Mohon tunggu...
Siti Nur Hofifah
Siti Nur Hofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2019 Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Filtrasi Air Irigasi untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat

11 Agustus 2022   16:05 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:15 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pemasangan filter air (Doumen Pribadi)

Bandung Barat (10/08/2022)- Pada tahun 2015, sebanyak 193 negara anggota PBB sepakat untuk menjadikan SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai agenda pembangunan global selama 15 tahun (2016-2030). Dalam pelaksanaannya, agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia diimplementasikan pada program SDGs Desa. 

SDGs tersebut berprinsip universal, integrasi dan inklusif, untuk memastikan bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau dikenal no one left behind. 

Dalam pengembangan Tridharma perguruan tinggi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut berperan membantu terwujudnya SDGs desa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN  UPI tahun ini dilaksanakan secara tematik mulai dari 11 Juli - 10 Agustus 2022 dengan mengangkat tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa".

Setiap kelompok KKN UPI mengusung satu point SDGs desa. Kelompok 82 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Dr. Sahroni, M.Pd. mendapatkan tema Desa Tanpa Kemiskinan. Dalam tema tersebut salah satu indikator desa tanpa kemiskinan adalah akses layanan air bersih. 

Setelah dilakukan survey awal, Desa Kertamukti di Kecamatan Cipatat dijadikan sebagai tempat KKN kelompok 82 karena layak untuk mendapatkan program mengenai layanan air bersih dalam mencapai salah satu indikator tersebut.

Di Desa Kertamukti meskipun sebagian penduduknya telah mendapat akses layanan air bersih yang bersumber dari PAM, sumur pribadi, atau mata air yang dipipanisasi, masih terdapat kepala keluarga yang menggunakan air irigasi tanpa diolah terlebih dahulu dan langsung digunakan untuk mandi dan mencuci. Kondisi air irigasi tersebut berwarna kuning, keruh, bercampur dengan lumpur, serta dapat menyebabkan gatal-gatal. 

Sebagian masyarakat yang masih menggunakan air irigasi adalah masyarakat di RW 02. Awalnya di RW tersebut terdapat sumur bor yang dipompa dengan mesin diesel. Namun saat ini mesin tersebut telah rusak dan biaya untuk memperbaikinya cukup mahal, sehingga sebagian warga RW 02 terpaksa menggunakan air irigasi untuk keperluan rumah tangga. 

Berdasarkan tuturan Pak Alit selaku Ketua RW 02 menyatakan bahwa terdapat kurang lebih 50 kepala keluarga yang menggunakan air irigasi. 

Hal ini juga terjadi pada sebagian masyarakat di RW 06, meskipun masyarakatnya telah banyak yang menggunakan air PAM, tapi sebagian lain masih tidak mampu untuk memasang air PAM dikarenakan biaya yang cukup mahal. Contohnya adalah Pak Engkos yang juga menggunakan air irigasi untuk kebutuhan rumah tangga. 

Berdasarkan kondisi tersebut, dapat terlihat bahwa sebagian masyarakat Desa Kertamukti masih belum mendapatkan layanan air bersih yang baik. 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan Desa Tanpa Kemiskinan dengan indikator terpenuhinya masyarakat miskin yang mendapat layanan air bersih, kelompok 82 mengusung program pembuatan filter air dan melakukan sosialisasi kepada warga agar dapat menerapkan cara pembuatan filter air dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada. 

Program ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UPI Kelompok 82 bidang air bersih yang beranggotakan M. Zidan Fauzan (Pendidikan teknik mesin), Salma Firdaus (Teknologi Pendidikan), Siti Nur Hofifah (Pendidikan Biologi), Syalfa Hauratunisa (Pendidikan Biologi), dan Yasinta Ambar Wati (Manajemen Pemasaran Pariwisata).

Program filtrasi air irigasi yang dilakukan adalah filtrasi air sederhana dengan memanfaatkan bahan yang murah dan mudah didapat. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya: arang aktif batok kelapa sawit, batu alam zeolit, pasir silika, ijuk, batu kerikil, serta tambahan resin softener untuk mengurangi kesadahan air. 

Sedangkan untuk bak filter digunakan ember bekas yang diberi keran. Kelompok 82 membuat dua unit filter yang di pasang di salah satu rumah warga di RW 02 dan RW 06 Desa Kertamukti. 

Foto uji air (Dokumen Pribadi)
Foto uji air (Dokumen Pribadi)

Air hasil filtrasi diuji dalam beberapa parameter yaitu suhu, pH, TDS (total dissolved solid/ Total padatan terlarut), DO (Dissolved oxygen/ Oksigen terlarut), dan turbidity atau kekeruhan. 

Berdasarkan hasil uji, kualitas air meningkat setelah difiltrasi. Polutan besar yang kasat mata tersaring, lumpur dan padatan terlarut dalam air berkurang, bahkan kekeruhan air turun hingga 35 NTU sehingga air lebih jernih dan lebih nyaman untuk digunakan oleh warga. Dengan demikian filter air yang dibuat efektif untuk meningkatkan kualitas air irigasi.

Foto sebelum dan sesudah filtrasi (Dokumen Pribadi)
Foto sebelum dan sesudah filtrasi (Dokumen Pribadi)

Selain itu, kelompok 82 juga melaksanakan sosialisasi pembuatan filter air yang dilakukan di RW 02 dan RW 06 Desa Kertamukti. Tujuan sosialisasi ini agar lebih banyak warga yang dapat mengetahui cara pembuatan filter air sederhana. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus di RW 02 dan 8 Agustus di RW 06. 

Sasaran peserta sosialisasi adalah warga yang masih menggunakan air irigasi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Dalam sosialisasi disampaikan prinsip pembuatan filter air, alat dan bahan, macam-macam desain filter hingga penayangan video tata cara pembuatan filter. Warga sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi ini. Beberapa warga merasa tercerahkan dan akan memasang filter di rumahnya sebagai pretreatment air irigasi.

Foto sosialisasi pembuatan filter air (Dokumen Pribadi)
Foto sosialisasi pembuatan filter air (Dokumen Pribadi)

Selain untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pembuatan filter sederhana yang mudah dibuat, murah, dan fungsional, program ini juga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola air bersih secara mandiri. 

Sehingga program ini dapat turut mendorong terwujudnya layanan air bersih bagi masyarakat Desa Kertamukti. Lebih jauh program ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menerapkan solusi yang sama di daerah lain yang memiliki masalah serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun