Mohon tunggu...
Siti Nurhayati
Siti Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Uin sunan gunung Djati Bandung

Hobi saya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan seni. Saya suka sekali belanja,skincarean,olahraga, dll. Buat saya wanita itu harus smart.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibnu Khaldun dengan Karya Terkemukanya

16 Juni 2023   09:45 Diperbarui: 16 Juni 2023   09:52 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya-karya Ibnu Khaldun

Sebenarnya Ibnu Khaldun sudah banyak menghasilkan berbagai karya, akan tetapi banyak dari karya-karya tersebut yang belum ditemukan atau yang tidak diterbitkan sama sekali. Walaupun Ibnu Khaldun hidup pada masa dimana peradaban Islam mulai mengalami kehancuran, akan tetapi beliau mampu tampil sebagai pemikir Muslim yang kreatif dan melahirkan pemikiran-pemikiran besar dalam beberapa karyanya.

Karya-karya Ibnu Khaldun yang banyak dibahas oleh para ahli sampai saat ini ialah al-'Ibar, Muqaddimah, dan al-Ta'rif. Sebenarnya kitab Muqaddimah dan al-Ta'rif adalah bagian dari kitab al-'Ibar yang terdiri dari tujuh jilid. Muqaddimah itu merupakan pengantar al-'Ibar, dan al-Ta'rif merupakan bagian penutupnya. Adapun penjelasan mengenai kitab al-'Ibar yang terdiri dari tujuh jilid besar tersebut ialah sebagai berikut:

1.Jilid pertama disebut dengan kitab Muqaddimah. Muqaddimah merupakan bagian pertama dari kitab al-'Ibar dimana membahas tentang masyarakat juga gejala-gejalanya, seperti: pemerintahan, kedaulatan, kekuasaan, otoritas, pencaharian, penghidupan, perdagangan, keahlian, ilmu-ilmu pengetahuan, juga sebab-sebab, serta alasan-alasan untuk memilikinya. Kitab pengantar yang panjang ini merupakan inti dari seluruh persoalan yang terdapat dalam kitab al-'Ibar. 

Makanya, karya ini dikenal sebagai karya yang monumental dari Ibnu Khaldun. Meskipun Muqaddimah merupakan bagian dari al-'Ibar, akan tetapi kitab Muqaddimah ini dapat dibedakan dari karya induknya (al-'Ibar) dan akan dibahas tersendiri. 

Muqaddimah merupakan kekayaan yang tidak terkira dalam warisan intelektual sastra Arab karena pemikiran dan penelitiannya yang sangat luar biasa serta memuat berbagai metode gejala-gejala sosial dan juga sejarahnya, dapat memuat berbagai aspek kehidupan dan juga ilmu pengetahuan. Hal itu membuat pemikiran Ibnu Khaldun tetap dibicarakan sampai kini sebagaimana pemikir-pemikir besar lainnya. Ibnu Khaldun menyelesaikan penulisan kitab Muqaddimah hanya dalam waktu lima bulan di Benteng Salamah pada pertengahan 779 H/1377 M, yang kemudian direvisi dan memelitur sampulnya, juga melengkapinya dengan berbagai sejarah bangsa-bangsa. Kitab ini juga menjadi kajian dan teori canggih yang menempati posisi tinggi di antara hasil pemikiran manusia, dan menjadi legenda dalam warisan bahasa Arab.

Di abad ke-15 ketika historiografi Eropa masih begitu terbelakang juga tidak mengenal konsep-konsep karakter yang dikemukakan dan mampu dipertahankan Ibnu Khaldun, belum ada muncul sebuah buku pun yang ditulis seperti Muqaddimah, yang mampu membahas semua masalah dan dikemukakan secara lebih mandiri, untuk membentuk pandangan dasar para sejarawan modern. 

Para kritikus Barat menempatkan kitab Muqaddimah di antara hasil-hasil pemikiran manusia yang paling tinggi dan paling bernilai.
Pokok-pokok pembahasan didalam kitab Muqaddimah dibagi kedalam enam bab. Yang diantaranya:

a. Bab pertama, membahas peradaban dan kebudayaan umat manusia secara umum. Bab ini meliputi enam pengantar yang berisikan
pentingnya organisasi sosial kemasyarakatan, pengaruh iklim dan letak geografis terhadap warna kulit, letak dan sistem kehidupan. Didalamnya juga membahas tentang wahyu, mimpi, juga kesanggupan manusia mengetahui yang gaib secara alami atau pun melalui latihan khusus.

b. Bab kedua, membahas tentang kebudayaan Badui dan suku-suku yang lebih beradab, peradaban masyarakat pengembara, bangsa dan kabilahkabilah liar, serta kehidupan mereka. Bagian ini terdiri dari 29 pasal. Sepuluh pasal pertama berisikan bangsa-bangsa pengembara juga pertumbuhan mereka, keadaan masyarakat, dan asal-usul kemajuan. Selain itu pula dibahas mengenai prinsip-prinsip umum pengendali masyarakat dalam nuansa sosiologi filsafat sejarah. Adapun sembilan belas pasal berikutnya memaparkan susunan pemerintahan, hukum, politik, dan hal-hal lain yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa tersebut.

c. Bab ketiga membahas tentang negara, kerajaan, khilafah, tingkatan kekuasaan, dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan menekankan filsafat sejarah untuk mengetahui sebab-sebab munculnya kekuasaan dan sebab-sebab runtuhnya suatu negara. Dalam bab ini dibahas secara luas mengenai negara, kedaulatan, persoalan politik dan sistem pemerintahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun