Mohon tunggu...
SITI NURHASANAH
SITI NURHASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Halllo, saya Siti Nurhasanah dari Universitas Pamulang dengan Program Studi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Tata Bahasa pada Gen Z

21 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 21 Juni 2024   09:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar secara perlahan telah terkikis oleh adanya kemajuan teknologi yang semakin berkembang, sehingga para kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan menyebabkan kedudukan bahasa Indonesia semakin tertinggal.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan suatu keharusan bagi rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar (Alwi, dkk., 2010).

Pengaruh sosial media dapat memenuhi aspek fungsi definisi bahasa Indonesia yang tepat, sehingga ini membuat kedudukan bahasa Indonesia semakin terjepit. Kita sering mendengar orang berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita sampaikan, dan tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam bahasa Indonesia. Pretensi itu berkembang menjadi sebuah aksioma di tengah masyarakat dan akibatnya adalah bahasa Indonesia menjadi terabaikan.

Menurut La Ode Madina, dkk pada jurnal pengabdian masyarakat pada Desember 2019, adanya aturan baku tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal), masih saja disalahgunakan oleh sebagian masyarakat kita. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini. Sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern dan dapat mengikuti perkembangan zaman serta mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang modernisasi. Atas dasar itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak ingin disebut ketinggalan zaman.

Pada zaman sekarang, Generasi Z menjadi kelompok individu yang sangat terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan globalisasi media. Dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam lingkungan digital dan media sosial, Generasi Z menampilkan gaya bahasa yang khas, termasuk penggunaan singkatan, emotikon, kata-kata asing, dan gaya berbahasa informal. Pengaruh globalisasi yang didominasi oleh bahasa Inggris dan media luar negeri juga ikut memengaruhi cara Generasi Z menggunakan bahasa Indonesia.

Penggunaan gaya bahasa Generasi Z, terutama yang mencakup penggunaan kata-kata asing dan slang, menimbulkan tantangan dalam mempertahankan keutuhan bahasa Indonesia. Ketika generasi muda lebih sering menggunakan kata-kata asing atau slang dalam percakapan mereka, ini dapat mengurangi penggunaan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang lebih tepat dan kaya makna. Bahasa Indonesia yang merupakan identitas budaya dan nasional kita dapat terancam terdegradasi menjadi sekadar campuran bahasa asing dan slang, mengurangi keunikannya sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan di Indonesia.

Selain itu, popularitas bahasa Inggris dan media asing yang dominan juga menyebabkan pergeseran preferensi komunikasi. Generasi Z, terutama yang lebih terpapar pada media asing, mungkin lebih cenderung menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam percakapan online, terutama ketika berkomunikasi dengan teman sebaya internasional. Hal ini dapat mengurangi eksposur dan latihan penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi informal dan sehari-hari.

Untuk memastikan keutuhan bahasa Indonesia, perlu ada upaya untuk memperkuat penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di kalangan Generasi Z. Pendidikan bahasa Indonesia yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka, serta penggunaan konten kreatif dan edukatif dalam bahasa Indonesia di media sosial, dapat membantu meningkatkan minat mereka untuk berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pentingnya melestarikan bahasa Indonesia sebagai identitas budaya dan nasional harus dipromosikan dengan lebih intensif. Kampanye yang mengajak generasi muda untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan penuh kebanggaan dan kesadaran akan kekayaan bahasa dan budaya kita sendiri dapat membantu menciptakan kesadaran lebih tinggi tentang pentingnya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai simbol persatuan dan identitas nasional.

Selain itu, peran orang tua, pendidik, dan masyarakat juga sangat penting dalam mengajarkan generasi muda untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar harus didorong sebagai bagian dari identitas nasional dan sebagai bentuk rasa cinta terhadap budaya dan warisan kita. Dengan cara ini, bahasa Indonesia.

Dengan cara ini, bahasa Indonesia dapat tetap terjaga keutuhannya dan tetap menjadi sarana komunikasi yang efektif dan representatif dari identitas budaya dan nasional Indonesia, meskipun di tengah pengaruh globalisasi dan popularitas bahasa Inggris. Dengan cara ini, bahasa Indonesia dapat tetap terjaga keutuhannya dan tetap menjadi sarana komunikasi yang efektif dan representatif dari identitas budaya dan nasional Indonesia, meskipun di tengah pengaruh globalisasi dan popularitas bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun