Mohon tunggu...
Siti Nur Laillia
Siti Nur Laillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkepribadian baik dan sopan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negara yang Agamis tetapi Banyak Korupsi

20 November 2024   09:47 Diperbarui: 20 November 2024   09:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Penggunaan Agama sebagai Alat Legitimasi

Para pemimpin sering menggunakan agama sebagai alat untuk memperoleh legitimasi politik. Dengan menonjolkan citra religius, mereka mendapatkan kepercayaan rakyat, meskipun di balik layar terlibat dalam praktik korupsi

4. Minimnya Pendidikan Anti-Korupsi

Meski pendidikan agama sering diajarkan sejak dini, pendidikan anti-korupsi yang praktis dan aplikatif sering kali diabaikan. Akibatnya, ajaran moral bersifat teoretis dan tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsekuensi Sosial

Korupsi di negara agamis memiliki dampak yang luas, mulai dari kemiskinan, ketimpangan sosial, hingga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara dan bahkan agama itu sendiri. Ketika agama yang seharusnya menjadi benteng moralitas justru dikompromikan untuk kepentingan pribadi, kepercayaan rakyat terhadap pemimpin religius pun memudar.

Solusi untuk Mengurangi Korupsi

1. Memperkuat Penegakan Hukum

Penegakan hukum yang adil dan transparan harus diterapkan tanpa pandang bulu. Hukuman berat terhadap koruptor akan menjadi efek jera yang nyata.

2. Meningkatkan Pendidikan Moral dan Etika

Pendidikan agama harus dikombinasikan dengan pendidikan anti-korupsi yang menekankan pentingnya integritas dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun