organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi. Diantaranya terdapat banyak orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.
Secara sederhanaMenurut Hasibuan, ia memberikan pengertian organisasi sosial sebagai suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Organisasi sosial selain dipandang sebagai wadah kegiatan orang juga dipandang sebagai proses, yaitu menyoroti interaksi diantara orang-orang yang menjadi anggota organisasi. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kualitas anggota atau masyarakat yang saling berinteraksi dan mengembangkan organisasi yang bersangkutan.
Organisasi sosial merupakan dimensi pola perilaku dan interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain bahwa setiap masyarakat memiliki organisasi sosial sebagai wadah kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Dalam Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, dikemukakan mengenai definisi organisasi sosial adalah suatu perkumpulan yang dibentuk oleh masyarakat baik yang  berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial.
Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi formal ditandai adanya wewenang dan tanggung jawab yang tegas sebagai pedoman pelaksanaan organisasi tersebut. Sedangkan organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan melakukan hubungan antar anggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut ketentuan formal.Â
Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat :
- Pola komunitas yang relatif mapan
- Disiplin kerja yang diatur secara resmi
- Pengorganisasian yang jelas
- Kekhususan keahlian
- Tujuan yang terencana dengan jelas
Sedangkan ciri-ciri organisasi informal, yaitu :Â
- Hubungannya bersifat informal
- Anggotanya berjumlah relatif kecil
- Pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan Bersama
- Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi
- Disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi
Organisasi sosial memiliki fungsi untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan, serta merupakan proses yang menyoroti interaksi diantara orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut.
Organisasi sosial juga memiliki tujuan untuk menyelesaikan segala pekerjaan, memecahkan masalah, mempertahankan atau memperbesar output, memperbaiki cara kerja seefektif mungkin, dan memberikan kepuasan moral dan kepuasan berperan serta para anggotanya.
Salah satu contoh organisasi sosial yang kita dapat temui diantaranya adalah ekstrakulikuler, karang taruna, BEM, Unit Kegiatan Mahasiswa, partai politik, dan masih banyak lagi. Dalam organisasi tersebut tak jarang terdapat konflik atau masalah antar anggota. Banyak contoh konflik yang terjadi dalam suatu organisasi sosial, satu diantanya adalah senioritas yang terjadi antar anggota organisasi. Biasanya hal tersebut dapat terjadi di kalangan anggota yang lebih tua dalam konteks umur, dengan anggota organisasi yang lebih muda.