Oleh: Siti Nurhalisah (Mahasiswa Matematika Universitas Islam Sultan Agung) dan dibimbing langsung oleh dosen saya Bapak Dr. Imam Kusmaryono, S.Pd., M.Pd. (Dosen Matematika Universitas Islam Sultan Agung)
Pada kurikulum merdeka sistem ujian seperti ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan yang lainnya ditiadakan, kemudian digantikan dengan asesmen. Asesmen dalam kurikulum merdeka ini merupakan proses evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dan keterampilan siswa, selain itu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Setelah diketahui sejauh mana siswa tersebut sudah mencapai kompetensi, maka guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan jelas untuk kemajuan belajar siswa. Umpan balik ini dapat berupa prestasi yang telah dicapai, saran untuk perbaikan kedepan, atau bisa juga arahan untuk pengembangan kedepan.
Adapun tujuan lain dari asesmen kurikulum merdeka sebagai berikut.
- Guru dapat mengetahui gaya belajar siswa yang akan digunakan
- Guru dapat memberikan informasi mengenai kemajuan siswa dalam pembelajaran
- Guru dapat memperlihatkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dari proses pembelajaran yang diikutinya
- Guru dapat memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan
- Hasil penilaian dapat memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada siswa
- Guru dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya
- Kemudian hal itu dapat memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat siswa
Didalam kurikulum merdeka terdapat beberapa asesmen salah satunya adalah Asesmen Sumatif. Asesmen sumatif pada Kurikulum Merdeka, bentuk penilaian akhir yang digunakan untuk mengukur prestasi dan pencapaian siswa setelah menyelesaikan suatu periode pembelajaran atau siklus pembelajaran tertentu. Kurikulum Merdeka adalah suatu konsep pendekatan kurikulum yang menekankan pada kebebasan belajar siswa, dengan memberikan fleksibilitas dalam pemilihan mata pelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian. Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen atau penilaian sumatif dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP).
Sementara untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan siswa dan bukan penentu kenaikan kelas atau kelulusan. Hasil dari asesmen ini dapat berupa laporan pencapaian pembelajaran dan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam kurikulum merdeka, guru diutamakan untuk melakukan asesmen formatif, untuk mengetahui perkembangan siswa dan umpan balik yang akan diberikan ke siswa. Namun, asesmen sumatif juga tetap digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif dapat mempengaruhi nilai rapor siswa dan juga menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang pendidikan berikutnya. Dengan kata lain, siswa yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak memenuhi standar pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan, bisa mengakibatkan siswa tersebut tidak naik kelas atau bisa dikatakan tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Asesmen sumatif dilakukan tidak hanya berupa tes, namun bisa juga menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio).
Teknik yang dapat dilakukan guru untuk melakukan asesmen formatif dan sumatif adalah sebagai berikut.
- Kinerja
Penilaian yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Teknik kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
- Observasi
Penilaian dilakukan dengan cara mengamati perilaku siswa secara berkala selama di sekolah. Observasi dapat difokuskan untuk semua siswa ataupun per individu. Selain itu, juga dapat dilakukan dalam bentuk tugas ataupun aktivitas harian.
- Projek
Kegiatan penilaian ini pada teknik ini dapat berupa tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.
- Penugasan
Kegiatan penilaian dalam teknik ini seperti memberi tugas kepada siswa untuk mengukur pengetahuan serta memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
- Portofolio
Kegiatan penilaian dalam teknik portofolio ini seperti mengumpulkan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya siswa dalam bidang tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun waktu tertentu.
- Tes Lisan
Kegiatan penilaian dalam teknik ini seperti pemberian soal atau pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas atau kelompok besar) saat pembelajaran.
- Ter Tertulis
Kegiatan penilaian dalam teknik ini seperti tes dengan soal dan juga jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur dan atau memperoleh informasi tentang kemampuan siswa. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Asesmen dalam Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau pengajar. Langkah-langkah menyusun rencana asesmen sumatif
- Guru merumuskan tujuan asesmen. Misalnya menentukan kenaikan kelas atau kelulusan siswa di jenjang pendidikan
- Guru memilih atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai dengan tujuan
- Kemudian, guru menyusun instrumen  yang akan digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar
- Guru juga harus menentukan skor, kriteria tercapainya tujuan pembelajaran, serta durasi waktu pelaksanaan kegiatan asesmen. Misalnya, kriteria baik 75-85
- Selanjutnya, guru akan memeriksa tugas atau tes yang sudah dikerjakan siswa sehingga diperoleh sebuah data yang dapat diolah dan dianalisis
- Setelah data diolah dan dianalisis, langkah berikutnya adalah menginterpretasikan dan menarik kesimpulan data tersebut. Misalnya, siswa A dinyatakan lulus dan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H