Rujak Simpang Jodoh, Kuliner Legend Deli Serdang

Rujak makanan yang bisa dimakan kapan saja. Terlebih lagi pada saat cuaca panas, rujak semakin terlihat lebih menggoda. Rujak selain menyegarkan, juga mengandung berbagai macam jenis vitamin yang berasal dari buah-buahan yang ada di dalamnya. 

Rujak menjadi kuliner legendaris dari salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Utara, yaitu Kabupaten Deli Serdang. Rujak ini dikenal dengan sebutan "Rujak Simpang Jodoh". 

Disebut kuliner legendaris karena rujak simpang jodoh telah ada sejak tahun 1950-an. Usaha rujak buah ini dilakukan secara turun-temurun, hingga masih bertahan sampai sekarang.

Saking legendarisnya rujak Simpang Jodoh ini, terdapat bangunan tugu berbentuk gerobak rujak sebagai ikon dari jalan pasar 7 Tembung (Simpang Jodoh). Namun sayangnya, di tahun 2020 tugu gerobak rujak tersebut telah dirobohkan karena pada saat itu terjadi pembangunan kios-kios untuk berdagang di sepanjang lahan kosong yang berada di dekat tugu gerobak rujak tersebut.

Sumber: Postingan Akun Facebook Taukotembung

Selain itu para penjual rujak ini, menjual rujaknya secara serentak dengan menjejerkan gerobak dari masing-masing para penjual rujak dengan rapi. Mereka termasuk penjual yang hebat karena terdapat puluhan penjual rujak yang ada di Simpang Jodoh ini, namun mereka tidak merasa tersaingi. Mungkin, mereka percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh-Nya. 

Saking banyaknya penjual rujak di Simpang Jodoh ini, tidak menutup kemungkinan bahwa Anda akan merasa bingung saat memilih dan memutuskan rujak yang mana yang akan Anda beli. 

Jika Anda ingin melihat bagaimana gambaran dari para penjual rujak yang ada di Simpang Jodoh, Anda dapat mengklik tautan berikut ini: instagram.com/reel/, tautan ini bersumber dari akun Instagram @taukotembung.

Hal yang membuat rujak ini menarik adalah nama dari rujak tersebut. Kata "Simpang Jodoh" ini merupakan julukan dari salah satu daerah yang juga memiliki sejarah. Di mana pada saat itu, tempat berjualan rujak dahulunya merupakan sebuah persimpangan yang berada di  daerah perkebunan. 

Banyak para pekerja yang singgah untuk membeli rujak, apalagi disaat mereka sedang gajian. Dari sinilah awal mula kawasan tempat berjualan rujak ini menjadi rame karena dipenuhi oleh kalangan muda-mudi maupun duda dan janda yang sedang  membeli rujak sekaligus melakukan pertemuan. Beberapa pasangan awalnya bertemu tanpa sengaja, hingga pada akhirnya mereka berjodoh.