Kebijakan Moneter dalam pandangan Keynes berfokus pada penggunaan uang beredar sebagai alat dan mengubah suku bunga untuk mendorong peminjaman. Pada saat resesi pemikiran ini muncul untuk mengatasi permasalahan ini. Jika harga lambat berubah maka perlu adanya tekanan dari sisi moneter dengan menurunkan atau menaikkan suku bunga sehingga berpengaruh pada jumlah uang yang beredar sehingga perekonomian dapat stabil kembali. Dalam pendapat Keynes pada masa itu yaitu kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk mengatasi resesi adalah dengan menurunkan suku bunga bank sehingga dapat mendorong seseorang untuk lebih banyak melakukan konsumsi dan belanja investasi. Peningkatan permintaan akibat kenaikan konsumsi dalam jangka pendek yang dipicu oleh penurunan suku bunga akan memperkuat sistem perekonomian dan memulihkan lapangan pekerjaan dan permintaan akan jasa.
Relevansinya saat Indonesia terkena pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kondisi ekspansi yaitu kondisi dimana perekonomian Indonesia sedang lesu dengan kata lain terjadi resesi ekonomi. Pada masa itu terjadi resesi dalam perekonomian sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal berupa memberikan bantuan pada sektor tenaga kerja dan rumah tangga dalam bentuk job retention scheme, unemployment insurance, direct cash payment, dan relaksasi pajak. Seperti pada teori Keynes dimana pemerintah dapat mengurangi beban pajak pada masyarakat agar masyarakat tersebut mengalihkan pada konsumsi. Penerimaan pajak tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 karena kebijakan keringanan pajak yang diterapkan pemerintah. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan moneter yaitu dari Bank Sentral atau Bank Indonesia yang berupa kebijakan penurunan suku bunga. Bank Sentral melonggarkan giro wajib minimum dan menempuh kebijakan unconventional (quantitative easing/QE) melalui pembelian surat berharga pemerintah dan swasta. Suku bunga pada bulan Januari 2020 Indonesia sebesar 5,15% kemudian pada bulan Mei 2020 mengalami penurunan menjadi 4%. Kebijakan ini juga diterapkan di negara-negara lain karena sama-sama memiliki permasalahan ekonomi karena adanya pandemi covid-19.Dapat disimpulkan bahwasanya kebijakan fiskal dan moneter dari pemikiran Keynes masih diterapkan di Indonesia sampai saat ini karena dirasa dapat mengatasi masalah perekonomian negara Indonesia. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam kebijakan ini agar mencapai keberhasilan dan masalah dapat teratasi hingga kesejahteraan masyarakat kembali meningkat.
Teori Keynesian masih diterapkan oleh pemerintah Indonesia, namun pemerintah juga memilah dan memilih apa saja kebijakan yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia mengingat situasi dan kondisi negara terutama dalam perekonomiannya. Teori Keynesian memberikan gambaran kepada pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang diterapkan berdasarkan bukti kasus dan data daro kerjasama antar pemerintahan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H