Senioritas sebuah hierarki berdasarkan usia, merupakan fenomena yang sulit diatasi karena telah merasuki budaya sekolah dari generasi ke generasi. Hierarki adalah sistem klasifikasi yang membagi individu atau organisasi menjadi kelompok atau posisi berbeda-beda. Dalam organisasi sosial, hierarki biasanya diterapkan untuk menentukan posisi dan tugas-tugas bagi setiap individu. Senioritas dalam organisasi sosial tidak hanya berhubungan dengan posisi yang lebih tinggi, tetapi juga dengan pengalaman, kepemimpinan, dan pengalaman yang dimiliki oleh individu. Hierarki dalam organisasi sosial dapat menjadi masalah jika tidak dijalankan dengan baik, karena dapat menjadi sikap yang otoriter atau merugikan pihak lain.
Dalam implementasi senioritas yang bersangkutan dengan Pancasila, perlu dihindari sikap yang otoriter atau merugikan pihak lain. Senioritas seharusnya digunakan sebagai sarana untuk saling menghormati, belajar dari pengalaman orang yang lebih tua, dan membangun solidaritas. Bukan malah membentuk kepribadian seseorang menjadi negatif.Â
Untuk mengatasi senioritas yang negatif dalam suatu organisasi sosial, perlu dilakukan beberapa langkah, seperti:
1. Membangun komunikasi yang baik.
Komunikasi adalah kunci terbaik untuk menghadapi senioritas. Jalinlah komunikasi secara intens dengan junior, orang yang lebih tinggi dalam hierarki, dan seseorang yang merasa lebih seniorÂ
2. Menunjukkan kemampuan
Kemampuan dan kinerja yang baik adalah tools terbaik untuk membuat senior terkesan. Dengan kemampuan dan kinerja yang telah terbukti, senior tidak akan lagi meremehkan junior.
3. Berikan pengakuan
Jangan sungkan untuk mengakui kinerja para senior. Ia dapat membantu junior untuk meningkatkan kinerja dan memperkuat ikatan antar-generasi.
4. Mengembangkan lingkungan yang positif
Dalam suatu organisasi sosial, para anggota harus berkomitmen untuk mengatasi polemik senioritas dengan pendekatan holistik dan melibatkan kerja sama antara berbagai pihak.