Mohon tunggu...
SITI NURDIAN NOVITASARI
SITI NURDIAN NOVITASARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Jember

Siti Nurdian Novitasari merupakan mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan Sarjana program studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menembus Cakrawala Global melalui Inovasi Sistem Pembayaran Lintas Negara

10 November 2023   10:05 Diperbarui: 10 November 2023   10:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Indonesia (BI) bersama dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Bank of Thailand (BoT), Banko Sentral ng Pilipinas (BSP), dan Monetary Authority of Singapore (MAS), serta baru – baru ini State Bank of Vietnam (SBV) telah sepakat untuk memperkuat kerja sama terhadap cross border payment connectivity di kawasan. Kelima bank sentral tersebut kecuali State Bank of Vietnam telah (SBV) tertuang pada penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan pada November 2022. Sedangkan untuk SBV sendiri baru bergabung ke dalam Kerja Sama Konektivitas Pembayaran pada Agustus 2023, dimana penandatanganan Nota Kesepahaman disaksikan langsung oleh kelima bank sentral kawasan tersebut (ASEAN 5).

Sebagaimana tertuang dalam G20 Roadmap for Enhancing Cross Border Payments, akselerasi transformasi digital di sektor ekonomi dan keuangan telah menjadi ikhtiar di kancah internasional. Kerja sama cross border payment connectivity di kawasan berhasil merealisasikan secara aktual berbuah output di kawasan negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. Kapasitas transaksi lintas negara diprediksi akan terus tumbuh di tahun – tahun selanjutnya.

Memang nampaknya cross border payment di era gencaran ekonomi global terlihat lebih mudah, unlimited, memaksa pembayaran antar negara lebih gesit, lebih terjangkau, lebih transparan, dan dapat diakses oleh pihak manapun. Namun, sisi gelap seputar cross border payment tidak dapat terelakkan.

Pembangunan cross border payment connectivity di masa yang akan datang memiliki challenges and risks diantarannya terdapat persepsi bahwa tarif selangit dan proses yang memakan banyak waktu, tidak lagi inklusif, dan transparansinya yang kurang. Lain halnya apabila berhadapan dengan regulasi yang semakin variatif, proses, serta kesenjangan spesifikasi pembayaran oleh setiap negara. Maka dari itu pemerintah maupun otoritas terkait serta pelaku industri pembayaran harus berkolaborasi dan bersinergi. Pemangku otoritas harus berkomitmen men-support­ strategi dan ikhtiar keterkaitan sektor ekonomi di lintas negara. Ditilik dari pelaku industri maka disarankan agar dapat menggenggam kesempatan dan peluang untuk menciptakan kreativitas baik pada produk dan layanan lintas negara bahkan dalam terkait keberlanjutan sistem pembayaran yang lebih inovatif.

Didukung penuh oleh pemerintah Indonesia yang memberikan penekanan pada implementasi urgensi kolaboritas dalam memerangi berbagai tantangan ekonomi internasional. Upaya dalam menggarap ide – ide kreatif dan inovatif juga disampaikan oleh pemerintah Indonesia yang diharapkan segera mengakselerasi konektivitas sistem pembayaran di kawasan.

oleh Siti Nurdian Novitasari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun