Mohon tunggu...
Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

rebahan asik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peta Kehidupan

21 September 2022   23:31 Diperbarui: 21 September 2022   23:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peta Kehidupan

Assalamualaikum waraahmatullahi wabarakatuh...

Saya Siti Nurjanah dari prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, kelompok 10 suparman, inilah peta kehidupan yang saya rancang untuk kehidupan dimasa kini dan dimasa yang akan datang....

Berawal dari seorang remaja perempuan yang telah lulus SMA dan ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang tinggi, seorang perempuan yang harus gagal dalam SBMPTN hingga akhirnya memilih masuk ke dalam Universitas Swasta. Sebelumnya yang perlu kita ketahui bahwa universitas bukanlah tempat yang bergengsi untuk diduduki, bukanlah tempat yang bergengsi untuk ketenaran baik swasta maupun negeri, karena yang membangun nama Universitas adalah kita, Mahasiswanya.

Masuk Universitas, ya seperti cerita diatas saya gagal dalam SBMPTN akhirnya saya memilih masuk ke Universitas Swasta, saya memilih-milih Universitas yang akan menjadi identitas saya selama 4 tahun kedepan, Universitas yang akan menjadi rumah kedua bagi saya, terpampanglah Universitas-Universitas Swasta namun bergengsi dengan akreditasi yang unggul, hingga saya mulai menetapkan Universitas mana yang akan saya pilih, lalu Uhamka masuk sebagai Universitas Islami dan Unggul, alasan saya masuk Uhamka adalah karena Uhamka berakreditasi unggul, dan yang paling penting Universitas Islami, sejauh yang saya cari banyak Universitas-universitas yang bergengsi, Universitas dengan akreditasi unggul hingga saya berkeinginan masuk kesana, tapi setelah Uhamka muncul dengan Universitas islamnya, dengan akreditasi unggulnya akhirnya saya mantaap memilih Uhamka, sehingga Universitas-universitas yang tadi saya pilih jadi burem bahkan hilang.

Di Uhamka ini saya ingin aktif berorganisasi, seperti yang kita tahu bahwa ilmu tidak hanya bisa kita dapatkan dari dalam kelas, tapi juga bisa kita dapatkan dari organisasi, apalagi dalam kuliah dan setelah lulus kuliah seperti bekerja pun kita butuh pendekatan sosial, berani berbicara di depan umum, berani mengeluarkan pendapat, pandangan dan kritikan yang sangat bisa di dapat dalam organisasi, di organisasi ini kita bukan hanya mendapatkan ketenaran semata tapi juga mendapatkan bekal bagaimana nanti ketika kita berada didalam orang banyak, bagaimana nanti saat kita terhimpit oleh keadaan sehingga kita berani bersuara. Terlebih saya sangat buruk dalam bersosialisasi, buruk dalam berbicara di depan umum, buruk dalam mengeluarkan pendapat, jadi saya pikir dalam organisasi ini saya bisa berubah dan memantaskan diri untuk kemajuan diri, dan saya pun lemah dalam hal akademik, jadi saya rasa saya bisa ikut berprestasi dengan ikut organisasi-organisasi.

Lalu setelah dunia perkuliahan itu terlaksana dengan baik, saya ingin lulus tanpa ada hambatan, lulus tepat waktu. Mengapa tidak berkeinginan lulus dengan IPK tertinggi?, lulus sebagai mahasiswa lulusan terbaik? Bukannya tidak ingin hanya saja saya sadar diri bahwa kemampuan tidak sebaik teman-teman, tidak secerdas teman-teman bukannya tidak yakin kepada diri sendiri dan bersikap rendah, hanya saja saya mencoba untuk realistis, saya tau dimana dan sampai mana kemampuan saya sehingga saya juga tau bagaimana pencapaian yang kira-kira akan saya dapatkan, karena hidup harus realistis tidak bisa memaksa diri yang malah akan menjadi beban untuk diri sendiri. Saya hanya ingin lulus tepat waktu, bisa mendapatkan ilmu yang luas saat kuliah dan bisa mengembangkannya untuk diri sendiri dan orang lain.

Setelah lulus saya ingin membangun bisnis, setelah ilmu yang didapat dalam perkuliahan saat inilah waktunya saya untuk mempergunakannya, dengan tekat diri dan juga dukungan dari orang tua. Memulai bisnis pasti akan ada lika-likunya tidak mungkin langsung sukses, setidaknya saya sudah mendapatkan bekal dari perkuliahan sehingga saya bisa untuk berbisnis walaupun saya tidak tau akan seperti apa kedepannya, seperti kata buya hamka "jangan takut gagal, karena orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah melangkah".

Setelah berbisnis dan sukses, keinginan saya adalah membangun rumah untuk diri sendiri dan keluarga terutama orang tua, yang saya persembahkan untuk mereka. Bagi saya orang tua adalah hasil jerih payah dari kesuksesan saya dimasa yang akan datang, saya bisa berkuliah berkat orang tua, saya bisa berbisnis dan sukses juga berkat orang tua, doa-dukungan-privilege dari orang tualah yang membuat saya mampu untuk mencapai kesuksesan. Jadi orang tua adalah faktor terbesar bagi kesuksesan saya.

Setelah semua itu keinginan saya selanjutnya adalah menjalankan rukun islam yang kelima yaitu pergi haji. Pergi haji ketanah suci bersama keluarga tercinta, sebagai umat islam pergi haji menjadi hal paling utama dalam kehidupan sebelum menuju kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun