Mohon tunggu...
Siti Nurfauziah
Siti Nurfauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate International Management Student at Jenderal Soedirman University

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cita Rasa Kopi Luwung Tanalum Asli Purbalingga

29 November 2023   09:43 Diperbarui: 29 November 2023   13:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia perkopian berkembang dengan pesatnya akhir-akhir ini. Mereka yang mulanya hanya sekedar menikmati kopi instan dan kopi tubruk di rumah kini telah beranjak ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi dari mesin espresso. Kabar baiknya banyak penikmat kopi pemula yang menikmati kopi dengan level lebih tinggi. 

Berbincang singkat dengan ibu Mulyani selaku bagian dari pusat produksi Kopi Lutan (Luwung Tanalum) menjelaskan proses produksi sampai jenis kopi serta varietasnya seperti arabika dan robusta, itu adalah dua varietas utama dari tanaman kopi yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi. Arabika biasanya memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan Robusta. Rata-rata sekitar 1-1.5% kafein dan cenderung memiliki rasa yang lebih kompleks, asam yang lebih tinggi, dan berbagai nuansa buah-buahan atau bunga serta aroma lebih halus dan umumnya memiliki harga yang lebih tinggi karena pertumbuhannya yang lebih sulit, dan pemetikan bijinya yang lebih selektif. Arabika tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi, membutuhkan iklim yang lebih dingin, dan memiliki masa panen yang lebih lama.

Jika kita berbicara mengenai robusta, karakteristik varietas ini memiliki kadar kafein yang lebih tinggi, rata-rata sekitar 2-2.7% kafein dan rasanya lebih kuat, lebih pahit, dan seringkali memiliki sentuhan tanah atau kayu. Aroma cenderung lebih kuat dan lebih bera serta harga lebih ekonomis karena tanaman Robusta tumbuh lebih cepat dan lebih tahan terhadap penyakit. Robusta Tumbuh pada ketinggian yang lebih rendah, dapat tumbuh di iklim yang lebih panas, dan memiliki masa panen yang lebih singkat. 

Di mindset kebanyakan masyarakat Indonesia kopi haruslah hitam dan pahit. Padahal seharusnya tidak begitu. penyangraian kopi (roasting) memainkan peran kunci dalam menentukan rasa, aroma, dan warna kopi. Setiap tingkat penyangraian memberikan karakteristik yang berbeda pada biji kopi, dan keputusan untuk memilih tingkat penyangraian tertentu sangat mempengaruhi hasil akhir minuman kopi. Di Indonesia, memang terdapat kecenderungan untuk lebih menyukai kopi hitam dan pahit, dan ini mungkin dapat terkait dengan preferensi rasa lokal asli Indonesia.

Apakah kalian tahu? Pada desa wisata di kabupaten purbalingga, tepatnya di desa tanalum terdapat produksi Kopi lutan (luwung tanalum) dimana itu merupakan produk kopi bubuk robusta yang dibuat dari 100% biji kopi merah pilihan dari luwung atau pegunungan Tanalum dan terdapat di desa wisata tanalum kecamatan rembang, kabupaten purbalingga. Jadi, sudahkah anda merasakan kenikmatan Kopi Lutan Desa Tanalum?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun