Mohon tunggu...
Siti Nur Humairah
Siti Nur Humairah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Mahasiwa yang memiliki ketertarikan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja (k3) serta di bidang epidemiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Lensa Anak Anak: Membentuk Masa Depan Lingkungan yang Lebih Hijau

7 Desember 2024   10:56 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai yang tercemar karena kebiasan masyarakat sekitar dari prspektif anak anak (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Masa depan bumi bergantung pada langkah kecil yang kita ambil hari ini. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, bersama siswa SMA Negeri Sumatera Selatan, telah menunjukkan bagaimana perubahan dimulai dari hal sederhana melalui kunjungan mereka ke Rumah Yatim Nusantara di Palembang pada 3 November 2024. Kegiatan ini tidak hanya menginspirasi anak-anak, tetapi juga membuka wawasan tentang pola perilaku masyarakat terhadap lingkungan.

Kami mahasiswa FKM UNSRI memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dan belajar dari kegiatan kunjungan ini dengan anak-anak hebat yang mendiami rumah yatim tersebut. Bukan hanya mahasiswa FKM UNSRI saja, namun kegiatan kunjungan ini melibatkan siswa-siswa SMA Negeri Sumatera Selatan yang tentunya turut berpartisipasi aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan pada hari itu.

Tim mahasiswa FKM UNSRI dan siswa SMA Negeri Sumatera Selatan memberikan pendidikan anti bullying kepada anak-anak yang ada di rumah yatim tersebut, yang dilakukan secara interaktif dengan memadukan antara materi, permainan dan juga diskusi. Metode pembelajaran ini memudahkan para anak-anak di sana dalam memahami terkait materi yang disampaikan, hal ini didukung karena suasana pembelajaran yang tidak monoton dan menyenangkan. 

Dalam rangkaian kegiatan pembelajaran tersebut, tim mahasiswa dan siswa dari SMA Negeri Sumatera Selatan juga tidak lupa memberikan kesempatan kepada anak-anak di rumah yatim tersebut untuk melakukan kegiatan yang dinamakan dengan "Photovoice".

Photovoice ini merupakan suatu metode yang mengajarkan kepada anak-anak untuk menggunakan kamera sederhana yaitu smartphone untuk mengambil foto atau gambar lingkungan mereka sendiri. Salah satu alasan dibalik mengapa anak-anak tersebut mengambil gambar atau foto adalah karena mereka melihat bagaimana pola perilaku dari masyarakat terhadap lingkungan. 

Selama sesi diskusi, anak-anak berbagi cerita di balik foto-foto mereka yang menunjukkan berbagai hal, seperti hal-hal yang dilakukan untuk menghijau, membuang sampah sembarangan dan upaya daur ulang terhadap lingkungan. 

Sungai yang tercemar karena kebiasan masyarakat sekitar dari prspektif anak anak (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Sungai yang tercemar karena kebiasan masyarakat sekitar dari prspektif anak anak (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

"Di tempat sampah kak, biar nanti kalau sampah nya udah penuh bisa diambil sama petugas kebersihannya" Ujar Ucup salah satu anak yang mengambil foto untuk photovoice. Anak itu menjelaskan bahwa dia mengambil foto sungai tersebut karena sungai tersebut telah tercemar karena kebiasaan masyarakat yang terus menerus membuang sampah ke sungai. Ucup mengatakan bahwa itu salah karena dapat mencemari lingkungan. 

Pembelajaran secara langsung dengan melihat dan turun ke lapangan ini dapat membantu anak-anak menilai apakah masih ada orang yang mencemari lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan ke sungai, yang akan mendorong mereka untuk menghindari hal-hal serupa karena berdampak nyata pada lingkungan dan manusia. Penanaman pemahaman terkait menjaga lingkungan dengan tidak melakukan kebiasaan yang dapat merusak lingkungan seper

ti pembuangan sampah sembarangan harus mulai ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Karena perilaku yang baik memerlukan waktu yang lama untuk menjadi sebuah kebiasaan dan akan menjadi pola perilaku masyarakat di masa yang akan datang kelak.

Hasil foto atau gambar yang telah diabadikan oleh anak-anak di rumah yatim tersebut tidak hanya memberikan wawasan tentang kondisi lingkungan, tetapi juga menjadi bahan refleksi untuk diri sendiri dan orang lain agar dapat meningkatkan kesadaran lingkungan sejak usia dini. Program ini membuktikan bahwa melibatkan anak-anak dalam pendekatan partisipatif dapat menciptakan generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan. Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dan berdampak bagi lingkungan, karena mereka lah yang akan meneruskan pola perilaku masyarakat, sehingga terciptalah pola perilaku di masyarakat yang mencerminkan cinta lingkungan dengan menjaga lingkungan untuk menciptakan masa depan yang jauh lebih baik dari sekarang. 

Melalui sesi diskusi, anak-anak berbagi cerita di balik foto-foto mereka, yang memperlihatkan berbagai aspek, seperti aktivitas penghijauan, pembuangan sampah sembarangan, atau upaya daur ulang. 

Seluruh kegiatan yang telah dilakukan ini menyoroti point penting terkait perilaku masyarakat mulai dari hal kecil dapat menjadi pola perilaku masyarakat di masa yang akan datang, oleh karena itu perlunya penanaman kebiasaan atau perilaku yang mencerminkan cinta lingkungan dari dini, dari generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun