalah sebuah frase yang banyak dikutip yang disosiasikan dengan gerakan pendirian  tanah air Yahudi di Palestina pada abad ke-19 dan ke-20.
Dengan cara berpikir itu, dalam realisasinya mereka menganggap Palestina 'seharusnya' kosong dan tak bertuan.Â
Ketika ternyata mereka datang ke Palestina, ternyata negeri itu berpenghuni , dan bahkan telah membangun peradaban selama ribuan tahun lamanya. Sebelum zionis datang ke Palestina, kaum muslimin saja sudah hidup disitu sekitat 1200 tahun.
Akhirnya zionis mempersenjatai diri dengan melakukan  "pembersihan etnis", meguasai tanah dan desa yang "seharusnya" menjadi milik mereka.Â
Akhirnya mereka tak peduli siapa yang harus mati. Selama Palestina belum dikuasai sepenuhnya oleh zionis, maka selama itu pula mereka akan lakukan gerkan pembersihan etnis di tanah suci.Â
3. Bagi mereka, "tak ada maknanya Palestina jika tak merebut Jerusalem. Dan tak ada artinya Jerusalem kalau tidak membangun kuil."
Frasa ini adalah keyakinan yang sudah ada sejak zionis bahkan belum sampai ke Palestina.
Mereka menganggap bahwa penaklukan Palestina harus satu paket dengan hancurnya Masjid Al Aqsha dan terbangunnya Kuil Sulaiman untuk mereka jadikan tempat peribadatan.
Menurut pembahasan Yahudi dan Keyahudian, frasa itu disampaikan juga oleh David Ben Gurion perdana menteri Israel yang pertama. Itulah yang membuat zionis begitu bernafsu untuk menguasai setiap jengkal Masjid Al Aqsha, menyerang dan membuat jama'ah shalat tak nyaman, mengusir peziarah dan memblokade pintu-pintu untuk masuk ke masjid Al Aqsha.
Selengkapnya di :
1. Silsilah Naqdhil Khitab Al Isra'ili, Mu'assasah Al Quds Ad Dauliyyah
2. Al Yahud Wal Yahudiyyah, Dr Ali Muhammad Al Muqbil.
3. Aqliyyah Tawassu'iyah lil Yahud, Dr Ali Muhammad Al Muqbil
Sumber : Twitter @GenSaladin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H