Mohon tunggu...
siti Nurjanah
siti Nurjanah Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang senang mengkritik suatu hal yang sedang ramai dibincangkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konser Bruno Mars VS Boikot Produk Israel

30 Oktober 2024   18:46 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konser Bruno Mars yang diselenggarakan di Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada 13-14 September 2024 menarik sekitar 100 ribu penonton, dengan target 50 ribu penonton per hari dimana telah banyak menarik perhatian masyarakat luas. Warga Indonesia sangat antusias terhadap kedatangan Bruno Mars.

Di satu sisi, konser ini menghadirkan suasana positif bagi para penggemar musik. Namun, di sisi lain, konser ini justru memunculkan respons yang beragam terkait dengan aksi pemboikotan produk Israel yang sedang marak di tengah meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap isu Palestina. 

Situasi di Palestina memanas dengan adanya peningkatan konflik dan korban. Pada bulan-bulan sebelum konser ini, Israel melakukan serangkaian operasi militer yang menewaskan dan melukai banyak warga Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat. Eskalasi konflik ini bertepatan dengan aksi boikot internasional terhadap produk-produk Israel sebagai bentuk dukungan bagi Palestina

Terselenggaranya konser Bruno mars di Indonesia disambut hangat dan meriah oleh sejumlah masyarakat Indonesia. Pada konser tersebut ada ribuan penonton yang hadir dan tiket terjual habis. Bahkan, ada beberapa calon penonton yang membeli tiket secara ilegal yang menjadikan mereka tertipu dan menghabiskan uang yang cukup banyak. Acara konser tersebut juga berjalan dengan meriah. Namun, buah dari kesuksesan konser tersebut menjadi perdebatan yang lumayan sengit di jagat media sosial.

Pada tahun 2024, konflik antara Israel dan Palestina telah memakan korban jiwa yang sangat banyak, terutama di wilayah Gaza. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, korban tewas akibat serangan Israel sejak awal Oktober telah mencapai sekitar 38.153 orang, dengan lebih dari 87.800 lainnya terluka. Dalam periode serangan intensif, korban tewas melonjak akibat serangan udara dan darat di berbagai wilayah seperti Khan Younis dan Bureij, dengan jumlah korban yang terus meningkat secara harian. Di sisi lain, pertempuran juga melibatkan wilayah Tepi Barat, yang menyebabkan lebih banyak korban di antara warga Palestina, termasuk laporan serangan terhadap fasilitas kesehatan yang memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Menurut saya suksesnya konser Bruno mars menjadi salah satu bentuk standar ganda yang timbul seketika pada banyak masyarakat. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang gencar dalam mengikuti aksi pemboikotan produk Israel. Masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk memilah dan memilih produk yang terafiliasi. Banyak sekali Perusahaan-perusahaan terafiliasi Israel yang pendapatannya sangat turun drastis dikarenakan aksi tersebut.

Pada bulan-bulan sebelumnya, masyarakat Indonesia juga sangat menentang influencer yang menggunakan produk-produk terafiliasi Israel. Banyak dari warganet yang berani memberikan komentar negatif terhadap influencer yang menggunakan produk terafiliasi Israel dan itu menandakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memang betul-betul mengikuti, mendukung aksi pemboikotan serta menentang genosida yang di lakukan Israel terhadap Palestina.

Lalu, mengapa berbeda dengan konser Bruno mars di Indonesia? Sebagian masyarakat Indonesia terlihat acuh dan seakan semua terlihat baik-baik saja. Padahal, pada konser Bruno mars di Tell Aviv, Israel sana ia menyatakan bahwa ia mencintai Israel dan mengakui bahwa ia adalah bagian dari Israel. Ya, Israel yang melakukan genosida secara terang-terangan dihadapan kita semua itu.

Banyak sekali alasan-alasan yang diungkapkan oleh warganet terkait mengapa mereka ikut berpartisipasi dalam konser tersebut. Mulai dari alasan bahwa tidak adanya bukti pernyataan Bruno mars, tidak mengikuti aksi boikot, tidak mau tahu tentang apapun yang terjadi di palestina sana, dan beralasan bahwa pemboikotan ini hanya kepentingan politik saja.

Di satu sisi, Indonesia terlihat sangat serius dengan aksi pemboikotan produk terafiliasi Israel ini sebagai bentuk kemanusiaan dan dukungan terhadap warga Palestina yang semakin hari semakin tersiksa dengan adanya genosida ini. Banyak sekali berita-berita tentang penyiksaan tesebut yang tersebar di berbagai media sosial. Namun, di sisi lain dalam hal terselenggaranya konser Bruno mars ini seolah masyarakat Indonesia menentang dan menutup telinga akan hal-hal yang terjadi di Palestina sana. Menurut saya hal ini menjadi standar ganda yang terjadi di Indonesia. Dimana, sebagian masyarakat membuat sekat antara hiburan dengan yang kita lihat di Palestina. Padahal, sedikitnya material yang dikeluarkan dalam bentuk apapun terhadap hal yang terafiliasi dengan Israel sama dengan kita rela melihat saudara kita yang dibantai habis-habisan di Palestina sana.

Seharusnya, masyarakat Indonesia bisa lebih memikirkan saudara-saudara kita disana, ini bukan hanya sebuah konflik politik ataupun agama, tapi kemanusiaan. Berapa banyak orangtua yang kehilangan anaknya, berapa banyak anak yang kehilangan orangtua dan keluarganya?. Bayangkan kita berada di posisi mereka dan mereka hanya bisa berharap ketulusan dari orang-orang yang berbaik hati, yang mereka pikir akan membantu, namun ternyata orang itu yang justru membantu genosida secara tidak langsung dengan pembelian produk-produk tersebut. Ini memanglah bukan hal yang mudah untuk diterapkan, tetapi bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.

Jadi, artikel opini ini memberikan gambaran terhadap kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari warga Negara Indonesia terkhususnya masyarakat yang menonton konser Bruno Mars di Jakarta. Di mana, pihak Bruno Mars merupakan Pro Israel. Fenomena tingginya minat masyarakat terhadap konser Bruno Mars di Indonesia meskipun ada kontroversi terkait sikapnya yang pro-Israel menggambarkan dinamika yang kompleks dalam pemahaman dan prioritas masyarakat terhadap isu politik dan konsumsi hiburan. Popularitas budaya pop, kurangnya akses informasi, dan kecenderungan memisahkan politik dari hiburan menjadi faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat dalam mendukung konser ini. 

Selain itu juga masih banyak faktor yang mempengaruhi antusiasme masyarakat Indonesia terhadap konser Bruno Mars meskipun ada sebagian yang mengetahui bahwa ia dianggap pro-Israel. Meski terdapat kampanye pemboikotan produk atau figur yang mendukung Israel di media sosial, informasi ini seringkali bersaing dengan konten yang mempromosikan konser, musik, dan kegiatan Bruno Mars. Penggemar lebih cenderung fokus pada konten positif dan promosi yang terus diperbarui. Bagi sebagian orang, hiburan dianggap sebagai ranah yang terpisah dari politik bahkan kemanusiaan. Bagi mereka, menghadiri konser adalah kesempatan langka untuk menikmati hiburan secara langsung yang berkualitas tanpa harus terikat pada perbedaan ideologis.

Maka dari itu, kita sebagai warga negara berkembang dimana kita diberi akses dan memiliki akses terkait pandangan, informasi seputar luar terhadap dunia global, harus dimanfaatkan dan harus tetap diperhatikan karena hal tersebut akan menambah informasi kita terkait dunia global yang sedang terjadi. Hal ini juga melatih hati kemuliaan kita sebagai makhluk sosial dimana warga Palestina yang diberontak secara kejam oleh Israel hingga negara, warga penduduknya pun kebingungan, kehilangan dan juga selalu merasa cemas akan adanya pemberontakan oleh Israel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun